E. Rasyid, Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali
{"title":"Strategi brand activation Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah di masa pandemi COVID-19","authors":"E. Rasyid, Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali","doi":"10.24198/prh.v6i2.30565","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sejak awal kemunculannya di Wuhan, penyebaran COVID-19 di seluruh dunia telah menyebabkan perubahan besar dalam interaksi sosial di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. COVID-19 juga memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat dan masif dibandingkan dengan virus-virus yang pernah ada sebelumnya. Menurut analisis jaringan dari kampus Cornell menunjukkan bagaimana universitas merupakan ruang yang rentan menjadi kluster penyebaran COVID-19. Pandemi COVID-19 tidak hanya memaksa perguruan tinggi mengubah metode pembelajarannya. Berdasarkan hasil koordinasi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTSI), sejumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia terancam mengalami kebangkrutan akibat berkurangnya jumlah mahasiswa baru. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan yang juga banyak berkontribusi di sektor pendidikan, tentu tidak terlepas dari dampak yang ditimbulkan oleh Pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana aktivitas brand activation PTMA di masa Pandemi COVID-19. Aktivitas brand activation yang menjadi strategi komunikasi pemasaran yang PTMA dalam mencapai target penerimaan jumlah mahasiswa baru. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek dari penelitian ini adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang berbasis di Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek PTMA tersebut terdiri dari Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan brand activation yang dilaksanakan PTMA di masa pandemi berbasis bantuan dan sukarelawan. Kegiatan brand activation PTMA di masa pandemi ini juga memanfaatkan media sosial atau biasa disebut sebagai strategi pada kegiatan promosi dan publikasi. Segala aktivitas brand activation tetap merujuk pada pelaksanaan caturdharma perguruan tinggi dan tetap merujuk pada kebijakan penanganan COVID-19 pimpinan pusat Muhammadiyah.","PeriodicalId":448223,"journal":{"name":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/prh.v6i2.30565","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Strategi brand activation Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah di masa pandemi COVID-19
Sejak awal kemunculannya di Wuhan, penyebaran COVID-19 di seluruh dunia telah menyebabkan perubahan besar dalam interaksi sosial di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. COVID-19 juga memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat dan masif dibandingkan dengan virus-virus yang pernah ada sebelumnya. Menurut analisis jaringan dari kampus Cornell menunjukkan bagaimana universitas merupakan ruang yang rentan menjadi kluster penyebaran COVID-19. Pandemi COVID-19 tidak hanya memaksa perguruan tinggi mengubah metode pembelajarannya. Berdasarkan hasil koordinasi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTSI), sejumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia terancam mengalami kebangkrutan akibat berkurangnya jumlah mahasiswa baru. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan yang juga banyak berkontribusi di sektor pendidikan, tentu tidak terlepas dari dampak yang ditimbulkan oleh Pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana aktivitas brand activation PTMA di masa Pandemi COVID-19. Aktivitas brand activation yang menjadi strategi komunikasi pemasaran yang PTMA dalam mencapai target penerimaan jumlah mahasiswa baru. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek dari penelitian ini adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang berbasis di Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek PTMA tersebut terdiri dari Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan brand activation yang dilaksanakan PTMA di masa pandemi berbasis bantuan dan sukarelawan. Kegiatan brand activation PTMA di masa pandemi ini juga memanfaatkan media sosial atau biasa disebut sebagai strategi pada kegiatan promosi dan publikasi. Segala aktivitas brand activation tetap merujuk pada pelaksanaan caturdharma perguruan tinggi dan tetap merujuk pada kebijakan penanganan COVID-19 pimpinan pusat Muhammadiyah.