{"title":"谁是对的?“由利未记19:15负责处理马来西亚“非法”的印尼移民劳工问题”","authors":"Alvian Apriano","doi":"10.47596/sg.v2i1.149","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pola migrasi ilegal yang dipilih oleh beberapa imigran di Malaysia menjadi persoalan rumit yang berkembang di Indonesia. Bahkan, para imigran yang demikian dianggap pendatang haram atau PATI (Pendatang Asing Tanpa Izin) oleh pihak Malaysia, sehingga dalam dasar itu, hak eksistensial mereka mulai dibela. Iman Kristen mengenal logika kasih dalam bermisi dan tolok ukur logika kasih tersebut ialah tindakan kasih yang sentrifugal, sehingga dalam hal ini para PATI yang menjadi tertekan itu merupakan pusat tindakan kasih. Akan tetapi, iman Kristen juga mengenal teks Imamat 19:15 yang menekankan keadilan dengan tindakan yang sewajarnya. Jika dihubungkan dengan teks, maka tindakan yang sewajarnya ialah hak eksistensial para PATI tidak perlu dibela, karena mereka imigran yang tidak wajar (yang Tanpa Izin). Oleh karena itu, membaca ulang teks Imamat 19:15 dan menelusurinya dengan perspektif logika kasih dalam bermisi dan etika Kristiani memandang persoalan itu sangat diperlukan.","PeriodicalId":353047,"journal":{"name":"SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Siapa yang Benar? “Tafsir Misional atas Imamat 19:15 untuk Mengatasi Masalah Buruh Migran Indonesia “Ilegal” di Malaysia”\",\"authors\":\"Alvian Apriano\",\"doi\":\"10.47596/sg.v2i1.149\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pola migrasi ilegal yang dipilih oleh beberapa imigran di Malaysia menjadi persoalan rumit yang berkembang di Indonesia. Bahkan, para imigran yang demikian dianggap pendatang haram atau PATI (Pendatang Asing Tanpa Izin) oleh pihak Malaysia, sehingga dalam dasar itu, hak eksistensial mereka mulai dibela. Iman Kristen mengenal logika kasih dalam bermisi dan tolok ukur logika kasih tersebut ialah tindakan kasih yang sentrifugal, sehingga dalam hal ini para PATI yang menjadi tertekan itu merupakan pusat tindakan kasih. Akan tetapi, iman Kristen juga mengenal teks Imamat 19:15 yang menekankan keadilan dengan tindakan yang sewajarnya. Jika dihubungkan dengan teks, maka tindakan yang sewajarnya ialah hak eksistensial para PATI tidak perlu dibela, karena mereka imigran yang tidak wajar (yang Tanpa Izin). Oleh karena itu, membaca ulang teks Imamat 19:15 dan menelusurinya dengan perspektif logika kasih dalam bermisi dan etika Kristiani memandang persoalan itu sangat diperlukan.\",\"PeriodicalId\":353047,\"journal\":{\"name\":\"SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika\",\"volume\":\"41 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47596/sg.v2i1.149\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47596/sg.v2i1.149","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Siapa yang Benar? “Tafsir Misional atas Imamat 19:15 untuk Mengatasi Masalah Buruh Migran Indonesia “Ilegal” di Malaysia”
Pola migrasi ilegal yang dipilih oleh beberapa imigran di Malaysia menjadi persoalan rumit yang berkembang di Indonesia. Bahkan, para imigran yang demikian dianggap pendatang haram atau PATI (Pendatang Asing Tanpa Izin) oleh pihak Malaysia, sehingga dalam dasar itu, hak eksistensial mereka mulai dibela. Iman Kristen mengenal logika kasih dalam bermisi dan tolok ukur logika kasih tersebut ialah tindakan kasih yang sentrifugal, sehingga dalam hal ini para PATI yang menjadi tertekan itu merupakan pusat tindakan kasih. Akan tetapi, iman Kristen juga mengenal teks Imamat 19:15 yang menekankan keadilan dengan tindakan yang sewajarnya. Jika dihubungkan dengan teks, maka tindakan yang sewajarnya ialah hak eksistensial para PATI tidak perlu dibela, karena mereka imigran yang tidak wajar (yang Tanpa Izin). Oleh karena itu, membaca ulang teks Imamat 19:15 dan menelusurinya dengan perspektif logika kasih dalam bermisi dan etika Kristiani memandang persoalan itu sangat diperlukan.