A. Syaifullah
{"title":"MODERASI ISLAM DALAM KITAB SABILAL MUHTADIN: KEARIFAN LOKAL TANAH BANJAR","authors":"A. Syaifullah","doi":"10.18592/msr.v2i1.3676","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThis writing discusses the moderation of Islam in the Sabilal Muhtadin scripture as one of the local wisdom manuscripts of the Banjar land. This book was written by a great Islamic Borneo scholar named Sheikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, he wrote many books during his life and one of them was the Sabilal Muhtadin scripture, in this book he wrote about the law of worship, muamalah, and the habits of the Banjarese people. Banjar community habits that are found in the Sabilal Muhtadin scripture and occurred during his time writings, such as, burying a corpse with Tabala, the concept of latrines in taking care of and providing food for mourners. Some of the habits of the Banjarese people in fiqh scriptures written by ulama in Arab countries are identified as illegal or Haram. But in the Sabilal Muhtadin scripture it allows the ones. The habits are still practiced by the Banjar community until modern times now. Therefore it is important to know comprehensively and deeply about the moderate or moderation of Islam contained in the Sabilal Muhtadin scripture. Furthermore, the concept of moderation with wrapping local wisdom in the Sabilal Muhtadin scripture will be assessed using literature research methods and reading material relevant to the research as the source. The result of this study is that Sheikh Muhammad Arsyad Al-Banjari provided legal clarity by considering the condition of the Banjar community at that time. The conclusion of the study is that Sheikh Muhammad Arsyad in the Sabilal Muhtadin scripture provides a middle ground (as mediator) between the habits of the people and the Islamic religion in order to live in synergy and harmony. AbstrakTulisan ini membahas tentang moderasi Islam dalam kitab Sabilal Muhtadin sebagai salah satu manuskrip kearifan lokal tanah Banjar. Kitab ini ditulis oleh seorang ulama besar asal Kalimantan bernama syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, beliau banyak menulis kitab semasa hidupnya dan salah satunya adalah kitab Sabilal Muhtadin, dalam kitab ini beliau menulis tentang hukum ibadah, muamalah, dan kebiasaan masyarakat banjar. Kebiasaan masyarakat banjar yang terdapat di dalam kitab Sabilal Muhtadin dan terjadi pada masa beliau menulis kitab tersebut seperti mengubur mayat dengan Tabala, konsep jamban dalam buang hajat dan menyediakan makanan untuk pelayat. Kebiasaan orang banjar yang dilakukan tersebut sebagian dalam kitab fikih tulisan ulama di negara Arab hukumnya haram. Tetapi dalam kitab Sabilal Muhtadin membolehkan kebiasaan masyarakat banjar. Kebiasaan tersebut masih dipraktikkan oleh masyarakat banjar sampai zaman modern sekarang. Oleh karena itu penting untuk dikethaui secara komprehensif dan mendalam mengenai Moderat atau moderasi Islam yang terdapat dalam kitab Sabilal Muhtadin. Selanjutnya konsep moderasi dengan balutan kearifan lokal dalam kitab Sabilal Muhtadin ini akan dikaji dengan menggunakan metode penelitian studi pustaka dan bahan bacaan yang relevan dengan penelitian sebagai sumbernya. Hasil penelitian ini adalah bahwa syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari memberikan kejelasan hukum dengan mempertimbangkan keadaan masyarakat banjar saat itu. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa Syekh Muhammad Arsyad dalam kitab Sabilal Muhtadin memberikan jalan tengah (sebagai perantara) antara kebiasaan masyarakat dengan agama Islam untuk bisa hidup bersinergi dan harmoni.","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v2i1.3676","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

摘要本文论述了班贾尔地区智慧手抄本之一的《圣训》中伊斯兰教的中庸。这本书是由一位伟大的伊斯兰婆罗洲学者Sheikh Muhammad Arsyad Al-Banjari写的,他一生中写了很多书,其中之一是sabal Muhtadin经文,在这本书中他写了关于崇拜的法律,muamalah,以及Banjarese人的习惯。班贾尔人的社区习惯可以在萨比勒·穆塔丁的经文中找到,这些习惯发生在他写作的时代,比如用塔巴拉埋葬尸体,为哀悼者提供照顾和食物的厕所概念。阿拉伯国家的乌拉玛所写的伊斯兰教经文中,有些孟加拉人的习惯被认定为非法或Haram。但是在圣训经文中,它允许。直到现代,班加尔社区仍在实践这些习惯。因此,全面而深入地了解《圣训》经文中所包含的伊斯兰教的温和或节制是很重要的。此外,将使用文献研究方法和与研究相关的阅读材料作为来源,评估在圣典中包裹当地智慧的节制概念。这项研究的结果是,Sheikh Muhammad Arsyad Al-Banjari通过考虑到当时班贾尔社区的状况,提供了法律上的明确性。研究的结论是,谢赫·穆罕默德·阿尔西亚德在《圣训》经文中提供了一个介于人们的习惯和伊斯兰宗教之间的中间地带(作为调解人),以便生活在协同与和谐之中。【摘要】伊斯兰伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教伊斯兰教。在加里曼丹,穆罕默德·阿西亚德·阿尔-班贾里,在加里曼丹,穆罕默德·阿西亚德·班贾里,在加里曼丹,穆罕默德·阿西亚德·班贾里,在加里曼丹,穆罕默德·阿西亚德·班贾里,在加里曼丹,穆罕默德·阿西亚德·班贾里,在加里曼丹,穆罕默德·阿西亚德·班贾里,在加里曼丹,穆罕默德·阿西亚德·班贾里,在加里曼丹,穆罕默德·阿西亚德·班贾里。我是说,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Kebiasaan orang banjar yang dilakukan tersesebagian dalam kitab fikih tuisan ulama di negara Arab hukumnya haram。Tetapi dalam kitab Sabilal Muhtadin membolehkan kebiasaan masyarakat banjar。Kebiasaan tersebut masih dipraktikkan oleh masyarakat banjar sampai zaman现代sekarang。Oleh karena是一名高级官员,他说:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。”Selanjutnya konsep moderasi dengan balutan kearifan地方dalam kitab Sabilal Muhtadin ini akan dikaji dengan menggunakan方法penelitian研究pustaka dan bahan bacaan yang相关的dengan penelitian sebagai sumberya。哈西尔penelitian ini adalah bahwa sheikh Muhammad Arsyad Al-Banjari成员kejelasan hukum dengan成员keadaan masyarakat banjar saat itu。kesimpan dari penelitian adalah bahwa谢赫穆罕默德Arsyad dalam kitab Sabilal Muhtadin成员jalan tengah (sebagai perantara) antara kebiasaan masyarakat dengan agama Islam untuk bisa hidup bersinergi dan harmoni。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
MODERASI ISLAM DALAM KITAB SABILAL MUHTADIN: KEARIFAN LOKAL TANAH BANJAR
AbstractThis writing discusses the moderation of Islam in the Sabilal Muhtadin scripture as one of the local wisdom manuscripts of the Banjar land. This book was written by a great Islamic Borneo scholar named Sheikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, he wrote many books during his life and one of them was the Sabilal Muhtadin scripture, in this book he wrote about the law of worship, muamalah, and the habits of the Banjarese people. Banjar community habits that are found in the Sabilal Muhtadin scripture and occurred during his time writings, such as, burying a corpse with Tabala, the concept of latrines in taking care of and providing food for mourners. Some of the habits of the Banjarese people in fiqh scriptures written by ulama in Arab countries are identified as illegal or Haram. But in the Sabilal Muhtadin scripture it allows the ones. The habits are still practiced by the Banjar community until modern times now. Therefore it is important to know comprehensively and deeply about the moderate or moderation of Islam contained in the Sabilal Muhtadin scripture. Furthermore, the concept of moderation with wrapping local wisdom in the Sabilal Muhtadin scripture will be assessed using literature research methods and reading material relevant to the research as the source. The result of this study is that Sheikh Muhammad Arsyad Al-Banjari provided legal clarity by considering the condition of the Banjar community at that time. The conclusion of the study is that Sheikh Muhammad Arsyad in the Sabilal Muhtadin scripture provides a middle ground (as mediator) between the habits of the people and the Islamic religion in order to live in synergy and harmony. AbstrakTulisan ini membahas tentang moderasi Islam dalam kitab Sabilal Muhtadin sebagai salah satu manuskrip kearifan lokal tanah Banjar. Kitab ini ditulis oleh seorang ulama besar asal Kalimantan bernama syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, beliau banyak menulis kitab semasa hidupnya dan salah satunya adalah kitab Sabilal Muhtadin, dalam kitab ini beliau menulis tentang hukum ibadah, muamalah, dan kebiasaan masyarakat banjar. Kebiasaan masyarakat banjar yang terdapat di dalam kitab Sabilal Muhtadin dan terjadi pada masa beliau menulis kitab tersebut seperti mengubur mayat dengan Tabala, konsep jamban dalam buang hajat dan menyediakan makanan untuk pelayat. Kebiasaan orang banjar yang dilakukan tersebut sebagian dalam kitab fikih tulisan ulama di negara Arab hukumnya haram. Tetapi dalam kitab Sabilal Muhtadin membolehkan kebiasaan masyarakat banjar. Kebiasaan tersebut masih dipraktikkan oleh masyarakat banjar sampai zaman modern sekarang. Oleh karena itu penting untuk dikethaui secara komprehensif dan mendalam mengenai Moderat atau moderasi Islam yang terdapat dalam kitab Sabilal Muhtadin. Selanjutnya konsep moderasi dengan balutan kearifan lokal dalam kitab Sabilal Muhtadin ini akan dikaji dengan menggunakan metode penelitian studi pustaka dan bahan bacaan yang relevan dengan penelitian sebagai sumbernya. Hasil penelitian ini adalah bahwa syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari memberikan kejelasan hukum dengan mempertimbangkan keadaan masyarakat banjar saat itu. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa Syekh Muhammad Arsyad dalam kitab Sabilal Muhtadin memberikan jalan tengah (sebagai perantara) antara kebiasaan masyarakat dengan agama Islam untuk bisa hidup bersinergi dan harmoni.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信