传统婚姻过程的结构和意义(DAYAK NGAJU的结构和意义)

Lastaria Lastaria, Ahmad Alghifari Fajeri
{"title":"传统婚姻过程的结构和意义(DAYAK NGAJU的结构和意义)","authors":"Lastaria Lastaria, Ahmad Alghifari Fajeri","doi":"10.20527/jbsp.v13i1.14574","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe Structure and Meaning of The Dayak Ngaju Traditional Marriage Processes. The lack of written works related to the culture of the Dayak Ngaju tribe is the most basic thing so this research is very important to be explored as an effort to document local cultural forms. The research aims to explore the culture of the Dayak Ngaju tribe so it will be known and understood in terms of the meaning contained in the traditional wedding procession. The research result can be used as a foundation for conducting the traditional wedding. The research approach is qualitative with an explorative method and descriptive method. The research data are in the form of Dayak Ngaju people’s activities related to the procession and items of customary requirements. The data sources include traditional leaders, mantir (assistant of traditional apparatus), and public figures. The data collection techniques employ observation techniques, recording, and interviews. The research results indicate that the structure of Dayak Ngaju traditional wedding starts with the fulfillment of “jalan hadat” by conducting “amak rakang injang” by meeting the 20 requirements paid by the groom and it is ended with the fulfillment of the final condition called “batu kaja” that is paid during the “pakaja manantu” (the procession of taking the bride to the groom family after the wedding procession). The meaning of the traditional wedding procession is teaching the procedures of “belum bahadat” (civilized life) so that humans have respect, good manners, and morals.Keywords: Structure, meaning, traditional mating, Ngaju DayakAbstrak Struktur dan Makna Prosesi Perkawinan Adat Dayak Ngaju. Minimnya karya tulis terkait kebudayaan suku Dayak Ngaju menjadi hal yang paling mendasar sehingga penelitian ini sangat penting untuk digali sebagai upaya pendokumentasian bentuk kebudayaan lokal. Tujuan penelitian untuk mengeksplorasikan kebudayaan suku Dayak Ngaju agar tidak hanya dikenal tetapi dapat dipahami pula makna yang terkandung dalam prosesi perkawinan adat tersebut. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pijakan jika ingin melangsungkan pernikahan melalui adat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode eksploratif dan deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah wujud aktivitas masyarakat Dayak Ngaju terkait prosesi perkawinan adat serta benda-benda yang menjadi syarat adat, sedangkan sumber data adalah ketua adat, mantir, dan tokoh masyarakat. Adapun teknik pengumpulan data, yaitu observasi, rekaman, dan wawancara. Dari hasil penelitian tentang struktur dalam kawin adat suku Dayak Ngaju dimulai dari pemenuhan jalan hadat dengan menggelar amak rakang injang sebagai tanda dimulainya pemenuhan jalan adat perkawinan suku Dayak Ngaju dengan memenuhi 20 syarat yang dibayarkan mempelai laki-laki dan ditutup dengan pemenuhan syarat terakhir yang disebut batu kaja yang dibayarkan saat prosesi pakaja manantu (ngunduh mantu). Adapun makna yang terkandung dalam prosesi kawin adat pada dasarnya mengajarkan tata cara ‘belum bahadat’ (hidup beradab) agar manusia memiliki sikap hormat, berbudi pekerti, dan bermoral.Kata kunci: struktur, makna, kawin adat, Dayak Ngaju","PeriodicalId":123957,"journal":{"name":"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STRUKTUR DAN MAKNA PROSESI PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU (THE STRUCTURE AND MEANING OF THE DAYAK NGAJU TRADITIONAL MARRIAGE PROCESSES)\",\"authors\":\"Lastaria Lastaria, Ahmad Alghifari Fajeri\",\"doi\":\"10.20527/jbsp.v13i1.14574\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractThe Structure and Meaning of The Dayak Ngaju Traditional Marriage Processes. The lack of written works related to the culture of the Dayak Ngaju tribe is the most basic thing so this research is very important to be explored as an effort to document local cultural forms. The research aims to explore the culture of the Dayak Ngaju tribe so it will be known and understood in terms of the meaning contained in the traditional wedding procession. The research result can be used as a foundation for conducting the traditional wedding. The research approach is qualitative with an explorative method and descriptive method. The research data are in the form of Dayak Ngaju people’s activities related to the procession and items of customary requirements. The data sources include traditional leaders, mantir (assistant of traditional apparatus), and public figures. The data collection techniques employ observation techniques, recording, and interviews. The research results indicate that the structure of Dayak Ngaju traditional wedding starts with the fulfillment of “jalan hadat” by conducting “amak rakang injang” by meeting the 20 requirements paid by the groom and it is ended with the fulfillment of the final condition called “batu kaja” that is paid during the “pakaja manantu” (the procession of taking the bride to the groom family after the wedding procession). The meaning of the traditional wedding procession is teaching the procedures of “belum bahadat” (civilized life) so that humans have respect, good manners, and morals.Keywords: Structure, meaning, traditional mating, Ngaju DayakAbstrak Struktur dan Makna Prosesi Perkawinan Adat Dayak Ngaju. Minimnya karya tulis terkait kebudayaan suku Dayak Ngaju menjadi hal yang paling mendasar sehingga penelitian ini sangat penting untuk digali sebagai upaya pendokumentasian bentuk kebudayaan lokal. Tujuan penelitian untuk mengeksplorasikan kebudayaan suku Dayak Ngaju agar tidak hanya dikenal tetapi dapat dipahami pula makna yang terkandung dalam prosesi perkawinan adat tersebut. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pijakan jika ingin melangsungkan pernikahan melalui adat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode eksploratif dan deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah wujud aktivitas masyarakat Dayak Ngaju terkait prosesi perkawinan adat serta benda-benda yang menjadi syarat adat, sedangkan sumber data adalah ketua adat, mantir, dan tokoh masyarakat. Adapun teknik pengumpulan data, yaitu observasi, rekaman, dan wawancara. Dari hasil penelitian tentang struktur dalam kawin adat suku Dayak Ngaju dimulai dari pemenuhan jalan hadat dengan menggelar amak rakang injang sebagai tanda dimulainya pemenuhan jalan adat perkawinan suku Dayak Ngaju dengan memenuhi 20 syarat yang dibayarkan mempelai laki-laki dan ditutup dengan pemenuhan syarat terakhir yang disebut batu kaja yang dibayarkan saat prosesi pakaja manantu (ngunduh mantu). Adapun makna yang terkandung dalam prosesi kawin adat pada dasarnya mengajarkan tata cara ‘belum bahadat’ (hidup beradab) agar manusia memiliki sikap hormat, berbudi pekerti, dan bermoral.Kata kunci: struktur, makna, kawin adat, Dayak Ngaju\",\"PeriodicalId\":123957,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA\",\"volume\":\"45 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jbsp.v13i1.14574\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jbsp.v13i1.14574","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

【摘要】大雅族彝族传统婚姻程序的结构与意义。缺乏与达亚克部落文化相关的书面作品是最基本的,所以这项研究非常重要,因为它是一项记录当地文化形式的努力。这项研究旨在探索达雅克·恩加朱部落的文化,以便从传统婚礼游行的意义上了解和理解它。研究结果可作为传统婚礼举办的基础。研究方法为定性研究,采用探索性研究和描述性研究相结合的方法。研究资料以达雅克彝族人有关游行的活动和习俗要求的项目为形式。数据来源包括传统领导人、传统机构助理、公众人物等。数据收集技术采用观察技术、记录技术和访谈技术。研究结果表明,达雅族族传统婚礼的结构以满足新郎支付的20项要求,通过“amak rakang injang”来完成“jalan haat”开始,并以在“pakaja manantu”(婚礼游行后将新娘带到新郎家的队伍)中完成称为“batu kaja”的最后条件而结束。传统的婚礼游行的意义是教导“belum bahaat”(文明生活)的程序,这样人们就有了尊重、礼貌和道德。关键词:结构,意义,传统交配,Ngaju Dayak abstract strucktur dan Makna Prosesi Perkawinan Adat Dayak Ngaju这是我的家乡,我的家乡,我的家乡,我的家乡,我的家乡。Tujuan penelitian untuk mengeksplorasikan kebudayaan suku Dayak Ngaju agar tidak hanya dikenal tetapi dapat dipahami pula makna yang terkandung dalam prosesi perkawinan adat tersebut。Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pijakan jika ingin melangsungkan pernikahan melalui adat。本文介绍了一种定性分析方法,即定性分析方法和定性分析方法。Data dalam penelitian ini adalah wujud aktivitas masyarakat Dayak Ngaju terkait prosesi perkawinan adat serta benda-benda yang menjadi syarat adat, sedangkan number Data adalah ketua adat, mantir, dan tokoh masyarakat。Adapun teknik企鹅数据,yitu观测站,rekaman, dan wawankara。达里语hasil penelitian tentang合写dalam kawin adat suku雅克Ngaju dimulai达里语pemenuhan道路hadat dengan menggelar amak rakang injang sebagai tanda dimulainya pemenuhan道路adat perkawinan suku雅克Ngaju dengan memenuhi 20 syarat杨dibayarkan mempelai laki-laki丹ditutup dengan pemenuhan syarat terakhir杨disebut拔都kaja杨dibayarkan种子prosesi pakaja manantu (ngunduh mantu)。译:Adapun makna yang terkandung dalam prosesi kawin adadada dasarnya mengajarkan tata ' belum bahaat ' (hidup beradab) agar manusia memiliki sikap ma, berbudi pekerti, dan bermoral。Kata kunci: strucktur, makna, kawin adat, Dayak Ngaju
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
STRUKTUR DAN MAKNA PROSESI PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU (THE STRUCTURE AND MEANING OF THE DAYAK NGAJU TRADITIONAL MARRIAGE PROCESSES)
AbstractThe Structure and Meaning of The Dayak Ngaju Traditional Marriage Processes. The lack of written works related to the culture of the Dayak Ngaju tribe is the most basic thing so this research is very important to be explored as an effort to document local cultural forms. The research aims to explore the culture of the Dayak Ngaju tribe so it will be known and understood in terms of the meaning contained in the traditional wedding procession. The research result can be used as a foundation for conducting the traditional wedding. The research approach is qualitative with an explorative method and descriptive method. The research data are in the form of Dayak Ngaju people’s activities related to the procession and items of customary requirements. The data sources include traditional leaders, mantir (assistant of traditional apparatus), and public figures. The data collection techniques employ observation techniques, recording, and interviews. The research results indicate that the structure of Dayak Ngaju traditional wedding starts with the fulfillment of “jalan hadat” by conducting “amak rakang injang” by meeting the 20 requirements paid by the groom and it is ended with the fulfillment of the final condition called “batu kaja” that is paid during the “pakaja manantu” (the procession of taking the bride to the groom family after the wedding procession). The meaning of the traditional wedding procession is teaching the procedures of “belum bahadat” (civilized life) so that humans have respect, good manners, and morals.Keywords: Structure, meaning, traditional mating, Ngaju DayakAbstrak Struktur dan Makna Prosesi Perkawinan Adat Dayak Ngaju. Minimnya karya tulis terkait kebudayaan suku Dayak Ngaju menjadi hal yang paling mendasar sehingga penelitian ini sangat penting untuk digali sebagai upaya pendokumentasian bentuk kebudayaan lokal. Tujuan penelitian untuk mengeksplorasikan kebudayaan suku Dayak Ngaju agar tidak hanya dikenal tetapi dapat dipahami pula makna yang terkandung dalam prosesi perkawinan adat tersebut. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pijakan jika ingin melangsungkan pernikahan melalui adat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode eksploratif dan deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah wujud aktivitas masyarakat Dayak Ngaju terkait prosesi perkawinan adat serta benda-benda yang menjadi syarat adat, sedangkan sumber data adalah ketua adat, mantir, dan tokoh masyarakat. Adapun teknik pengumpulan data, yaitu observasi, rekaman, dan wawancara. Dari hasil penelitian tentang struktur dalam kawin adat suku Dayak Ngaju dimulai dari pemenuhan jalan hadat dengan menggelar amak rakang injang sebagai tanda dimulainya pemenuhan jalan adat perkawinan suku Dayak Ngaju dengan memenuhi 20 syarat yang dibayarkan mempelai laki-laki dan ditutup dengan pemenuhan syarat terakhir yang disebut batu kaja yang dibayarkan saat prosesi pakaja manantu (ngunduh mantu). Adapun makna yang terkandung dalam prosesi kawin adat pada dasarnya mengajarkan tata cara ‘belum bahadat’ (hidup beradab) agar manusia memiliki sikap hormat, berbudi pekerti, dan bermoral.Kata kunci: struktur, makna, kawin adat, Dayak Ngaju
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信