对清真食品和Toyyib的再解释:基门繁荣穆斯林社区的案例研究

Eka Safitri, Ihsan Sa’dudin
{"title":"对清真食品和Toyyib的再解释:基门繁荣穆斯林社区的案例研究","authors":"Eka Safitri, Ihsan Sa’dudin","doi":"10.14421/jkii.v7i1.1310","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis tentang interpretasi baru tentang makanan halal dan toyyib perspektif Keluarga Pra Sejahtera (KPS). Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran konsep baru tentang makanan halal dan toyyib sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. Lokasi penelitian di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Indonesia, di mana Kabupaten Kebumen merupakan salah satu Kabupaten yang termasuk dalam kategori miskin di wilayah Jawa Tengah Indonesia. Adapun rumusan masalah yang diangkat yaitu bagaimana tingkat pemahaman tentang makanan halal dan toyyib KPM PKH Kecamatan Ayah dan bagaimana pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh KPM PKH Kecamatan Ayah dalam proses pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Data didapatkan diperoleh dari lapangan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta dianalisis dengan content analysis method. Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa interpretasi baru pemaknaan halal dan toyyib yaitu makanan selain hewan-hewan yang disebutkan dalam al-Quran seperti anjing, babi, hewan bertaring, hidup di dua alam. Makanan halal dipandang hal biasa bagi keluarga pra sejahtera, karena mereka jarang dihadapkan pada hal-hal pokok yang menyatakan keharaman suatu makanan. Semua yang dimakan mereka anggap toyyib selama diperoleh bukan dari mencuri, merampok, merampas dan tindak kejahatan lain. Dalam pengertian lain bahwasanya halal dan tayyib sebuah makanan bukan karena adanya label halal atau tidaknya, tetapi terletak pada esensi hukumnya yaitu halal li dzati dan halal li sababi.\n[This research work aims to explore and analyze new interpretations of halal food and toyyib from the perspective of the Pre-Prosperous Family (KPS). Through this research, it is hoped that it can provide an overview of new concepts about halal and toyyib food as the development of science. The research location is in Kebumen Regency Central Java Indonesia, where Kebumen Regency is one of the regencies that are included in the poor category in the Central Java region, Indonesia. The formulation of the problem raised is how the level of understanding about halal food and toys is KPM PKH Ayah Subdistrict and how are the considerations made by KPM PKH Ayah Subdistrict in the process of fulfilling daily food needs. The research method used is descriptive qualitative. The data obtained were obtained from the field by interview, observation and documentation methods and were analyzed using the content analysis method. The results of this study state that the new interpretation of the meaning of halal and toyyib is food other than the animals mentioned in the Koran such as dogs, pigs, fanged animals, live in two realms. Halal food is seen as commonplace for underprivileged families, because they are rarely faced with the main things that declare the prohibition of a food. Everything they eat is considered toyyib as long as it is obtained not from stealing, robbing, looting and other crimes. In another sense that halal and tayyib a food is not because of the halal label or not, but lies in the essence of the law, namely halal li dzati and halal li ghairihi.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Reinterpretasi Makanan Halal dan Toyyib: Studi Kasus Masyarakat Muslim Pra Sejahtera di Kebumen\",\"authors\":\"Eka Safitri, Ihsan Sa’dudin\",\"doi\":\"10.14421/jkii.v7i1.1310\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis tentang interpretasi baru tentang makanan halal dan toyyib perspektif Keluarga Pra Sejahtera (KPS). Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran konsep baru tentang makanan halal dan toyyib sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. Lokasi penelitian di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Indonesia, di mana Kabupaten Kebumen merupakan salah satu Kabupaten yang termasuk dalam kategori miskin di wilayah Jawa Tengah Indonesia. Adapun rumusan masalah yang diangkat yaitu bagaimana tingkat pemahaman tentang makanan halal dan toyyib KPM PKH Kecamatan Ayah dan bagaimana pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh KPM PKH Kecamatan Ayah dalam proses pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Data didapatkan diperoleh dari lapangan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta dianalisis dengan content analysis method. Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa interpretasi baru pemaknaan halal dan toyyib yaitu makanan selain hewan-hewan yang disebutkan dalam al-Quran seperti anjing, babi, hewan bertaring, hidup di dua alam. Makanan halal dipandang hal biasa bagi keluarga pra sejahtera, karena mereka jarang dihadapkan pada hal-hal pokok yang menyatakan keharaman suatu makanan. Semua yang dimakan mereka anggap toyyib selama diperoleh bukan dari mencuri, merampok, merampas dan tindak kejahatan lain. Dalam pengertian lain bahwasanya halal dan tayyib sebuah makanan bukan karena adanya label halal atau tidaknya, tetapi terletak pada esensi hukumnya yaitu halal li dzati dan halal li sababi.\\n[This research work aims to explore and analyze new interpretations of halal food and toyyib from the perspective of the Pre-Prosperous Family (KPS). Through this research, it is hoped that it can provide an overview of new concepts about halal and toyyib food as the development of science. The research location is in Kebumen Regency Central Java Indonesia, where Kebumen Regency is one of the regencies that are included in the poor category in the Central Java region, Indonesia. The formulation of the problem raised is how the level of understanding about halal food and toys is KPM PKH Ayah Subdistrict and how are the considerations made by KPM PKH Ayah Subdistrict in the process of fulfilling daily food needs. The research method used is descriptive qualitative. The data obtained were obtained from the field by interview, observation and documentation methods and were analyzed using the content analysis method. The results of this study state that the new interpretation of the meaning of halal and toyyib is food other than the animals mentioned in the Koran such as dogs, pigs, fanged animals, live in two realms. Halal food is seen as commonplace for underprivileged families, because they are rarely faced with the main things that declare the prohibition of a food. Everything they eat is considered toyyib as long as it is obtained not from stealing, robbing, looting and other crimes. In another sense that halal and tayyib a food is not because of the halal label or not, but lies in the essence of the law, namely halal li dzati and halal li ghairihi.]\",\"PeriodicalId\":435834,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner\",\"volume\":\"37 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i1.1310\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i1.1310","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这项研究的目的是挖掘和分析对清真食品和普里布布家庭透视的新解释。通过这项研究,我们希望为科学的发展提供一个关于清真食品和toyyib的新概念。该研究地点位于印尼爪哇岛中部的基曼区,那里的基曼区是印尼爪哇岛中部贫困地区的一个地区。至于所提出的问题的配方,即了解清真食品和toyyib KPM的父亲的街道,以及KPM的街道在满足日常饮食需求方面的考虑。定性描述性研究方法。通过采访、观察和文档方法和一致分析方法,从现场获取数据。此外,这项研究表明,对清真食品和toyyib的新解释是对《古兰经》中提到的动物的一种解释,如狗、猪、尖牙动物,生活在两个领域。清真食品对于富裕的家庭来说是很常见的,因为它们很少面对食品香味的主食。他们所吃的一切都不是偷窃、抢劫、抢劫和其他犯罪。从另一个意义上说,清真和泰伊布是一种食物,不是因为它的合法标签,而是因为它的合法本质是清真li dzati和清真li sababi。[这项研究提供了解释和分析清真食品和toyyib的新解释,来自于对所谓繁荣家庭的理解。通过这项研究,它希望可以提供对清真食品和美国科学发展的新看法。这项研究的地点是印度尼西亚爪哇岛中央的避难所,那里的避难所是包括在印尼爪哇中部贫困地区的regencies之一。问题的配方是如何知道清真食品和玩具是KPM ec的父亲,以及KPM的父亲在食品需求中的考虑。研究使用的方法是确定可行性。采访、观察和文档方法分析来自现场,并对内容分析进行分析。这种研究的结果是,对清真和托利布的意义的新解释是对像狗、猪、有缺陷的动物在这样的报纸上生活的动物的其他解释。清真食品是家庭所见过的最不受尊重的地方,因为它们很少面临着解决食品问题的问题。他们所吃的一切都被认为是偷窃、抢劫、抢劫和其他犯罪。另外,据我们所知,清真食品并不是因为清真标签,而是在于法律的本质上的谎言,namely清真li dzati和清真li ghairihi
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Reinterpretasi Makanan Halal dan Toyyib: Studi Kasus Masyarakat Muslim Pra Sejahtera di Kebumen
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis tentang interpretasi baru tentang makanan halal dan toyyib perspektif Keluarga Pra Sejahtera (KPS). Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran konsep baru tentang makanan halal dan toyyib sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. Lokasi penelitian di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Indonesia, di mana Kabupaten Kebumen merupakan salah satu Kabupaten yang termasuk dalam kategori miskin di wilayah Jawa Tengah Indonesia. Adapun rumusan masalah yang diangkat yaitu bagaimana tingkat pemahaman tentang makanan halal dan toyyib KPM PKH Kecamatan Ayah dan bagaimana pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh KPM PKH Kecamatan Ayah dalam proses pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Data didapatkan diperoleh dari lapangan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta dianalisis dengan content analysis method. Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa interpretasi baru pemaknaan halal dan toyyib yaitu makanan selain hewan-hewan yang disebutkan dalam al-Quran seperti anjing, babi, hewan bertaring, hidup di dua alam. Makanan halal dipandang hal biasa bagi keluarga pra sejahtera, karena mereka jarang dihadapkan pada hal-hal pokok yang menyatakan keharaman suatu makanan. Semua yang dimakan mereka anggap toyyib selama diperoleh bukan dari mencuri, merampok, merampas dan tindak kejahatan lain. Dalam pengertian lain bahwasanya halal dan tayyib sebuah makanan bukan karena adanya label halal atau tidaknya, tetapi terletak pada esensi hukumnya yaitu halal li dzati dan halal li sababi. [This research work aims to explore and analyze new interpretations of halal food and toyyib from the perspective of the Pre-Prosperous Family (KPS). Through this research, it is hoped that it can provide an overview of new concepts about halal and toyyib food as the development of science. The research location is in Kebumen Regency Central Java Indonesia, where Kebumen Regency is one of the regencies that are included in the poor category in the Central Java region, Indonesia. The formulation of the problem raised is how the level of understanding about halal food and toys is KPM PKH Ayah Subdistrict and how are the considerations made by KPM PKH Ayah Subdistrict in the process of fulfilling daily food needs. The research method used is descriptive qualitative. The data obtained were obtained from the field by interview, observation and documentation methods and were analyzed using the content analysis method. The results of this study state that the new interpretation of the meaning of halal and toyyib is food other than the animals mentioned in the Koran such as dogs, pigs, fanged animals, live in two realms. Halal food is seen as commonplace for underprivileged families, because they are rarely faced with the main things that declare the prohibition of a food. Everything they eat is considered toyyib as long as it is obtained not from stealing, robbing, looting and other crimes. In another sense that halal and tayyib a food is not because of the halal label or not, but lies in the essence of the law, namely halal li dzati and halal li ghairihi.]
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信