Santi, Riha Datul Aisyah, Nira Nadella, N. Aprilia, M. Febrian, Sahrul Sori Alom Harahap
{"title":"科学范围内的哲学学","authors":"Santi, Riha Datul Aisyah, Nira Nadella, N. Aprilia, M. Febrian, Sahrul Sori Alom Harahap","doi":"10.58707/jipm.v3i3.471","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"To be a philosopher, we must think philosophically. But not a few people know how and what we should know in thinking philosophically, one of which is the axiology of philosophy of science. This study aims to enable us to think through an axiological lens. In this study using qualitative methods so that it can be understood and described in detail and depth. In the axiology of the philosophy of science we can find out where knowledge comes from, what the purpose of science is and how we use the knowledge we have. Not infrequently a person does not know where the knowledge he is learning comes from and whether he has used this knowledge properly, so many people think that it is in vain for them to learn this knowledge. If knowledge is used as it should be, surely many people want to study science so that they have a broader way of thinking and can help solve certain problems. For example, a person has Management knowledge that he studied in college, but the problem is that he still has difficulty managing his finances. If he uses the management knowledge he has, he will have no difficulty managing his own finances. Because managing finances doesn't have to have management knowledge first, but if you have it it will make it easier for us to manage finances. Thus We can conclude that a person must know where the knowledge comes from so that he does not learn wrong knowledge or deviate from the path of truth, and must be able to use the knowledge he has so that it can benefit himself and others.Untuk menjadi seorang filsuf, kita harus berfikir secara filsafat. Tetapi tidak sedikit orang yang tau bagaimana cara dan apa saja yang harus kita ketahui dalam berfikir secara filsafat, salah satunya aksiologi filsafat imu. Penelitian ini bertujuan untuk agar kita dapat berfikir dengan kacamata aksiologi. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif agar bisa dipahami dan menggambarkan secara detail dan mendalam. Dalam aksiologi filsafat ilmu kita dapat mencari tahu dari manakah ilmu itu muncul, apa tujuan ilmu itu ada dan bagaimana kita menggunakan ilmu yang kita miliki. Tak jarang seseorang tidak mengetahui dari mana asal ilmu yang ia pelajari dan apakah ilmu tersebut sudah ia gunakan sebagaimana mesti nya, sehingga banyak orang yang berfikir bahwa sia-sia saja mereka mempelajari ilmu tersebut. Jika ilmu itu digunakan sebagaimana mesti nya pasti banyak orang yang ingin mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan agar lebih luas cara berfikir dan bisa membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu. Misalnya, seseorang itu mempunyai ilmu Manajemen yang dipelajarinya di perguruan tinggi, tapi masalahnya ia masih saja kesulitan dalam mengatur keuangannya. Jika Ia menggunakan ilmu Manajemen yang dimiliki pasti ia tidak akan kesulitan dalam mengatur keuangannya sendiri. Karena mengatur keuangan itu tidak harus memiliki ilmu Manajemen terlebih dahulu, tapi jika memilikinya akan memudahkan kita untuk mengatur keuangan. Dengan demikian Kami dapat menyimpulkan bahwa seseorang itu harus mengetahui dari mana ilmu tersebut agar tidak mempelajari ilmu yang salah atau melenceng dari jalan kebenaran, serta harus dapat menggunakan ilmu yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.","PeriodicalId":285197,"journal":{"name":"Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin","volume":"125 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Aksiologi Filsafat dalam Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan\",\"authors\":\"Santi, Riha Datul Aisyah, Nira Nadella, N. Aprilia, M. Febrian, Sahrul Sori Alom Harahap\",\"doi\":\"10.58707/jipm.v3i3.471\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"To be a philosopher, we must think philosophically. But not a few people know how and what we should know in thinking philosophically, one of which is the axiology of philosophy of science. This study aims to enable us to think through an axiological lens. In this study using qualitative methods so that it can be understood and described in detail and depth. In the axiology of the philosophy of science we can find out where knowledge comes from, what the purpose of science is and how we use the knowledge we have. Not infrequently a person does not know where the knowledge he is learning comes from and whether he has used this knowledge properly, so many people think that it is in vain for them to learn this knowledge. If knowledge is used as it should be, surely many people want to study science so that they have a broader way of thinking and can help solve certain problems. For example, a person has Management knowledge that he studied in college, but the problem is that he still has difficulty managing his finances. If he uses the management knowledge he has, he will have no difficulty managing his own finances. Because managing finances doesn't have to have management knowledge first, but if you have it it will make it easier for us to manage finances. Thus We can conclude that a person must know where the knowledge comes from so that he does not learn wrong knowledge or deviate from the path of truth, and must be able to use the knowledge he has so that it can benefit himself and others.Untuk menjadi seorang filsuf, kita harus berfikir secara filsafat. Tetapi tidak sedikit orang yang tau bagaimana cara dan apa saja yang harus kita ketahui dalam berfikir secara filsafat, salah satunya aksiologi filsafat imu. Penelitian ini bertujuan untuk agar kita dapat berfikir dengan kacamata aksiologi. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif agar bisa dipahami dan menggambarkan secara detail dan mendalam. Dalam aksiologi filsafat ilmu kita dapat mencari tahu dari manakah ilmu itu muncul, apa tujuan ilmu itu ada dan bagaimana kita menggunakan ilmu yang kita miliki. Tak jarang seseorang tidak mengetahui dari mana asal ilmu yang ia pelajari dan apakah ilmu tersebut sudah ia gunakan sebagaimana mesti nya, sehingga banyak orang yang berfikir bahwa sia-sia saja mereka mempelajari ilmu tersebut. Jika ilmu itu digunakan sebagaimana mesti nya pasti banyak orang yang ingin mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan agar lebih luas cara berfikir dan bisa membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu. Misalnya, seseorang itu mempunyai ilmu Manajemen yang dipelajarinya di perguruan tinggi, tapi masalahnya ia masih saja kesulitan dalam mengatur keuangannya. Jika Ia menggunakan ilmu Manajemen yang dimiliki pasti ia tidak akan kesulitan dalam mengatur keuangannya sendiri. Karena mengatur keuangan itu tidak harus memiliki ilmu Manajemen terlebih dahulu, tapi jika memilikinya akan memudahkan kita untuk mengatur keuangan. Dengan demikian Kami dapat menyimpulkan bahwa seseorang itu harus mengetahui dari mana ilmu tersebut agar tidak mempelajari ilmu yang salah atau melenceng dari jalan kebenaran, serta harus dapat menggunakan ilmu yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.\",\"PeriodicalId\":285197,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin\",\"volume\":\"125 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58707/jipm.v3i3.471\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58707/jipm.v3i3.471","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
要成为哲学家,我们必须进行哲学思考。但也有不少人知道哲学思维应该知道什么,应该知道什么,科学哲学价值论就是其中之一。这项研究旨在使我们能够通过价值论的视角来思考。在本研究中采用定性的方法,使其能够得到详细而深入的理解和描述。在科学哲学价值论中,我们可以发现知识从何而来,科学的目的是什么,以及我们如何使用我们所拥有的知识。一个人常常不知道他所学习的知识是从哪里来的,也不知道他是否正确地使用了这些知识,所以很多人认为他们学习这些知识是徒劳的。如果知识得到应有的利用,肯定会有许多人想学习科学,这样他们就有了更广阔的思维方式,可以帮助解决某些问题。例如,一个人有他在大学学习的管理知识,但问题是他仍然难以管理他的财务。如果他运用他所拥有的管理知识,他将毫无困难地管理自己的财务。因为管理财务并不一定要先有管理知识,但是如果你有了这些知识,会让我们管理财务更容易。因此,我们可以得出结论,一个人必须知道知识的来源,这样他就不会学到错误的知识或偏离真理的道路,并且必须能够使用他所拥有的知识,这样它就可以造福自己和他人。Untuk menjadi seorang filsafat, kita harus berfikir secara filsafat。Tetapi tidak sedikit orang yang tau bagaimana cara danapa saja yang harus kita ketahui dalam berfikir secara filsafat, salah satunya aksiologi filsafat imu。Penelitian ini bertujuan untuk agar kita dapat berfikir dengan kacamata aksiologi。Dalam penelitian ini menggunakan metalitatif agar bisa dipahami dan menggunakan secara detail dan mendalam。Dalam aksiologi filsafat ilmu kita dapat mencari tahu dari manakah ilmu itu muncuki, apa tujuan ilmu itu ada danbagaimana kita menggunakan ilmu yang kita miliki。Tak jarang seseorang tidak mengetahui dari mana asal ilmu yang ia pelajari dan apakah il muteri但sudah ia gunakan sebagaimana mesti nya, sehinga banyak orang yang berfikir bahwa sia saja mereka mempelajari il mutersebut。Jika ilmu itu digunakan sebagaimana mesti nya pasti banyak orang in mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan agar lebih luas cara berfikir dan bisa membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu。北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京。吉卡亚孟古纳坎伊姆管理,杨dimiliki, pasti, diakakan, kesulitan, dalam孟古纳坎伊姆,keuangannya, sendiri。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Dengan demikian Kami dapat menypulkan bahwa seseorang i harus mengetahui dari mana ililmuterseh .但是agar tidak mempelajari ilmu yang salah atau melenceng dari jalan kebenaran, serta harus dapat menggunakan ilmu yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan oranglain。
Aksiologi Filsafat dalam Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan
To be a philosopher, we must think philosophically. But not a few people know how and what we should know in thinking philosophically, one of which is the axiology of philosophy of science. This study aims to enable us to think through an axiological lens. In this study using qualitative methods so that it can be understood and described in detail and depth. In the axiology of the philosophy of science we can find out where knowledge comes from, what the purpose of science is and how we use the knowledge we have. Not infrequently a person does not know where the knowledge he is learning comes from and whether he has used this knowledge properly, so many people think that it is in vain for them to learn this knowledge. If knowledge is used as it should be, surely many people want to study science so that they have a broader way of thinking and can help solve certain problems. For example, a person has Management knowledge that he studied in college, but the problem is that he still has difficulty managing his finances. If he uses the management knowledge he has, he will have no difficulty managing his own finances. Because managing finances doesn't have to have management knowledge first, but if you have it it will make it easier for us to manage finances. Thus We can conclude that a person must know where the knowledge comes from so that he does not learn wrong knowledge or deviate from the path of truth, and must be able to use the knowledge he has so that it can benefit himself and others.Untuk menjadi seorang filsuf, kita harus berfikir secara filsafat. Tetapi tidak sedikit orang yang tau bagaimana cara dan apa saja yang harus kita ketahui dalam berfikir secara filsafat, salah satunya aksiologi filsafat imu. Penelitian ini bertujuan untuk agar kita dapat berfikir dengan kacamata aksiologi. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif agar bisa dipahami dan menggambarkan secara detail dan mendalam. Dalam aksiologi filsafat ilmu kita dapat mencari tahu dari manakah ilmu itu muncul, apa tujuan ilmu itu ada dan bagaimana kita menggunakan ilmu yang kita miliki. Tak jarang seseorang tidak mengetahui dari mana asal ilmu yang ia pelajari dan apakah ilmu tersebut sudah ia gunakan sebagaimana mesti nya, sehingga banyak orang yang berfikir bahwa sia-sia saja mereka mempelajari ilmu tersebut. Jika ilmu itu digunakan sebagaimana mesti nya pasti banyak orang yang ingin mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan agar lebih luas cara berfikir dan bisa membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu. Misalnya, seseorang itu mempunyai ilmu Manajemen yang dipelajarinya di perguruan tinggi, tapi masalahnya ia masih saja kesulitan dalam mengatur keuangannya. Jika Ia menggunakan ilmu Manajemen yang dimiliki pasti ia tidak akan kesulitan dalam mengatur keuangannya sendiri. Karena mengatur keuangan itu tidak harus memiliki ilmu Manajemen terlebih dahulu, tapi jika memilikinya akan memudahkan kita untuk mengatur keuangan. Dengan demikian Kami dapat menyimpulkan bahwa seseorang itu harus mengetahui dari mana ilmu tersebut agar tidak mempelajari ilmu yang salah atau melenceng dari jalan kebenaran, serta harus dapat menggunakan ilmu yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.