{"title":"KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENERAPAN SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA","authors":"Arfia Nurul Hikmah, Candradewini Candradewini, Darto Miradhia","doi":"10.24198/jane.v13i2.37701","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini menjelaskan mengenai kesiapan sumber daya manusia dalam penerapan sistem knowledge management di Bappeda Provinsi DKI Jakarta, dilatarbelakangi oleh diperlukannya perubahan cara berfikir dan bertindak dari sumber daya manusia untuk dapat mengelola aset intelektual organisasi menggunakan sistem teknologi informasi secara optimal. Namun pada pelaksanaannya pada Bappeda DKI Jakarta masih terdapat dokumen wajib yang belum terinput ke dalam sistem knowledge managemen hal ini dikarenakan pegawai yang masih merasa keberatan untuk berbagi pengetahuan melalui sistem knowledge management. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisa lebih dalam mengenai kesiapan dari sumber daya manusia dalam penerapan sistem knowledge management yang belum dilakukan secara optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan guidance theory menggunakan dimensi people dari STOPE Framework oleh Al-Osaimi, Alheraish, dan Bakry (2006) dengan empat sub dimensi yaitu ICT Awareness, Education and Training, ICT Qualification and Job, dan Management of ICT Skill. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kuisioner terbuka, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan dari sumber daya manusia dalam penerapan sistem knowledge management Bappeda DKI Jakarta masih belum optimal dikarenakan masih kurangnya pemahaman dari para pegawai terkait manfaat dan kurangnya kemampuan adaptasi pegawai dalam penggunaan sistem knowledge management serta belum optimalnya penggunaan fitur yang ada pada sistem. Kondisi ini disebabkan dari tidak adanya kebijakan reward dan punishment serta masih belum maksimalnya peran kepala bidang untuk dapat mendorong para pegawai untuk dapat berkontribusi dalam pelestrasian aset melalui sistem knowledge management","PeriodicalId":370807,"journal":{"name":"JANE - Jurnal Administrasi Negara","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JANE - Jurnal Administrasi Negara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jane.v13i2.37701","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENERAPAN SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
Penelitian ini menjelaskan mengenai kesiapan sumber daya manusia dalam penerapan sistem knowledge management di Bappeda Provinsi DKI Jakarta, dilatarbelakangi oleh diperlukannya perubahan cara berfikir dan bertindak dari sumber daya manusia untuk dapat mengelola aset intelektual organisasi menggunakan sistem teknologi informasi secara optimal. Namun pada pelaksanaannya pada Bappeda DKI Jakarta masih terdapat dokumen wajib yang belum terinput ke dalam sistem knowledge managemen hal ini dikarenakan pegawai yang masih merasa keberatan untuk berbagi pengetahuan melalui sistem knowledge management. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisa lebih dalam mengenai kesiapan dari sumber daya manusia dalam penerapan sistem knowledge management yang belum dilakukan secara optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan guidance theory menggunakan dimensi people dari STOPE Framework oleh Al-Osaimi, Alheraish, dan Bakry (2006) dengan empat sub dimensi yaitu ICT Awareness, Education and Training, ICT Qualification and Job, dan Management of ICT Skill. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kuisioner terbuka, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan dari sumber daya manusia dalam penerapan sistem knowledge management Bappeda DKI Jakarta masih belum optimal dikarenakan masih kurangnya pemahaman dari para pegawai terkait manfaat dan kurangnya kemampuan adaptasi pegawai dalam penggunaan sistem knowledge management serta belum optimalnya penggunaan fitur yang ada pada sistem. Kondisi ini disebabkan dari tidak adanya kebijakan reward dan punishment serta masih belum maksimalnya peran kepala bidang untuk dapat mendorong para pegawai untuk dapat berkontribusi dalam pelestrasian aset melalui sistem knowledge management