{"title":"PRAKTEK KHITAN PADA PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI DESA RAWAKALONG KECAMATAN GUNUNG SINDUR KABUPATEN BOGOR","authors":"Nurahmansyah Nurahmansyah","doi":"10.47776/mozaic.v5i1.130","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Khitan perempuan yang dilaksanakan di Desa Rawakalong hanya sebagai simbol. Pelaksanaan khitan pada bayi perempuan di desa tersebut memiliki dua tahapan, yaitu: tahap persiapan yaitu bayi perempuan yang akan dikhitan diberi sarapan/tatakan dengan kain putih yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Adapun tahap pelaksanaan dengan meletakan koin di bawah klitoris bersamaan dengan pembacaan doa atau jampe-jampe dengan Bahasa Sunda yang dibaca oleh paraji, lalu menorehnya dengan pisau kecil atau pisau lepit. Khitan perempuan tersebut merupakan sebuah tradisi yang sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu (nenek-moyang mereka)","PeriodicalId":413019,"journal":{"name":"Mozaic : Islam Nusantara","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mozaic : Islam Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47776/mozaic.v5i1.130","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PRAKTEK KHITAN PADA PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI DESA RAWAKALONG KECAMATAN GUNUNG SINDUR KABUPATEN BOGOR
Khitan perempuan yang dilaksanakan di Desa Rawakalong hanya sebagai simbol. Pelaksanaan khitan pada bayi perempuan di desa tersebut memiliki dua tahapan, yaitu: tahap persiapan yaitu bayi perempuan yang akan dikhitan diberi sarapan/tatakan dengan kain putih yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Adapun tahap pelaksanaan dengan meletakan koin di bawah klitoris bersamaan dengan pembacaan doa atau jampe-jampe dengan Bahasa Sunda yang dibaca oleh paraji, lalu menorehnya dengan pisau kecil atau pisau lepit. Khitan perempuan tersebut merupakan sebuah tradisi yang sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu (nenek-moyang mereka)