N. Zainuddin, Khariri Khariri, M. S. Maarif, Etty Riani, S. M. Noor
{"title":"大俄罗斯动物检疫部门的持续废物管理分析","authors":"N. Zainuddin, Khariri Khariri, M. S. Maarif, Etty Riani, S. M. Noor","doi":"10.22435/jek.v19i1.1613","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nIndonesia regulates post-entry observations of slaughter animals through the Animal Quarantine Installation (AQI). For the continuation of the existence of AQI, it is necessary to carry out an analysis of the sustainability of AQI waste management, because errors in waste management can cause disease and environmental pollution. The purpose of this study is to evaluate and determine the sustainability of AQI based on 5 dimensions, namely the dimensions of ecology, economics, technology, social, and institutions. AQIs taken as research objects are one government AQI and one private AQI. The study was conducted by observation. The results of the observations were analyzed using a modification of the Rap-fish method with Multidimensional Scaling called Rap-AQI. The results showed the sustainability of private AQI in multidimensional aspects showing a sustainability index of 57.47, each indicated from the dimensions of ecology (54.17), economy (70.12), social (57.47), technology (54.89), and institutional (50,73). Whereas the government's AQI showed unsustainable results with a sustainability index of 45.02, each from ecological dimensions (49.24), economic (45.30), social (55.77), technology (29.27) and institutional dimensions (43.53). Leverage attribute analysis shows that of 54 existing attributes, there are 12 sensitive attributes as a key factor in the sustainability of AQI waste management. \nKeywords: Sustainability, animal quarantine installation, atribute, dimention \n \nABSTRAK \nIndonesia mengatur pengamatan pasca-masuk hewan potong melalui Instalasi Karantina Hewan (IKH). Pemerintah telah melakukan kebijakan untuk pencegahan atau meminimalkan risiko penyebaran organisme penyakit hewan dan zoonosis pada kegiatan impor hewan dipintu masuk yaitu IKH. Untuk keberlanjutan keberadaan IKH, perlu dilakukan analisis keberlanjutan pengelolaan limbah IKH, karena kesalahan dalam pengelolaan limbah dapat menimbulkan dampak penyakit dan pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi dan menentukan keberlanjutan IKH berdasarkan 5 dimensi, yaitu dimensi-dimensi ekologi, ekonomi, teknologi, sosial dan kelembagaan. IKH yang diambil sebagai objek penelitian adalah satu IKH pemerintah dan satu IKH swasta. Penelitian dilakukan dengan pengamatan. Hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan modifikasi metode Rap-fish dengan Multidimensional Scaling yang disebut Rap-IKH. Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan IKH swasta dalam multidimensi aspek menunjukkan indeks keberlanjutan 57,47, masing-masing ditunjukkan dari dimensi ekologi (54,17), ekonomi (70,12), sosial (57,47), teknologi (54,89), dan kelembagaan (50,73). Sedangkan IKH pemerintah menunjukkan hasil yang kurang berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan 45,02, masing-masing dari dimensi ekologi (49,24), ekonomi (45,30), sosial (55,77), teknologi (29,27) dan dimensi kelembagaan (43,53). Analisis leverage atribut menunjukkan bahwa dari 54 atribut yang ada, terdapat 12 atribut sensitif sebagai faktor kunci keberlanjutan pengelolaan limbah IKH. \nKata kunci: Keberlanjutan, instalasi karantina hewan, atribut, dimensi","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN LIMBAH DI INSTALASI KARANTINA HEWAN (IKH) RUMINANSIA BESAR\",\"authors\":\"N. Zainuddin, Khariri Khariri, M. S. Maarif, Etty Riani, S. M. Noor\",\"doi\":\"10.22435/jek.v19i1.1613\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT \\nIndonesia regulates post-entry observations of slaughter animals through the Animal Quarantine Installation (AQI). For the continuation of the existence of AQI, it is necessary to carry out an analysis of the sustainability of AQI waste management, because errors in waste management can cause disease and environmental pollution. The purpose of this study is to evaluate and determine the sustainability of AQI based on 5 dimensions, namely the dimensions of ecology, economics, technology, social, and institutions. AQIs taken as research objects are one government AQI and one private AQI. The study was conducted by observation. The results of the observations were analyzed using a modification of the Rap-fish method with Multidimensional Scaling called Rap-AQI. The results showed the sustainability of private AQI in multidimensional aspects showing a sustainability index of 57.47, each indicated from the dimensions of ecology (54.17), economy (70.12), social (57.47), technology (54.89), and institutional (50,73). Whereas the government's AQI showed unsustainable results with a sustainability index of 45.02, each from ecological dimensions (49.24), economic (45.30), social (55.77), technology (29.27) and institutional dimensions (43.53). Leverage attribute analysis shows that of 54 existing attributes, there are 12 sensitive attributes as a key factor in the sustainability of AQI waste management. \\nKeywords: Sustainability, animal quarantine installation, atribute, dimention \\n \\nABSTRAK \\nIndonesia mengatur pengamatan pasca-masuk hewan potong melalui Instalasi Karantina Hewan (IKH). Pemerintah telah melakukan kebijakan untuk pencegahan atau meminimalkan risiko penyebaran organisme penyakit hewan dan zoonosis pada kegiatan impor hewan dipintu masuk yaitu IKH. Untuk keberlanjutan keberadaan IKH, perlu dilakukan analisis keberlanjutan pengelolaan limbah IKH, karena kesalahan dalam pengelolaan limbah dapat menimbulkan dampak penyakit dan pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi dan menentukan keberlanjutan IKH berdasarkan 5 dimensi, yaitu dimensi-dimensi ekologi, ekonomi, teknologi, sosial dan kelembagaan. IKH yang diambil sebagai objek penelitian adalah satu IKH pemerintah dan satu IKH swasta. Penelitian dilakukan dengan pengamatan. Hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan modifikasi metode Rap-fish dengan Multidimensional Scaling yang disebut Rap-IKH. Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan IKH swasta dalam multidimensi aspek menunjukkan indeks keberlanjutan 57,47, masing-masing ditunjukkan dari dimensi ekologi (54,17), ekonomi (70,12), sosial (57,47), teknologi (54,89), dan kelembagaan (50,73). Sedangkan IKH pemerintah menunjukkan hasil yang kurang berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan 45,02, masing-masing dari dimensi ekologi (49,24), ekonomi (45,30), sosial (55,77), teknologi (29,27) dan dimensi kelembagaan (43,53). Analisis leverage atribut menunjukkan bahwa dari 54 atribut yang ada, terdapat 12 atribut sensitif sebagai faktor kunci keberlanjutan pengelolaan limbah IKH. \\nKata kunci: Keberlanjutan, instalasi karantina hewan, atribut, dimensi\",\"PeriodicalId\":276290,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN\",\"volume\":\"55 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/jek.v19i1.1613\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/jek.v19i1.1613","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
印度尼西亚通过动物检疫机构(AQI)对屠宰动物的入境后观察进行监管。为了AQI的继续存在,有必要对AQI废物管理的可持续性进行分析,因为废物管理的错误会导致疾病和环境污染。本研究旨在从生态、经济、技术、社会和制度五个维度来评价和确定城市空气质量的可持续性。作为研究对象的空气质量指数分为一个政府空气质量指数和一个私人空气质量指数。这项研究是通过观察进行的。对观测结果进行了分析,使用了一种改进的Rap-fish方法和多维尺度,称为Rap-AQI。结果表明,民营城市空气质量的可持续性指数为57.47,分别来自生态(54.17)、经济(70.12)、社会(57.47)、技术(54.89)和制度(50,73)四个维度。而政府AQI的可持续性指数为45.02,分别为生态(49.24)、经济(45.30)、社会(55.77)、技术(29.27)和制度(43.53)。杠杆属性分析表明,在现有的54个属性中,有12个敏感属性是影响AQI废物管理可持续性的关键因素。关键词:可持续性,动物检疫设施,属性,尺度Pemerintah telah melakukan kebijakan untuk penegahan atau minminalkan visiko penyebaran有机体penyakit hewan和人畜共患病padkegiatan进口hewan dipintu masuk yitu IKH。Untuk keberlanjutan keberadaan IKH, perlu dilakukan分析keberlanjutan pengelolaan limbah IKH, karena kesalahan dalam pengelolaan limbah dapat menimbulkan dampak penyakit dan pencemaran lingkungan。图juan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi dan menentukan keberlanjutan IKH berdasarkan 5维,yitu维-维生态学,经济学,技术,社会dan kelembagaan。IKH yang diambil sebagai objjek penelitian adalah, IKH pemerintah, IKH swasta。Penelitian dilakukan dengan pengamatan。[3] [d] [d] [d] [d]。Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan IKH swasta dalam多维语言menunjukkan indeks keberlanjutan 57,47, masing-masing ditunjukkan dari dimensions ekologi(54,17),经济(70,12),社会(57,47),技术(54,89),dan kelembagaan(50,73)。Sedangkan IKH peremerintah menunjukkan hasil yang kurang berkelanjutan dengan indeks keberanjutan dengan indeks keberanjutan 45,02, masing-masing - dasdimensionology(49,24),经济(45,30),社会(55,77),技术(29,27),dan dimensionsi kelembagaan(43,53)。分析杠杆效应对资产净值的影响,分析杠杆效应对资产净值的影响,分析杠杆效应对资产净值的影响。Kata kunci: Keberlanjutan, instalasi karantina hewan, atribut, dimension
ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN LIMBAH DI INSTALASI KARANTINA HEWAN (IKH) RUMINANSIA BESAR
ABSTRACT
Indonesia regulates post-entry observations of slaughter animals through the Animal Quarantine Installation (AQI). For the continuation of the existence of AQI, it is necessary to carry out an analysis of the sustainability of AQI waste management, because errors in waste management can cause disease and environmental pollution. The purpose of this study is to evaluate and determine the sustainability of AQI based on 5 dimensions, namely the dimensions of ecology, economics, technology, social, and institutions. AQIs taken as research objects are one government AQI and one private AQI. The study was conducted by observation. The results of the observations were analyzed using a modification of the Rap-fish method with Multidimensional Scaling called Rap-AQI. The results showed the sustainability of private AQI in multidimensional aspects showing a sustainability index of 57.47, each indicated from the dimensions of ecology (54.17), economy (70.12), social (57.47), technology (54.89), and institutional (50,73). Whereas the government's AQI showed unsustainable results with a sustainability index of 45.02, each from ecological dimensions (49.24), economic (45.30), social (55.77), technology (29.27) and institutional dimensions (43.53). Leverage attribute analysis shows that of 54 existing attributes, there are 12 sensitive attributes as a key factor in the sustainability of AQI waste management.
Keywords: Sustainability, animal quarantine installation, atribute, dimention
ABSTRAK
Indonesia mengatur pengamatan pasca-masuk hewan potong melalui Instalasi Karantina Hewan (IKH). Pemerintah telah melakukan kebijakan untuk pencegahan atau meminimalkan risiko penyebaran organisme penyakit hewan dan zoonosis pada kegiatan impor hewan dipintu masuk yaitu IKH. Untuk keberlanjutan keberadaan IKH, perlu dilakukan analisis keberlanjutan pengelolaan limbah IKH, karena kesalahan dalam pengelolaan limbah dapat menimbulkan dampak penyakit dan pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi dan menentukan keberlanjutan IKH berdasarkan 5 dimensi, yaitu dimensi-dimensi ekologi, ekonomi, teknologi, sosial dan kelembagaan. IKH yang diambil sebagai objek penelitian adalah satu IKH pemerintah dan satu IKH swasta. Penelitian dilakukan dengan pengamatan. Hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan modifikasi metode Rap-fish dengan Multidimensional Scaling yang disebut Rap-IKH. Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan IKH swasta dalam multidimensi aspek menunjukkan indeks keberlanjutan 57,47, masing-masing ditunjukkan dari dimensi ekologi (54,17), ekonomi (70,12), sosial (57,47), teknologi (54,89), dan kelembagaan (50,73). Sedangkan IKH pemerintah menunjukkan hasil yang kurang berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan 45,02, masing-masing dari dimensi ekologi (49,24), ekonomi (45,30), sosial (55,77), teknologi (29,27) dan dimensi kelembagaan (43,53). Analisis leverage atribut menunjukkan bahwa dari 54 atribut yang ada, terdapat 12 atribut sensitif sebagai faktor kunci keberlanjutan pengelolaan limbah IKH.
Kata kunci: Keberlanjutan, instalasi karantina hewan, atribut, dimensi