{"title":"KAPAL PERANG JEPANG DI TELUK KOLONO SEBAGAI SUMBER PENINGGALAN SEJARAH (1942-2018)","authors":"A. Harto, Hj. Darnawati","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7345","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar: (1) Untuk Menjelaskan latar belakang keberadaan Kapal perang Jepang di Teluk Kolono. (2) Untuk Mendeskripsikan Bagaimana Kondisi Peninggalan Kapal perang Jepangdi Teluk Kolono.(3) Untuk Menjelaskan Bagaimana akibat pendudukan Jepang bagi masyarakat dengan masuknya kapal perang Jepangdi Teluk Kolono. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri atas: (1) Pengumpulan Sumber, yakni pengumpulan sumber melalui studi kepustakaan, dokumen, pengamatan, dan wawancara (2) Kritik Sumber yakni penilaian data melalui kritik eksternal dan kritik internal (3) Historiografi, yaitu penulisan sejarah melalui penafsiran, penjelasan, dan penyajian.Hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa: (1) Latar belakang masuknya kapal Jepang di Teluk Kolono yaitu: Untuk melakukan persembunyiaan dari pasukan sekutu Amerika Serikat karena Jepang sedang mengalami kemunduran sehabis dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan Hirosima sehingga ditandainya Jepang mengalami kekalahan dalam perang dunia II, mengakibatkan daerah penjajahan Jepang juga mendapatkan dampaknya, termasuk Indonesia. (2) Kondisi Peninggalan kapal perang Jepang di Teluk Kolono sudah tak utuh lagi, karena tidak dijaga dan dilestarikannya salah satu situs peninggalan sejarah tersebut oleh pemerintah dan masyarakat setempat serta instansi terkait, karena kurangnya pemahaman sejarah dan arti betapa pentingnya peninggalan sejarah sebagai bukti nyata kejadian masa lampau yang harus terus di jaga. Dari kekurangan tersebut mengakibatkan diambilnya besi-besi kapal oleh beberapa oknum masyarakat untuk ditimbang dan dijual demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari .(3) Akibat pendudukan Jepang dengan masuknya kapal perang Jepang di Teluk Kolono yakni: tidak berjalan normalnya kehidupan masyarakat dan banyak aktivitas dan rutinitas yang terganggu dikarenakan takutnya masyarakat terhadap penjajah Jepang yang masuk di Teluk Kolono, seperti aktivitas mencari ikan di laut, serta aktivitas-aktivitas lainya, begitupula dengan masuknya kapal perang Jepang di Teluk Kolono serta dibomnya kapal tersebut memiliki dampak berarti yakni masyarakat tidak dapat memakan ikan dengan waktu berbulan-bulan serta tidak dapat mengambil air di kali sena dikarenakan banyak mayat di perairan Teluk Kolono. Kata Kunci: Kapal Perang, Jepang, di Teluk Kolono","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7345","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KAPAL PERANG JEPANG DI TELUK KOLONO SEBAGAI SUMBER PENINGGALAN SEJARAH (1942-2018)
ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar: (1) Untuk Menjelaskan latar belakang keberadaan Kapal perang Jepang di Teluk Kolono. (2) Untuk Mendeskripsikan Bagaimana Kondisi Peninggalan Kapal perang Jepangdi Teluk Kolono.(3) Untuk Menjelaskan Bagaimana akibat pendudukan Jepang bagi masyarakat dengan masuknya kapal perang Jepangdi Teluk Kolono. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri atas: (1) Pengumpulan Sumber, yakni pengumpulan sumber melalui studi kepustakaan, dokumen, pengamatan, dan wawancara (2) Kritik Sumber yakni penilaian data melalui kritik eksternal dan kritik internal (3) Historiografi, yaitu penulisan sejarah melalui penafsiran, penjelasan, dan penyajian.Hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa: (1) Latar belakang masuknya kapal Jepang di Teluk Kolono yaitu: Untuk melakukan persembunyiaan dari pasukan sekutu Amerika Serikat karena Jepang sedang mengalami kemunduran sehabis dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan Hirosima sehingga ditandainya Jepang mengalami kekalahan dalam perang dunia II, mengakibatkan daerah penjajahan Jepang juga mendapatkan dampaknya, termasuk Indonesia. (2) Kondisi Peninggalan kapal perang Jepang di Teluk Kolono sudah tak utuh lagi, karena tidak dijaga dan dilestarikannya salah satu situs peninggalan sejarah tersebut oleh pemerintah dan masyarakat setempat serta instansi terkait, karena kurangnya pemahaman sejarah dan arti betapa pentingnya peninggalan sejarah sebagai bukti nyata kejadian masa lampau yang harus terus di jaga. Dari kekurangan tersebut mengakibatkan diambilnya besi-besi kapal oleh beberapa oknum masyarakat untuk ditimbang dan dijual demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari .(3) Akibat pendudukan Jepang dengan masuknya kapal perang Jepang di Teluk Kolono yakni: tidak berjalan normalnya kehidupan masyarakat dan banyak aktivitas dan rutinitas yang terganggu dikarenakan takutnya masyarakat terhadap penjajah Jepang yang masuk di Teluk Kolono, seperti aktivitas mencari ikan di laut, serta aktivitas-aktivitas lainya, begitupula dengan masuknya kapal perang Jepang di Teluk Kolono serta dibomnya kapal tersebut memiliki dampak berarti yakni masyarakat tidak dapat memakan ikan dengan waktu berbulan-bulan serta tidak dapat mengambil air di kali sena dikarenakan banyak mayat di perairan Teluk Kolono. Kata Kunci: Kapal Perang, Jepang, di Teluk Kolono