{"title":"Hijab dalam Kewarisan Islam Berdasarkan Hadis","authors":"Muslim Djuned, Ikhsan Nur","doi":"10.22373/tafse.v1i1.14280","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Textually, Islamic inheritance law is the most detailed law mentioned in the Qur'an, but in the settlement of the distribution of inheritance, it often requires re-ijtihad by the scholars. One of the important things in inheritance issues is the hijab issue, which is a barrier for heirs to get inheritance rights due to priority elements or other reasons. Based on the problems above, it is necessary to study in depth about the hijab issue, especially related to the hadith arguments used by scholars as the basis for ijtihad in the hijab issue. This research includes a literature review, while the way it works uses the thematic-correlative method, namely by setting the theme to be discussed and explained based on the theme. The main data used are maqbul hadiths about the hijab of heirs' rights contained in the al-sittah pole. The traditions will be analyzed chronologically based on the thematic-correlative method. The results of the study show that there are several types of hijab in Islamic inheritance that must be applied to prevent disputes between fellow heirs. According to the hadith of the Prophet Muhammad, hijab is a system that reduces or aborts all shares of the inheritance of certain heirs because there are other heirs who are more prioritized or influenced by a forbidden nature attached to the heirs so as to prevent them from obtaining the inheritance. Secara tekstual hukum kewarisan Islam termasuk hukum yang paling rinci disebutkan Alquran, namun dalam penyelesaian pembagian harta warisan sering membutuhkan ijtihad ulang para ulama. Salah satu hal yang penting dalam persolan warisan adalah persoalan hijab, yaitu penghalang bagi ahli waris untuk mendapatkan hak warisan karena unsur prioritas atau alasan lainnya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dikaji secara mendalam tentang persoalan hijab, terutama terkait dengan dalil-dalil hadis yang digunakan para ulama sebagai dasar ijtihad dalam persoalan hijab. Penelitian ini termasuk kajian kepustakaan, sedangkan cara kerjanya menggunakan metode tematis-korelatif, yaitu dengan menetapkan tema yang akan dibahas dan dijelaskan berdasarkan tema. Data utama yang digunakan adalah hadis-hadis maqbul tentang hijab hak ahli waris yang terdapat dalam kutub al-sittah. Hadis-hadis akan dianalisis secara kronologi berdasarkan metode tematis-korelatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa macam hijab dalam ilmu kewarisan Islam yang harus diterapkan untuk mencegah terjadinya sengketa antara sesama ahli waris. Menurut hadis Rasulullah saw, hijab merupakan suatu sistem yang mengurangi atau menggugurkan seluruh saham harta warisan ahli waris tertentu karena terdapat ahli waris lain yang lebih prioritas atau dipengaruhi suatu sifat terlarang yang melekat pada ahli waris sehingga mencegahnya untuk memperoleh harta warisan.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/tafse.v1i1.14280","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
从文本上看,伊斯兰教的继承法是古兰经中提到的最详细的法律,但在解决遗产分配问题时,往往需要学者们进行重新伊斯兰教。继承问题中的一个重要问题是头巾问题,这是继承人由于优先因素或其他原因而获得继承权的障碍。基于上述问题,有必要对头巾问题进行深入研究,特别是学者们在头巾问题上使用的圣训论点作为伊智哈德的基础。本研究包括文献综述,研究方法采用主题关联法,即设定要讨论的主题,并根据主题进行解释。使用的主要数据是al-sittah pole中包含的关于继承人权利的头巾的maqbul圣训。本文将基于主题关联法对传统进行年代学分析。研究结果表明,伊斯兰教遗产中有几种类型的头巾必须使用,以防止其他继承人之间的纠纷。根据先知穆罕默德的圣训,头巾是一种减少或取消某些继承人继承的所有份额的制度,因为还有其他继承人更优先或受到继承人所具有的被禁止的性质的影响,从而阻止他们获得遗产。在古兰经上,有一段话是说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Salah satu hal yang penting dalam persolan warisan adalah pergian hijab, yitu penghalang bagi waris untuk mendapatkan hak warisan kunsur优先事项atau alasan lainnya。我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Penelitian ini termasuk kajian kepusstakaan, sedangkan cara kerjanya menggunakan metitis -korelatif, yitu dengan menetapkan tema yang akan dibahas dan dijelaskan berdasarkan tema。数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据:数据Hadis-hadis - akan - dianalysis, secara kronologi, hadis - akan - metitis - correlation。哈西尔·佩尼利特(hail penelitian menunjukkan terapat beberapat beberapat beberapat)是一种宗教信仰,是一种宗教信仰,是一种宗教信仰。Menurut hais Rasulullah see, hijab merupakan suatu system, yang mengurangi, menggugurkan, seluruh, saham, harta, warisan, ahisi warisi, tertentu, karena, terdapat, ahisi warisan, yani, lebih, priitas, atau, dipengaruhi, suatu, sifat, terlarang, yang, meurut, pada, ahisi, seinga, menegahnya, untuk, memperoleh, harta warisan。
Textually, Islamic inheritance law is the most detailed law mentioned in the Qur'an, but in the settlement of the distribution of inheritance, it often requires re-ijtihad by the scholars. One of the important things in inheritance issues is the hijab issue, which is a barrier for heirs to get inheritance rights due to priority elements or other reasons. Based on the problems above, it is necessary to study in depth about the hijab issue, especially related to the hadith arguments used by scholars as the basis for ijtihad in the hijab issue. This research includes a literature review, while the way it works uses the thematic-correlative method, namely by setting the theme to be discussed and explained based on the theme. The main data used are maqbul hadiths about the hijab of heirs' rights contained in the al-sittah pole. The traditions will be analyzed chronologically based on the thematic-correlative method. The results of the study show that there are several types of hijab in Islamic inheritance that must be applied to prevent disputes between fellow heirs. According to the hadith of the Prophet Muhammad, hijab is a system that reduces or aborts all shares of the inheritance of certain heirs because there are other heirs who are more prioritized or influenced by a forbidden nature attached to the heirs so as to prevent them from obtaining the inheritance. Secara tekstual hukum kewarisan Islam termasuk hukum yang paling rinci disebutkan Alquran, namun dalam penyelesaian pembagian harta warisan sering membutuhkan ijtihad ulang para ulama. Salah satu hal yang penting dalam persolan warisan adalah persoalan hijab, yaitu penghalang bagi ahli waris untuk mendapatkan hak warisan karena unsur prioritas atau alasan lainnya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dikaji secara mendalam tentang persoalan hijab, terutama terkait dengan dalil-dalil hadis yang digunakan para ulama sebagai dasar ijtihad dalam persoalan hijab. Penelitian ini termasuk kajian kepustakaan, sedangkan cara kerjanya menggunakan metode tematis-korelatif, yaitu dengan menetapkan tema yang akan dibahas dan dijelaskan berdasarkan tema. Data utama yang digunakan adalah hadis-hadis maqbul tentang hijab hak ahli waris yang terdapat dalam kutub al-sittah. Hadis-hadis akan dianalisis secara kronologi berdasarkan metode tematis-korelatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa macam hijab dalam ilmu kewarisan Islam yang harus diterapkan untuk mencegah terjadinya sengketa antara sesama ahli waris. Menurut hadis Rasulullah saw, hijab merupakan suatu sistem yang mengurangi atau menggugurkan seluruh saham harta warisan ahli waris tertentu karena terdapat ahli waris lain yang lebih prioritas atau dipengaruhi suatu sifat terlarang yang melekat pada ahli waris sehingga mencegahnya untuk memperoleh harta warisan.