{"title":"学生动机分析基于ARCS模式的学生在西萨林达高中以e为基础的物理学习","authors":"Dwi Setyowati, Riskan Qadar, Shelly Efwinda","doi":"10.30872/jlpf.v3i2.1044","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 menyebabkan pembelajaran tatap muka dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi. Keadaan ini berdampak terhadap kualitas pembelajaran dan memengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa berdasarkan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) dalam pembelajaran fisika di SMA se-Samarinda secara keseluruhan, tiap aspek ARCS dan berdasarkan jenis kelamin. Jenis Penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri se-Samarinda. Sampel ditentukan secara random sampling. Jumlah sampel sebanyak 216 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Pertanyaan pada angket merujuk pada Model Motivasi ARCS oleh Keller pada empat elemen, yaitu Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction. Hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar mayoritas siswa termasuk pada klasifikasi kategori tinggi, dengan persentase sebesar 52% siswa dari 216 partisipan. Berdasarkan jenis kelamin, secara keseluruhan maupun di tiap aspek motivasi belajar siswa perempuan lebih tinggi. Perolehan persentase tiap aspek motivasi belajar adalah 67% aspek Attention dan aspek Confidence 64% aspek Relevance, 73% aspek satisfaction. Upaya peningkatan motivasi dalam pembelajaran fisika perlu terus dilakukan.","PeriodicalId":424875,"journal":{"name":"Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Motivasi Siswa Berdasarkan Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika berbasis E-Learning di SMA Se-Samarinda\",\"authors\":\"Dwi Setyowati, Riskan Qadar, Shelly Efwinda\",\"doi\":\"10.30872/jlpf.v3i2.1044\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pandemi COVID-19 menyebabkan pembelajaran tatap muka dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi. Keadaan ini berdampak terhadap kualitas pembelajaran dan memengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa berdasarkan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) dalam pembelajaran fisika di SMA se-Samarinda secara keseluruhan, tiap aspek ARCS dan berdasarkan jenis kelamin. Jenis Penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri se-Samarinda. Sampel ditentukan secara random sampling. Jumlah sampel sebanyak 216 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Pertanyaan pada angket merujuk pada Model Motivasi ARCS oleh Keller pada empat elemen, yaitu Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction. Hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar mayoritas siswa termasuk pada klasifikasi kategori tinggi, dengan persentase sebesar 52% siswa dari 216 partisipan. Berdasarkan jenis kelamin, secara keseluruhan maupun di tiap aspek motivasi belajar siswa perempuan lebih tinggi. Perolehan persentase tiap aspek motivasi belajar adalah 67% aspek Attention dan aspek Confidence 64% aspek Relevance, 73% aspek satisfaction. Upaya peningkatan motivasi dalam pembelajaran fisika perlu terus dilakukan.\",\"PeriodicalId\":424875,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF)\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30872/jlpf.v3i2.1044\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30872/jlpf.v3i2.1044","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Motivasi Siswa Berdasarkan Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika berbasis E-Learning di SMA Se-Samarinda
Pandemi COVID-19 menyebabkan pembelajaran tatap muka dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi. Keadaan ini berdampak terhadap kualitas pembelajaran dan memengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa berdasarkan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) dalam pembelajaran fisika di SMA se-Samarinda secara keseluruhan, tiap aspek ARCS dan berdasarkan jenis kelamin. Jenis Penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri se-Samarinda. Sampel ditentukan secara random sampling. Jumlah sampel sebanyak 216 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Pertanyaan pada angket merujuk pada Model Motivasi ARCS oleh Keller pada empat elemen, yaitu Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction. Hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar mayoritas siswa termasuk pada klasifikasi kategori tinggi, dengan persentase sebesar 52% siswa dari 216 partisipan. Berdasarkan jenis kelamin, secara keseluruhan maupun di tiap aspek motivasi belajar siswa perempuan lebih tinggi. Perolehan persentase tiap aspek motivasi belajar adalah 67% aspek Attention dan aspek Confidence 64% aspek Relevance, 73% aspek satisfaction. Upaya peningkatan motivasi dalam pembelajaran fisika perlu terus dilakukan.