{"title":"塔鲁阿夫地方:伊斯兰法与部落格里多安现象的混合","authors":"Qurrotul Ainiyah","doi":"10.30984/AJIP.V3I2.721","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This research is a study which used a qualitative approach with the type field research, which is related to the Gredoan tradition as the event of looking for a life partner in using community located on Macan Putih Village, Kabat district in banyuwangi. In this paper will explain how is the custom to find a mate in Banyuwangi society that has lasted since long ago. Gredoan is the relations between customary law and Islamic law which seeks to integrate between the customary laws with Islamic law in matters of marriage. the Contributions of research are: First, there is public space in the form of practice the ta'aruf process towards marriage in Banyuwangi Using society which known as gredoan custom. Second, that Islamic law turns out to have spaces to accommodate the customs as the joints of Islamic law. gredoan Tradition as an al-‘urf in using community of banyuwangi in ta'aruf process towards marriage, it obtains legitimacy by the maqāṣid al-syarīʿah which is based on the rules is al-‘âdat al-Muhakkamah.Keywords: Islamic Law, Customary Law, GredoanAbstrak. Penelitian ini adalah kajian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), yang berkaitan dengan tradisi Gredoan sebagai proses ajang mencari pasangan hidup dimasyarakat suku using yang terdapat didesa macan putih kecamatan kabat. Dalam paper ini akan dipaparkan bagaimana adat mencari jodoh dimasyarakat banyuwangi yang telah berlangsung sejak dahulu. Gredoan adalah bentuk relasi antara hukum adat dan hukum islam yang berusaha mengintegrasikan antara hukum adat dengan hukum islam dalam hal perkawinan. Kontribusi penelitian yaitu: Pertama, adanya ruang publik berupa praktek proses ta’aruf menuju pernikahan dimasyarakat using banyuwangi yang dikenal dengan adat gredoan. Kedua, bahwa hukum Islam ternyata mempunyai ruang-ruang untuk menampung adat-istiadat sebagai sendi-sendi hukum Islam. Tradisi Gredoan sebagai al-‘Urf dimasyarakat using banyuwangi dalam proses ta’aruf menuju pernikahan, mendapatkan legitimasi dengan adanya tinjauan Maqasid Syari’ah yang di landasi dengan kaidah “al-‘adat al-Muhakkamah”.Kata Kunci: Hukum Islam, Hukum Adat, Gredoan","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"454 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TA’ARUF LOKALITAS: INTEGRASI HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT TERHADAP FENOMENA GREDOAN DI SUKU USING BANYUWANGI\",\"authors\":\"Qurrotul Ainiyah\",\"doi\":\"10.30984/AJIP.V3I2.721\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. This research is a study which used a qualitative approach with the type field research, which is related to the Gredoan tradition as the event of looking for a life partner in using community located on Macan Putih Village, Kabat district in banyuwangi. In this paper will explain how is the custom to find a mate in Banyuwangi society that has lasted since long ago. Gredoan is the relations between customary law and Islamic law which seeks to integrate between the customary laws with Islamic law in matters of marriage. the Contributions of research are: First, there is public space in the form of practice the ta'aruf process towards marriage in Banyuwangi Using society which known as gredoan custom. Second, that Islamic law turns out to have spaces to accommodate the customs as the joints of Islamic law. gredoan Tradition as an al-‘urf in using community of banyuwangi in ta'aruf process towards marriage, it obtains legitimacy by the maqāṣid al-syarīʿah which is based on the rules is al-‘âdat al-Muhakkamah.Keywords: Islamic Law, Customary Law, GredoanAbstrak. Penelitian ini adalah kajian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), yang berkaitan dengan tradisi Gredoan sebagai proses ajang mencari pasangan hidup dimasyarakat suku using yang terdapat didesa macan putih kecamatan kabat. Dalam paper ini akan dipaparkan bagaimana adat mencari jodoh dimasyarakat banyuwangi yang telah berlangsung sejak dahulu. Gredoan adalah bentuk relasi antara hukum adat dan hukum islam yang berusaha mengintegrasikan antara hukum adat dengan hukum islam dalam hal perkawinan. Kontribusi penelitian yaitu: Pertama, adanya ruang publik berupa praktek proses ta’aruf menuju pernikahan dimasyarakat using banyuwangi yang dikenal dengan adat gredoan. Kedua, bahwa hukum Islam ternyata mempunyai ruang-ruang untuk menampung adat-istiadat sebagai sendi-sendi hukum Islam. Tradisi Gredoan sebagai al-‘Urf dimasyarakat using banyuwangi dalam proses ta’aruf menuju pernikahan, mendapatkan legitimasi dengan adanya tinjauan Maqasid Syari’ah yang di landasi dengan kaidah “al-‘adat al-Muhakkamah”.Kata Kunci: Hukum Islam, Hukum Adat, Gredoan\",\"PeriodicalId\":423995,\"journal\":{\"name\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"volume\":\"454 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30984/AJIP.V3I2.721\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V3I2.721","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本研究采用定性方法与类型实地调查相结合的研究方法,对位于巴育旺吉卡巴特区Macan Putih村的格里多族传统作为寻找生活伴侣的事件进行了研究。本文将解释班育旺吉族社会中由来已久的择偶习俗是如何形成的。Gredoan是习惯法和伊斯兰法之间的关系,它试图在婚姻问题上将习惯法和伊斯兰法结合起来。本研究的贡献在于:第一,在班育旺吉使用社会中,存在着以实践婚姻的ta’aruf过程为形式的公共空间,这种公共空间被称为gredoan习俗。第二,伊斯兰教法有容纳习俗的空间作为伊斯兰教法的结合部。希腊传统作为一种al- ' urf,利用banyuwangi社区在ta'aruf过程中走向婚姻,它获得合法性的maqāṣid al- syarji ā ah是基于al- ' dat al- muhakkamah的规则。关键词:伊斯兰法,习惯法,格雷多,摘要Penelitian ini adalah kajian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian lapangan(实地考察),yang berkaitan dengan tradisi Gredoan sebagai利用yang terdapat didesa macan putih and kecamatan katat,提出了ajang menencari pasangan hidup dimasyarakat suku。达兰报纸,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。在此之前,我曾说过:“我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。”Kontribusi penelitian yitu: Pertama, adanya ruang public berupa praktek表示,使用banyuwangi yang dikenal dengan adatledoan, arruf menuju pernikahan dimasyarakat。Kedua, bahwa hukum Islam ternyata mempunyai runang untuk menampung - istitiadat sebagai sendi hukum Islam。Tradisi Gredoan sebagai al- ' Urf dimasyarakat使用banyuwangi dalam propros ' aruf menuju pernikahan, mendapatkan legitimasi dengan adanya tinjauan Maqasid Syari ' ah yang di landasi dengan kaidah“al- ' adat al- muhakkamah”。Kata Kunci: Hukum Islam, Hukum Adat, Gredoan
TA’ARUF LOKALITAS: INTEGRASI HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT TERHADAP FENOMENA GREDOAN DI SUKU USING BANYUWANGI
Abstract. This research is a study which used a qualitative approach with the type field research, which is related to the Gredoan tradition as the event of looking for a life partner in using community located on Macan Putih Village, Kabat district in banyuwangi. In this paper will explain how is the custom to find a mate in Banyuwangi society that has lasted since long ago. Gredoan is the relations between customary law and Islamic law which seeks to integrate between the customary laws with Islamic law in matters of marriage. the Contributions of research are: First, there is public space in the form of practice the ta'aruf process towards marriage in Banyuwangi Using society which known as gredoan custom. Second, that Islamic law turns out to have spaces to accommodate the customs as the joints of Islamic law. gredoan Tradition as an al-‘urf in using community of banyuwangi in ta'aruf process towards marriage, it obtains legitimacy by the maqāṣid al-syarīʿah which is based on the rules is al-‘âdat al-Muhakkamah.Keywords: Islamic Law, Customary Law, GredoanAbstrak. Penelitian ini adalah kajian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), yang berkaitan dengan tradisi Gredoan sebagai proses ajang mencari pasangan hidup dimasyarakat suku using yang terdapat didesa macan putih kecamatan kabat. Dalam paper ini akan dipaparkan bagaimana adat mencari jodoh dimasyarakat banyuwangi yang telah berlangsung sejak dahulu. Gredoan adalah bentuk relasi antara hukum adat dan hukum islam yang berusaha mengintegrasikan antara hukum adat dengan hukum islam dalam hal perkawinan. Kontribusi penelitian yaitu: Pertama, adanya ruang publik berupa praktek proses ta’aruf menuju pernikahan dimasyarakat using banyuwangi yang dikenal dengan adat gredoan. Kedua, bahwa hukum Islam ternyata mempunyai ruang-ruang untuk menampung adat-istiadat sebagai sendi-sendi hukum Islam. Tradisi Gredoan sebagai al-‘Urf dimasyarakat using banyuwangi dalam proses ta’aruf menuju pernikahan, mendapatkan legitimasi dengan adanya tinjauan Maqasid Syari’ah yang di landasi dengan kaidah “al-‘adat al-Muhakkamah”.Kata Kunci: Hukum Islam, Hukum Adat, Gredoan