{"title":"2019年","authors":"Muzzakir","doi":"10.52999/sabb.v1i3.126","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mobilisasi dini adalah upaya untuk mempertahankan kemandirian sedini mungkin yang merupakan aspek terpenting pada fungsi fisiologis. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang diperoleh data angka kejadian apendisitis dengan tindakan apendiktomi menduduki peringkat ke 2 dari 10 besar penyakit yang perlu tindakan pembedahan. Lama hari rawat pasien post apendiktomi rata-rata 3 hari, namun apabila terjadi komplikasi seperti apendiks perforasi dapat memperlama hari rawat menjadi 5-7 hari. Menurut perawat di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, mobilisasi selalu dilakukan pada klien post operasi apendektomi dan biasa dilakukan setelah 24 jam pertama post operasi apendektomi. Menurut perawat di Ruang Bedah juga mengatakan bahwa 4 orang pasien post operasi apendiktomi yang dilakukan mobilisasi setelah 24 jam post operasi pada hari kedua, 3 diantaranya mengatakan nyeri sedang yaitu skala 5 dan 1 diantaranya mengatakan nyeri ringan yaitu skala 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap perubahan tingkat nyeri klien post operasi apendektomi Di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tahun 2019. Rancangan penelitian ini adalah quasy eksperimental design dengan metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari pasien post operasi apendiktomi di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang berjumlah 15 orang dan data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon. Hasil diketahui adanya perbedaan signifikan, yang mana (p-value ≤0,05) hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata dari sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukannya intervensi maka Ha diterima. Pelayanan keperawatan tidak saja berfokus pada tindakan farmakologis, dihararapkan perawat melakukan mobilisasi dini pada pasien post operasi khususnya yang bertujuan untuk menurunkan tingkat nyeri sehingga dapat mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi","PeriodicalId":389790,"journal":{"name":"ENHANCEMENT : a journal of health science","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Perubahan tingkat Nyeri Klien Post Operasi Apendektomi Di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tahun 2019\",\"authors\":\"Muzzakir\",\"doi\":\"10.52999/sabb.v1i3.126\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mobilisasi dini adalah upaya untuk mempertahankan kemandirian sedini mungkin yang merupakan aspek terpenting pada fungsi fisiologis. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang diperoleh data angka kejadian apendisitis dengan tindakan apendiktomi menduduki peringkat ke 2 dari 10 besar penyakit yang perlu tindakan pembedahan. Lama hari rawat pasien post apendiktomi rata-rata 3 hari, namun apabila terjadi komplikasi seperti apendiks perforasi dapat memperlama hari rawat menjadi 5-7 hari. Menurut perawat di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, mobilisasi selalu dilakukan pada klien post operasi apendektomi dan biasa dilakukan setelah 24 jam pertama post operasi apendektomi. Menurut perawat di Ruang Bedah juga mengatakan bahwa 4 orang pasien post operasi apendiktomi yang dilakukan mobilisasi setelah 24 jam post operasi pada hari kedua, 3 diantaranya mengatakan nyeri sedang yaitu skala 5 dan 1 diantaranya mengatakan nyeri ringan yaitu skala 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap perubahan tingkat nyeri klien post operasi apendektomi Di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tahun 2019. Rancangan penelitian ini adalah quasy eksperimental design dengan metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari pasien post operasi apendiktomi di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang berjumlah 15 orang dan data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon. Hasil diketahui adanya perbedaan signifikan, yang mana (p-value ≤0,05) hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata dari sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukannya intervensi maka Ha diterima. Pelayanan keperawatan tidak saja berfokus pada tindakan farmakologis, dihararapkan perawat melakukan mobilisasi dini pada pasien post operasi khususnya yang bertujuan untuk menurunkan tingkat nyeri sehingga dapat mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi\",\"PeriodicalId\":389790,\"journal\":{\"name\":\"ENHANCEMENT : a journal of health science\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-05-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"ENHANCEMENT : a journal of health science\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52999/sabb.v1i3.126\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ENHANCEMENT : a journal of health science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52999/sabb.v1i3.126","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Perubahan tingkat Nyeri Klien Post Operasi Apendektomi Di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tahun 2019
Mobilisasi dini adalah upaya untuk mempertahankan kemandirian sedini mungkin yang merupakan aspek terpenting pada fungsi fisiologis. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang diperoleh data angka kejadian apendisitis dengan tindakan apendiktomi menduduki peringkat ke 2 dari 10 besar penyakit yang perlu tindakan pembedahan. Lama hari rawat pasien post apendiktomi rata-rata 3 hari, namun apabila terjadi komplikasi seperti apendiks perforasi dapat memperlama hari rawat menjadi 5-7 hari. Menurut perawat di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, mobilisasi selalu dilakukan pada klien post operasi apendektomi dan biasa dilakukan setelah 24 jam pertama post operasi apendektomi. Menurut perawat di Ruang Bedah juga mengatakan bahwa 4 orang pasien post operasi apendiktomi yang dilakukan mobilisasi setelah 24 jam post operasi pada hari kedua, 3 diantaranya mengatakan nyeri sedang yaitu skala 5 dan 1 diantaranya mengatakan nyeri ringan yaitu skala 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap perubahan tingkat nyeri klien post operasi apendektomi Di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tahun 2019. Rancangan penelitian ini adalah quasy eksperimental design dengan metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari pasien post operasi apendiktomi di Ruang Bedah RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang berjumlah 15 orang dan data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon. Hasil diketahui adanya perbedaan signifikan, yang mana (p-value ≤0,05) hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata dari sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukannya intervensi maka Ha diterima. Pelayanan keperawatan tidak saja berfokus pada tindakan farmakologis, dihararapkan perawat melakukan mobilisasi dini pada pasien post operasi khususnya yang bertujuan untuk menurunkan tingkat nyeri sehingga dapat mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi