{"title":"通过真空土修复方法对软土平面图进行分析","authors":"Anthony Kesumah","doi":"10.24912/jmstkik.v6i2.13128","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia is an area that is dominated by soft soils. Soft soils are the type of soil that is less supporting for construction work. Failures of construction on soft soils actually have often occurred in Indonesia and in other countries. Therefore, construction planning on soft soils must be considered both in terms of design and implementation so that the work can be carried out properly. Moreover, cost, time, and safety aspects must also be considered. In order to get appropriate performance, cost, and time results, Value Engineering (VE) method can be applied in the initial design stage. This study is intended to find a better alternative method for construction on soft soil. Results of the study shows that direct construction without vacuum has a lower cost with the difference of Rp. 2,605,156,860.00. Moreover, the bored pile production time is 11 months faster using direct construction. The vacuum method gives advantages to the soil condition becomes more stable and also gives an opportunity to cut the bored pile length for cost efficiency. However, the soil stability after improvement is not significantly different. Moreover, the cost efficiency of cutting the bored pile length is smaller than the cost of vacuum works. Based on the comparison information above, the coefficient of function, cost coefficient, and value coefficient calculated. The calculation result shows that the coefficient value for the direct construction alternative is 1.0649, so it can be concluded that the direct construction alternative is better than performing the soil improvement first with vacuum method. Keywords: Soft Soils, Value Engineering, Vacuum, Bored Pile Abstrak Indonesia merupakan daerah yang didominasi oleh tanah lunak. Tanah lunak merupakan jenis tanah yang kurang mendukung untuk suatu pekerjaan konstruksi. Kegagalan konstruksi pada tanah lunak sudah sering terjadi di Indonesia maupun di negara lain. Oleh karena itu, perencanaan konstruksi pada tanah lunak harus diperhatikan baik dari segi desain maupun segi pelaksanaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu, pertimbangan dari segi biaya, waktu, dan tingkat keamanan juga tetap harus diperhatikan. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan dengan kinerja, biaya, dan waktu yang sesuai, dapat diterapkan metode Value Engineering (VE) pada tahap perencanaan proyek. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari alternatif metode mana yang lebih baik jika konstruksi fondasi berada pada tanah lunak. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konstruksi langsung tanpa vacuum menghasilkan selisih biaya yang lebih murah yaitu sebesar Rp. 2.605.156.860,00. Selain itu waktu penyelesaian pekerjaan fondasi bored pile lebih cepat 11 bulan jika dilakukan konstruksi langsung. Metode vacuum memberikan keuntungan dimana kondisi tanah menjadi lebih stabil dan juga memberikan efisiensi pemotongan panjang bored pile. Tetapi, kestabilan yang diberikan tidak terlalu signifikan perbedaannya. Selain itu, efisiensi biaya dari pemotongan panjang bored pile lebih kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk vacuum. Dari informasi perbandingan di atas, dihitung koefisien fungsi, koefisien biaya, dan koefisien nilai. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien nilai sebesar 1,0649 untuk alternatif konstruksi langsung sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif konstruksi langsung lebih baik dibandingkan dengan melakukan perbaikan tanah metode vacuum terlebih dahulu.","PeriodicalId":202016,"journal":{"name":"Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS VALUE ENGINEERING PADA PERENCANAAN FONDASI DI TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PERBAIKAN TANAH METODE VACUUM\",\"authors\":\"Anthony Kesumah\",\"doi\":\"10.24912/jmstkik.v6i2.13128\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia is an area that is dominated by soft soils. Soft soils are the type of soil that is less supporting for construction work. Failures of construction on soft soils actually have often occurred in Indonesia and in other countries. Therefore, construction planning on soft soils must be considered both in terms of design and implementation so that the work can be carried out properly. Moreover, cost, time, and safety aspects must also be considered. In order to get appropriate performance, cost, and time results, Value Engineering (VE) method can be applied in the initial design stage. This study is intended to find a better alternative method for construction on soft soil. Results of the study shows that direct construction without vacuum has a lower cost with the difference of Rp. 2,605,156,860.00. Moreover, the bored pile production time is 11 months faster using direct construction. The vacuum method gives advantages to the soil condition becomes more stable and also gives an opportunity to cut the bored pile length for cost efficiency. However, the soil stability after improvement is not significantly different. Moreover, the cost efficiency of cutting the bored pile length is smaller than the cost of vacuum works. Based on the comparison information above, the coefficient of function, cost coefficient, and value coefficient calculated. The calculation result shows that the coefficient value for the direct construction alternative is 1.0649, so it can be concluded that the direct construction alternative is better than performing the soil improvement first with vacuum method. Keywords: Soft Soils, Value Engineering, Vacuum, Bored Pile Abstrak Indonesia merupakan daerah yang didominasi oleh tanah lunak. Tanah lunak merupakan jenis tanah yang kurang mendukung untuk suatu pekerjaan konstruksi. Kegagalan konstruksi pada tanah lunak sudah sering terjadi di Indonesia maupun di negara lain. Oleh karena itu, perencanaan konstruksi pada tanah lunak harus diperhatikan baik dari segi desain maupun segi pelaksanaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu, pertimbangan dari segi biaya, waktu, dan tingkat keamanan juga tetap harus diperhatikan. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan dengan kinerja, biaya, dan waktu yang sesuai, dapat diterapkan metode Value Engineering (VE) pada tahap perencanaan proyek. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari alternatif metode mana yang lebih baik jika konstruksi fondasi berada pada tanah lunak. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konstruksi langsung tanpa vacuum menghasilkan selisih biaya yang lebih murah yaitu sebesar Rp. 2.605.156.860,00. Selain itu waktu penyelesaian pekerjaan fondasi bored pile lebih cepat 11 bulan jika dilakukan konstruksi langsung. Metode vacuum memberikan keuntungan dimana kondisi tanah menjadi lebih stabil dan juga memberikan efisiensi pemotongan panjang bored pile. Tetapi, kestabilan yang diberikan tidak terlalu signifikan perbedaannya. Selain itu, efisiensi biaya dari pemotongan panjang bored pile lebih kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk vacuum. Dari informasi perbandingan di atas, dihitung koefisien fungsi, koefisien biaya, dan koefisien nilai. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien nilai sebesar 1,0649 untuk alternatif konstruksi langsung sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif konstruksi langsung lebih baik dibandingkan dengan melakukan perbaikan tanah metode vacuum terlebih dahulu.\",\"PeriodicalId\":202016,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/jmstkik.v6i2.13128\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jmstkik.v6i2.13128","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
印度尼西亚是一个以软土为主的地区。软土是一种对建筑工程的支撑力较小的土壤。在印度尼西亚和其他国家,软土地基上的建筑破坏经常发生。因此,软土上的施工规划必须从设计和实施两方面进行考虑,才能使工作顺利进行。此外,还必须考虑成本、时间和安全方面的问题。为了获得合适的性能、成本和时间结果,可以在初始设计阶段应用价值工程(VE)方法。本研究旨在寻找一种较好的软土施工替代方法。研究结果表明,无真空直接施工成本较低,相差Rp. 2,60,156,860.00。采用直接施工,钻孔灌注桩生产时间缩短11个月。真空法不仅有利于土体条件的稳定,而且为降低钻孔桩的长度和成本效益提供了机会。改良后的土壤稳定性差异不显著。此外,缩短钻孔桩长度的成本效益小于真空工程的成本。根据以上对比信息,计算出功能系数、成本系数和价值系数。计算结果表明,直接施工方案的系数值为1.0649,表明直接施工方案优于先用真空法进行土壤改良。关键词:软土,价值工程,真空,钻孔灌注桩摘要:印尼merupakan daerah yang didominasi oleh tanah lunak那是我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。Kegagalan konstruksi pada tanah lunak sudah服务terjadi di Indonesia maupun di negara lain。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Selain itu, pertimbangan dari segi biaya, waktu, dan tingkat keamanan juga tetap harus diperhatikan。Untuk mendapatkan hasil pekerjaan dengan kinerja, biaya, danwaktu yang sesuai, dapat diterapkan方法,价值工程(VE)方法,dapterapatkan proyek。Penelitian ini dimaksukan untuk mencari替代方法manmanyang lebih baikka konstruksi fondasi berada pada tanah lunak。达哈西尔penelitian didapatkan bahwa konstruksi langsung tanpa真空蒙哈西尔坎selisih biaya yang lebih murah yaitsebesar . 2.605.156.86万。Selain i waktu penyelesan pekerjaan fondasi钻孔桩lebih cepa 11 bulan jika dilakukan konstruksi langsung。Metode真空桩keuntungan dimana kondisi tanah menjadi lebih stabil dan juga memberikan efisiensi pemotongan panjang钻孔桩。Tetapi, kestabilan yang diberikan tidak terlalu signfikan perbedaannya。Selain itu, efisiensi biaya dari peemotongan panjang钻孔桩lebih kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk真空。中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:Hasil perhitungan menunjukkan koefisien nilai sebesar 1,0649 untuk alterntuk konstruksi langsung seingga dapat dispulpulkan bahwa alternatifkonstruksi langsung lebih baik dibandingkan dengan melakukan perbaikan tanah mede真空terlebih dahulu。
ANALISIS VALUE ENGINEERING PADA PERENCANAAN FONDASI DI TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PERBAIKAN TANAH METODE VACUUM
Indonesia is an area that is dominated by soft soils. Soft soils are the type of soil that is less supporting for construction work. Failures of construction on soft soils actually have often occurred in Indonesia and in other countries. Therefore, construction planning on soft soils must be considered both in terms of design and implementation so that the work can be carried out properly. Moreover, cost, time, and safety aspects must also be considered. In order to get appropriate performance, cost, and time results, Value Engineering (VE) method can be applied in the initial design stage. This study is intended to find a better alternative method for construction on soft soil. Results of the study shows that direct construction without vacuum has a lower cost with the difference of Rp. 2,605,156,860.00. Moreover, the bored pile production time is 11 months faster using direct construction. The vacuum method gives advantages to the soil condition becomes more stable and also gives an opportunity to cut the bored pile length for cost efficiency. However, the soil stability after improvement is not significantly different. Moreover, the cost efficiency of cutting the bored pile length is smaller than the cost of vacuum works. Based on the comparison information above, the coefficient of function, cost coefficient, and value coefficient calculated. The calculation result shows that the coefficient value for the direct construction alternative is 1.0649, so it can be concluded that the direct construction alternative is better than performing the soil improvement first with vacuum method. Keywords: Soft Soils, Value Engineering, Vacuum, Bored Pile Abstrak Indonesia merupakan daerah yang didominasi oleh tanah lunak. Tanah lunak merupakan jenis tanah yang kurang mendukung untuk suatu pekerjaan konstruksi. Kegagalan konstruksi pada tanah lunak sudah sering terjadi di Indonesia maupun di negara lain. Oleh karena itu, perencanaan konstruksi pada tanah lunak harus diperhatikan baik dari segi desain maupun segi pelaksanaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu, pertimbangan dari segi biaya, waktu, dan tingkat keamanan juga tetap harus diperhatikan. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan dengan kinerja, biaya, dan waktu yang sesuai, dapat diterapkan metode Value Engineering (VE) pada tahap perencanaan proyek. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari alternatif metode mana yang lebih baik jika konstruksi fondasi berada pada tanah lunak. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konstruksi langsung tanpa vacuum menghasilkan selisih biaya yang lebih murah yaitu sebesar Rp. 2.605.156.860,00. Selain itu waktu penyelesaian pekerjaan fondasi bored pile lebih cepat 11 bulan jika dilakukan konstruksi langsung. Metode vacuum memberikan keuntungan dimana kondisi tanah menjadi lebih stabil dan juga memberikan efisiensi pemotongan panjang bored pile. Tetapi, kestabilan yang diberikan tidak terlalu signifikan perbedaannya. Selain itu, efisiensi biaya dari pemotongan panjang bored pile lebih kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk vacuum. Dari informasi perbandingan di atas, dihitung koefisien fungsi, koefisien biaya, dan koefisien nilai. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien nilai sebesar 1,0649 untuk alternatif konstruksi langsung sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif konstruksi langsung lebih baik dibandingkan dengan melakukan perbaikan tanah metode vacuum terlebih dahulu.