Lidya Safrida, Machzumy Machzumy
{"title":"Analisis Astronomical Twilight Sebagai Tanda Penentuan Awal Waktu Salat Isya","authors":"Lidya Safrida, Machzumy Machzumy","doi":"10.47766/astroislamica.v1i1.687","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat sering menghadapi persoalan dan permasalahan yang berkaitan dengan peribadatan umat Islam, umat Islam juga dituntut untuk malaksanakan kewajiban-kewajiban yang menjadi faktor penting dalam agama Islam terutama kewajiban salat lima waktu yang telah ditentukan waktunya. Matahari merupakan benda langit yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan awal waktu salat. Selama ini masyarakat menentukan waktu-waktu salat itu dengan cara melihat bayang-bayang matahari, piringan matahari dan syafaq (twilight). Selama ini masarakat juga hanya melihat keindahan warna langit barat tanpa mengetahui apa saja yang mempengaruhi perbedaan warna langit pada setiap harinya. Dalam hal ini penulis ingin meneliti astronomical twilight, karena penulis sendiri sangat tertarik dan penasaran dengan langit senja astronomical twilight. Untuk mengetahui pengaruh warna dan keakurasian astronomical twilight, tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi astronomical twilight dalam menentukan awal waktu salat Isya, untuk mengetahui bagaimana keakuratan astronomical twilight dalam menentukan awal waktu salat Isya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan astronomi, data primer yang digunakan berupa hasil dokumentasi foto langit barat pada tanggal 18, 20, 21, 22 dan 23 Mei 2022 dan hasil wawancara kepala BMKG Lhokseumawe. Data yang dikumpulkan lalu dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadinya perbedaan warna setiap harinya sangat dipengaruhi oleh suhu udara, di Lhokseumawe langit sudah benar-benar gelap (astronomical twilight) rata-rata pada pukul 19:33. Sedangkan keakurasiannya di Lhokseumawe astronomical twilight pada tanggal 18, 20, 21, 22, dan 23 Mei 2022 belum bisa dijadikan sebagai patokan awal waktu salat Isya.","PeriodicalId":193356,"journal":{"name":"Astroislamica: Journal of Islamic Astronomy","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Astroislamica: Journal of Islamic Astronomy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47766/astroislamica.v1i1.687","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

公众经常面临与伊斯兰教崇拜有关的问题和问题,伊斯兰教还需要履行在伊斯兰教中至关重要的义务,特别是规定的五次义务。太阳是一个天体,可以用来确定祈祷时间的开始。人们通过观察太阳的阴影、太阳盘和沙法来确定时间。在这段时间里,masarakat只看到了西方天空的颜色之美,却不知道是什么影响了天空每天不同的颜色。在这种情况下,作者想要研究天文学的暮光之城,因为作者自己对天文学的暮光之城非常感兴趣和好奇。为了确定暮光之城的颜色和精度,本研究的目的是找出是什么影响了《暮光之城》的天文学家在确定萨拉特·伊沙的时间开始时的影响,来确定《暮光之城》的天文学准确性是如何确定《萨拉特·伊沙》开始时间的。在本研究中,作者采用了通过天文学方法进行条件研究的方法,于2022年5月18日、20日、21日、22日和23日对西天照片文件进行的主要数据,以及BMKG lhoyuumawe校长的采访结果。通过描述性分析方法收集和分析数据。这项研究得出的结论是,每天的颜色差异都受到温度的严重影响,在lhomaumawe的天空平均在晚上7点33分是完全漆黑的。虽然它在2022年5月18日、20日、21日、22日和23日的天文之光的准确性还不能作为salat Isya时间的起点。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Analisis Astronomical Twilight Sebagai Tanda Penentuan Awal Waktu Salat Isya
Masyarakat sering menghadapi persoalan dan permasalahan yang berkaitan dengan peribadatan umat Islam, umat Islam juga dituntut untuk malaksanakan kewajiban-kewajiban yang menjadi faktor penting dalam agama Islam terutama kewajiban salat lima waktu yang telah ditentukan waktunya. Matahari merupakan benda langit yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan awal waktu salat. Selama ini masyarakat menentukan waktu-waktu salat itu dengan cara melihat bayang-bayang matahari, piringan matahari dan syafaq (twilight). Selama ini masarakat juga hanya melihat keindahan warna langit barat tanpa mengetahui apa saja yang mempengaruhi perbedaan warna langit pada setiap harinya. Dalam hal ini penulis ingin meneliti astronomical twilight, karena penulis sendiri sangat tertarik dan penasaran dengan langit senja astronomical twilight. Untuk mengetahui pengaruh warna dan keakurasian astronomical twilight, tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi astronomical twilight dalam menentukan awal waktu salat Isya, untuk mengetahui bagaimana keakuratan astronomical twilight dalam menentukan awal waktu salat Isya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan astronomi, data primer yang digunakan berupa hasil dokumentasi foto langit barat pada tanggal 18, 20, 21, 22 dan 23 Mei 2022 dan hasil wawancara kepala BMKG Lhokseumawe. Data yang dikumpulkan lalu dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadinya perbedaan warna setiap harinya sangat dipengaruhi oleh suhu udara, di Lhokseumawe langit sudah benar-benar gelap (astronomical twilight) rata-rata pada pukul 19:33. Sedangkan keakurasiannya di Lhokseumawe astronomical twilight pada tanggal 18, 20, 21, 22, dan 23 Mei 2022 belum bisa dijadikan sebagai patokan awal waktu salat Isya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信