{"title":"Konsep Pendidikan Pembiasaan Perspektif Ibnu Miskawaih","authors":"Eka Putra Romadona","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i2.3308","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractCurrently, discussions related to moral education are being discussed very hotly. As a scholar as well as a Muslim philosopher who was quite famous in his time, Ibnu Miskawaih had his own concept regarding how to cultivate good morals in students. As it is known that he is a scholar as well as a Muslim philosopher who pays more attention to the field of sahsiah. This research is intended so that we can understand the concept of the best moral education in the perspective of Ibnu Miskawaih in instilling good morals in students as objects of education. This literature research focuses on the formation of the Muslim personality based on the perspective of Ibnu Miskawaih. The author tries to dig deeper into the literature related to the moral philosophy that was initiated by Ibnu Miskawaih, which is then compared and a conclusion is drawn. In this study, it was found that the core of all moral inculcation activities in students is habituation. Because human nature can develop according to the environment and time in life. However, it cannot be denied that genetics also has its own role in shaping one's character. Therefore, it is appropriate that Ibnu Miskawaih is called the father of Islamic ethics with a progressive view. He does not deny the existence of genetics in his moral concept, on the contrary he also does not consider that genetics is absolute. He believes that a person's character can be formed with the help of aspects outside the individual.AbstrakDewasa ini diskusi terkait pendidikan akhlak sedang sangat hangat dibicarakan. Selaku cendekiawan sekaligus seorang ahli filsafat muslim yang cukup terkenal pada masanya, Ibnu Miskawaih memiliki konsep tersendiri terkait cara memupuk akhlak baik dalam diri peserta didik. Sebagaimana diketahui bahwa beliau adalah seorang cendekiawan sekaligus seorang ahli filsafat muslim yang memberikan perhatian lebih pada bidang sahsiah. Penelitian ini ditujuankan agar kita dapat memahami konsep terbaik perspektif Ibnu Miskawaih untuk menanamkan akhlak baik pada diri siswa selaku objek pendidikan. Penelitian yang bersifat kepustakaan ini memfokuskan kepada pembentukan peribadi muslim berdasarkan persepektif Ibnu Miskawaih. Penulis berusaha menggali lebih dalam literatur-literatur yang berkaitan dengan filsafat akhlak yang dicetuskan oleh Ibnu Miskawaih, yang kemudian dilakukan komparasi dan dibina sebuah kesimpulan. Pada penelitian ini, ditemukan inti dari seluruh aktivitas penanaman akhlak pada peserta didik adalah pembiasaan. Karena sejatinya watak manusia itu dapat berkembang sesuai dengan lingkungan dan waktu dalam kehidupannya. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa genetika juga membawa peran tersendiri dalam pembentukan watak seseorang. Oleh itu, pantaslah jika Ibnu Miskawaih disebut sebagai Bapak Etika Islam yang berpandangan progresif. Beliau tidak menafikan adanya genetika dalam konsep akhlak beliau, sebaliknya beliau juga tidak menganggap bahwa genetika itu bersifat mutlak. Beliau percaya bahwa karakter seseorang dapat dibentuk dengan bantuan aspek-aspek di luar diri individu tersebut.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"180 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muslim Heritage","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i2.3308","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要当前,有关道德教育的讨论非常热烈。作为当时颇有名气的学者和穆斯林哲学家,伊布·米斯卡瓦伊对如何培养学生的良好道德有着自己的见解。众所周知,他是一位学者,也是一位穆斯林哲学家,他更关注撒谢领域。本研究的目的是为了让我们可以从伊布·米斯卡瓦伊的角度来理解最佳道德教育的概念,即把良好的道德灌输给学生作为教育对象。本文献研究以伊布·米斯卡瓦伊为视角,探讨穆斯林人格的形成。笔者试图对伊布·米斯卡瓦伊开创的道德哲学相关文献进行深入挖掘,并对其进行比较,得出结论。本研究发现,所有学生道德教育活动的核心是习惯化。因为人的本性可以根据生活中的环境和时间而发展。然而,不可否认的是,基因在塑造一个人的性格方面也有它自己的作用。因此,伊布·米斯卡瓦伊被称为具有进步观点的伊斯兰伦理之父是恰当的。在他的道德观念中,他并不否认遗传学的存在,相反,他也不认为遗传学是绝对的。他认为,一个人的性格可以在个人之外的方面的帮助下形成。摘要:dewasa ini diskusi terkait pendidikan akhlak sedang sangat hangat dibicarakan。Selaku cendekiawan sekaligus seorang filsafat穆斯林yang cukup terkeni pada masanya, Ibnu Miskawaih memiliki konsep terkendii terkait kalupuk akhlakk dalam diri pererta didik。Sebagaimana diketahui bahwa beliau adalah seorang cendekiawan sekaligus seorang ahli filsafat穆斯林杨成员,perhatih lebih padang bidang sahsiah。Penelitian ini ditujuankan agar kita dapat memahami konsep terbak透视Ibnu Miskawaih untuk menanamkan akhlak baik pada diri siswa selaku object pendidikan。Penelitian yang bersifat kepusstakaan ini memfokuskan kepada pembentukan peribadi穆斯林berdasarkan persepektif Ibnu Miskawaih。文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学。当你想要在网上买东西的时候,你会想要在网上买东西。Karena sejatinya watak manusia it dapat berkembang sesuai dengan lingkungan dan waktu dalam kehidupannya。Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa genetika juga membawa peran tersendiri dalam pembentukan watak seseorang。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是进步。Beliau tidak menafikan adanya genetika dalam konsep akhlak Beliau, sebaliknya Beliau juga tidak menganggap bahwa genetika to bersifat mutlak。Beliau peraya bahwa karakter seseorang, dibentuk, dengan, bantuan, aspek- aspei,个人,个人,个人。
Konsep Pendidikan Pembiasaan Perspektif Ibnu Miskawaih
AbstractCurrently, discussions related to moral education are being discussed very hotly. As a scholar as well as a Muslim philosopher who was quite famous in his time, Ibnu Miskawaih had his own concept regarding how to cultivate good morals in students. As it is known that he is a scholar as well as a Muslim philosopher who pays more attention to the field of sahsiah. This research is intended so that we can understand the concept of the best moral education in the perspective of Ibnu Miskawaih in instilling good morals in students as objects of education. This literature research focuses on the formation of the Muslim personality based on the perspective of Ibnu Miskawaih. The author tries to dig deeper into the literature related to the moral philosophy that was initiated by Ibnu Miskawaih, which is then compared and a conclusion is drawn. In this study, it was found that the core of all moral inculcation activities in students is habituation. Because human nature can develop according to the environment and time in life. However, it cannot be denied that genetics also has its own role in shaping one's character. Therefore, it is appropriate that Ibnu Miskawaih is called the father of Islamic ethics with a progressive view. He does not deny the existence of genetics in his moral concept, on the contrary he also does not consider that genetics is absolute. He believes that a person's character can be formed with the help of aspects outside the individual.AbstrakDewasa ini diskusi terkait pendidikan akhlak sedang sangat hangat dibicarakan. Selaku cendekiawan sekaligus seorang ahli filsafat muslim yang cukup terkenal pada masanya, Ibnu Miskawaih memiliki konsep tersendiri terkait cara memupuk akhlak baik dalam diri peserta didik. Sebagaimana diketahui bahwa beliau adalah seorang cendekiawan sekaligus seorang ahli filsafat muslim yang memberikan perhatian lebih pada bidang sahsiah. Penelitian ini ditujuankan agar kita dapat memahami konsep terbaik perspektif Ibnu Miskawaih untuk menanamkan akhlak baik pada diri siswa selaku objek pendidikan. Penelitian yang bersifat kepustakaan ini memfokuskan kepada pembentukan peribadi muslim berdasarkan persepektif Ibnu Miskawaih. Penulis berusaha menggali lebih dalam literatur-literatur yang berkaitan dengan filsafat akhlak yang dicetuskan oleh Ibnu Miskawaih, yang kemudian dilakukan komparasi dan dibina sebuah kesimpulan. Pada penelitian ini, ditemukan inti dari seluruh aktivitas penanaman akhlak pada peserta didik adalah pembiasaan. Karena sejatinya watak manusia itu dapat berkembang sesuai dengan lingkungan dan waktu dalam kehidupannya. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa genetika juga membawa peran tersendiri dalam pembentukan watak seseorang. Oleh itu, pantaslah jika Ibnu Miskawaih disebut sebagai Bapak Etika Islam yang berpandangan progresif. Beliau tidak menafikan adanya genetika dalam konsep akhlak beliau, sebaliknya beliau juga tidak menganggap bahwa genetika itu bersifat mutlak. Beliau percaya bahwa karakter seseorang dapat dibentuk dengan bantuan aspek-aspek di luar diri individu tersebut.