{"title":"Ideologi Patriarki dalam Cerpen Air Suci Sita Karya Leila S. Chudori","authors":"Jumianti Diana","doi":"10.57251/sin.v2i1.199","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang ideologi patriarki yang terdapat dalam cerpen yang berjudul Air Suci Sita karya Leila S. Chudori. Cerpen tersebut merupakan salah satu judul cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen yang berjudul Malam Terakhir. Cerpen tersebut dianalisis menggunakan kritik sastra feminis. Hasil penelitian menunjukkan adanya tokoh perempuan yang mandiri dan berani, namun ia masih tetap harus patuh pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakatnya. Pengakuan tunangan perempuan itu tentang kesalahan dan pengkhianatan yang dilakukannya merupakan gambaran bahwa sebenarnya tidak hanya perempuan yang melakukan kesalahan dan pengkhiatan, namun lelaki juga dapat melakukan kesalahan dan pengkhianatan. Lelaki dengan ideologi patriarkinya menganggap kesalahan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh lelaki sebagai hal yang biasa, sedangkan perempuan yang melakukan kesalahan dan pengkhianatan akan dianggap sebagai perempuan nista. Tokoh perempuan itu juga membayangkan tentang tokoh permaisuri dari Sang Raja Agung yang bersiap terjun ke dalam api penyucian diri dan tidak mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada sang raja tentang kesetiaan sang raja. Hal tersebut merupakan bentuk subordinasi terhadap perempuan yang berlaku karena adanya ideologi patriarki. Ideologi patriarki tersebut merupakan hal yang ditentang oleh kaum feminis.","PeriodicalId":234579,"journal":{"name":"Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57251/sin.v2i1.199","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
这篇文章讨论了在一个名为Leila S. Chudori的《圣水》的故事中发现的父权制意识形态。这篇短篇小说是《最后一夜》短篇小说的其中一个标题。短篇小说是利用对女权主义文学的批评来分析的。研究表明,女性是独立和勇敢的,但她仍然必须遵守适用于社会的价值观。她未婚夫对她的错误和背叛的忏悔反映出,不仅女性犯了错误和背叛,男性也可能犯了错误和背叛。拥有父权意识形态的男性认为男人的错误和背叛是正常的,而犯下错误和背叛的女性则被视为可耻的女性。她还在想象这位伟大国王的王后的形象,她正准备跳进炼狱,却没有机会向国王询问她的忠诚。这是对被认为是父权制意识形态的女性的服从形式。这种父权制意识形态是女权主义者反对的。
Ideologi Patriarki dalam Cerpen Air Suci Sita Karya Leila S. Chudori
Artikel ini membahas tentang ideologi patriarki yang terdapat dalam cerpen yang berjudul Air Suci Sita karya Leila S. Chudori. Cerpen tersebut merupakan salah satu judul cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen yang berjudul Malam Terakhir. Cerpen tersebut dianalisis menggunakan kritik sastra feminis. Hasil penelitian menunjukkan adanya tokoh perempuan yang mandiri dan berani, namun ia masih tetap harus patuh pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakatnya. Pengakuan tunangan perempuan itu tentang kesalahan dan pengkhianatan yang dilakukannya merupakan gambaran bahwa sebenarnya tidak hanya perempuan yang melakukan kesalahan dan pengkhiatan, namun lelaki juga dapat melakukan kesalahan dan pengkhianatan. Lelaki dengan ideologi patriarkinya menganggap kesalahan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh lelaki sebagai hal yang biasa, sedangkan perempuan yang melakukan kesalahan dan pengkhianatan akan dianggap sebagai perempuan nista. Tokoh perempuan itu juga membayangkan tentang tokoh permaisuri dari Sang Raja Agung yang bersiap terjun ke dalam api penyucian diri dan tidak mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada sang raja tentang kesetiaan sang raja. Hal tersebut merupakan bentuk subordinasi terhadap perempuan yang berlaku karena adanya ideologi patriarki. Ideologi patriarki tersebut merupakan hal yang ditentang oleh kaum feminis.