{"title":"在占主导地位的过程中打击:杰伯区什叶派少数民族的社会政治收入战略研究","authors":"Fikri Disyacitta","doi":"10.22146/polgov.v1i2.60199","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan mengelaborasi bagaimana strategi gerakan sosial minoritas keagamaan Syiah dalam bentuk repertoir sehari-hari mendapatkan penerimaan sosial di bawah dominasi mayoritas warga NU (Sunni) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kasus yang didalami dalam artikel ini adalah aktivitas IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bayt Indonesia) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Konsep contentious politics digunakan untuk memahami prakondisi bagi kemunculan IJABI Jember. Selanjutnya, konsep repertoir bermanfaat untuk menjelaskan apa saja upaya IJABI dalam menegaskan klaim keberadaan mereka di Jember. Artikel ini berargumentasi bahwa sempitnya struktur kesempatan politik mayoritas yang tidak mengizinkan nilai keyakinan yang dianggap menyimpang membuat gerakan Syiah mengalami tekanan dalam melakukan klaim teologis mereka. Respons terhadap hal ini dilakukan oleh IJABI berpartisipasi dalam kegiatan yang secara implisit dan halus dengan target diterima secara sosial. Bentuk kegiatannya berupa aksi filantropi tanggap bencana dan menyediakan jasa spiritual secara cuma-cuma bagi masyarakat. Menggunakan pendekatan dan teknik pengumpulan metode kualitatif, artikel berbasis pada data lapangan hasil wawancara mendalam dan observasi partisipan sepanjang bulan November 2014 – April 2015.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Melawan Diam-Diam di Tengah Dominasi: Kajian Strategi Penerimaan Sosial Politik Kelompok Minoritas Syiah di Kabupaten Jember\",\"authors\":\"Fikri Disyacitta\",\"doi\":\"10.22146/polgov.v1i2.60199\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini bertujuan mengelaborasi bagaimana strategi gerakan sosial minoritas keagamaan Syiah dalam bentuk repertoir sehari-hari mendapatkan penerimaan sosial di bawah dominasi mayoritas warga NU (Sunni) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kasus yang didalami dalam artikel ini adalah aktivitas IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bayt Indonesia) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Konsep contentious politics digunakan untuk memahami prakondisi bagi kemunculan IJABI Jember. Selanjutnya, konsep repertoir bermanfaat untuk menjelaskan apa saja upaya IJABI dalam menegaskan klaim keberadaan mereka di Jember. Artikel ini berargumentasi bahwa sempitnya struktur kesempatan politik mayoritas yang tidak mengizinkan nilai keyakinan yang dianggap menyimpang membuat gerakan Syiah mengalami tekanan dalam melakukan klaim teologis mereka. Respons terhadap hal ini dilakukan oleh IJABI berpartisipasi dalam kegiatan yang secara implisit dan halus dengan target diterima secara sosial. Bentuk kegiatannya berupa aksi filantropi tanggap bencana dan menyediakan jasa spiritual secara cuma-cuma bagi masyarakat. Menggunakan pendekatan dan teknik pengumpulan metode kualitatif, artikel berbasis pada data lapangan hasil wawancara mendalam dan observasi partisipan sepanjang bulan November 2014 – April 2015.\",\"PeriodicalId\":228269,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal PolGov\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-10-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal PolGov\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/polgov.v1i2.60199\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal PolGov","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/polgov.v1i2.60199","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Melawan Diam-Diam di Tengah Dominasi: Kajian Strategi Penerimaan Sosial Politik Kelompok Minoritas Syiah di Kabupaten Jember
Artikel ini bertujuan mengelaborasi bagaimana strategi gerakan sosial minoritas keagamaan Syiah dalam bentuk repertoir sehari-hari mendapatkan penerimaan sosial di bawah dominasi mayoritas warga NU (Sunni) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kasus yang didalami dalam artikel ini adalah aktivitas IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bayt Indonesia) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Konsep contentious politics digunakan untuk memahami prakondisi bagi kemunculan IJABI Jember. Selanjutnya, konsep repertoir bermanfaat untuk menjelaskan apa saja upaya IJABI dalam menegaskan klaim keberadaan mereka di Jember. Artikel ini berargumentasi bahwa sempitnya struktur kesempatan politik mayoritas yang tidak mengizinkan nilai keyakinan yang dianggap menyimpang membuat gerakan Syiah mengalami tekanan dalam melakukan klaim teologis mereka. Respons terhadap hal ini dilakukan oleh IJABI berpartisipasi dalam kegiatan yang secara implisit dan halus dengan target diterima secara sosial. Bentuk kegiatannya berupa aksi filantropi tanggap bencana dan menyediakan jasa spiritual secara cuma-cuma bagi masyarakat. Menggunakan pendekatan dan teknik pengumpulan metode kualitatif, artikel berbasis pada data lapangan hasil wawancara mendalam dan observasi partisipan sepanjang bulan November 2014 – April 2015.