Anugerah Zakya Rafsanjani, Yoga Irama
{"title":"Islam dan Society 5.0: Pembacaan Ulang Teologi Islam Perspektif Mohammed Arkoun di Era Digital","authors":"Anugerah Zakya Rafsanjani, Yoga Irama","doi":"10.36781/kaca.v12i2.271","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini berisi tentang pembacaan teologi Islam di era society 5.0. Di mana seiring berkembangnya zaman, teknologi canggih pun terus muncul dan hadir di hampir seluruh lini kehidupan manusia, sehingga kehidupan manusia menjadi bebas dan tak terkendali, maka diperlukan kajian ulang posisi teologi Islam di tengah era society 5.0 agar Islam mampu senantiasa tampil eksis dan relevan dalam setiap perkembangan zaman. Berbicara mengenai aspek religiusitas atau spiritualitas, maka peran Islam dirasa sangat vital dalam pembentukan aspek tersebut dalam era society 5.0. Namun sayangnya, banyak yang menilai Islam terutama pihak-pihak yang masih berpegang teguh pada ajaran dan penafsiran Islam klasik menjadi ujian terberat Islam dalam menghadapi era society 5.0. Sehingga perlu adanya sebuah pemikiran baru guna membangun relevansi teologi Islam dengan society 5.0, pemikiran Arkoun yang mendekonstruksi pemikiran dan teologi Islam klasik menjadi awal terbentuknya teologi Islam di era society 5.0. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data meliputi artikel-artikel mengenai pemikiran Arkoun dan society 5.0 dengan menggunakan teknik analisis interpretatif sehingga diperoleh kajian yang relevan dengan tema artikel ini. Dari hasil analisis dari data-data yang telah diperoleh, adapun hasil dari penelitian ini adalah: pertama, Arkoun berpendapat bahwa ketiadaan kritik dalam tubuh Islam menjadikan Islam mengalami ketertinggalan, sehingga diperlukan kritik terhadap tafsiran dan dogma-dogma yang telah ada. Selain itu Arkoun juga menekankan untuk memaksimalkan nalar Islam untuk menerima segala perubahan budaya, pemikiran dan zaman. Kedua, konsep humanisme Arkoun membagi memberikan kebebasan individu untuk mengoptimalkan nalar kritisnya untuk mengaplikasikan Islam daya teoritis dan daya praktis, sehingga kebebasan individu menggunakan nalar kritisnya tetap dalam koridor keagaman.","PeriodicalId":294735,"journal":{"name":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36781/kaca.v12i2.271","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

这篇文章是关于在社会5.0时期阅读伊斯兰神学的。在这个时代,先进的技术不断出现,并出现在几乎所有的人类领域,使人类的生活变得自由和不受控制,因此需要重新审视伊斯兰神学在现代社会5.0时期的立场,这样伊斯兰教才能在每一种发展中继续存在和相关。说到宗教或精神方面,伊斯兰教在5.0社会的形成中所扮演的关键角色。然而,不幸的是,许多人对伊斯兰教的评价,特别是那些仍然坚持古典伊斯兰教教义和解释的人,是伊斯兰社会面对5.0时代最严峻的考验。因此,需要有一个新的想法来建立伊斯兰神学与5.0社会的相关性,阿库恩重建古典伊斯兰思想和神学的思想成为5.0社会神学发展的开始。该研究是一种定性方法的图书馆研究。资料来源包括关于Arkoun和society 5.0思想的文章,使用解释性分析技术获得与本文主题相关的研究。对这些研究的结果进行分析的是:首先,阿库恩认为,伊斯兰身体中缺乏批评使伊斯兰教变得落后,因此需要对现有的解释和教条进行批评。除此之外,阿库恩还强调最大化伊斯兰理性接受所有文化、思想和时代的变化。其次,阿库恩人文主义的概念赋予了个人优化其批判理性的自由,将其理论力量和实际力量应用于伊斯兰教,从而使个人使用其批判理性的自由仍停留在宗教走廊上。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Islam dan Society 5.0: Pembacaan Ulang Teologi Islam Perspektif Mohammed Arkoun di Era Digital
Artikel ini berisi tentang pembacaan teologi Islam di era society 5.0. Di mana seiring berkembangnya zaman, teknologi canggih pun terus muncul dan hadir di hampir seluruh lini kehidupan manusia, sehingga kehidupan manusia menjadi bebas dan tak terkendali, maka diperlukan kajian ulang posisi teologi Islam di tengah era society 5.0 agar Islam mampu senantiasa tampil eksis dan relevan dalam setiap perkembangan zaman. Berbicara mengenai aspek religiusitas atau spiritualitas, maka peran Islam dirasa sangat vital dalam pembentukan aspek tersebut dalam era society 5.0. Namun sayangnya, banyak yang menilai Islam terutama pihak-pihak yang masih berpegang teguh pada ajaran dan penafsiran Islam klasik menjadi ujian terberat Islam dalam menghadapi era society 5.0. Sehingga perlu adanya sebuah pemikiran baru guna membangun relevansi teologi Islam dengan society 5.0, pemikiran Arkoun yang mendekonstruksi pemikiran dan teologi Islam klasik menjadi awal terbentuknya teologi Islam di era society 5.0. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data meliputi artikel-artikel mengenai pemikiran Arkoun dan society 5.0 dengan menggunakan teknik analisis interpretatif sehingga diperoleh kajian yang relevan dengan tema artikel ini. Dari hasil analisis dari data-data yang telah diperoleh, adapun hasil dari penelitian ini adalah: pertama, Arkoun berpendapat bahwa ketiadaan kritik dalam tubuh Islam menjadikan Islam mengalami ketertinggalan, sehingga diperlukan kritik terhadap tafsiran dan dogma-dogma yang telah ada. Selain itu Arkoun juga menekankan untuk memaksimalkan nalar Islam untuk menerima segala perubahan budaya, pemikiran dan zaman. Kedua, konsep humanisme Arkoun membagi memberikan kebebasan individu untuk mengoptimalkan nalar kritisnya untuk mengaplikasikan Islam daya teoritis dan daya praktis, sehingga kebebasan individu menggunakan nalar kritisnya tetap dalam koridor keagaman.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信