阅读圣训RI”由QĀĀ爸爸ḌĪ(研究对《Syarah Al-Fawā提高Al-Mutra 'atu Al -Ḥiyāḍ我菲由Kitāḥ一世bi Al-Riy在作品伊本·锦ālā)

Asna Istifada, Ahmad Musyafiq, Hasan Asy’ari ‘Ulama’i, M. A. Aziz
{"title":"阅读圣训RI”由QĀĀ爸爸ḌĪ(研究对《Syarah Al-Fawā提高Al-Mutra 'atu Al -Ḥiyāḍ我菲由Kitāḥ一世bi Al-Riy在作品伊本·锦ālā)","authors":"Asna Istifada, Ahmad Musyafiq, Hasan Asy’ari ‘Ulama’i, M. A. Aziz","doi":"10.30984/ajip.v8i1.2474","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Throughout the ages, the discourses on leadership concepts in Islam have been dynamic. One of the factors is the debate between Islamic scholars on hadiths related to leadership. Ibn Kamāl, a scholar who was also a Turkish bureaucrat, was the first cleric who gave commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn, including those in leadership theme. He was close to the throne during his life, and some said he had released some fatwas that enabled the sultan’s policies. Having learned about his unique background, this study aims to provide explanations about Ibn Kamal’s concept of leadership based on his commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn and the influence of the political milieu in the hadith commentaries. Therefore, this study employs a thematic and historical-sociological approach to analyze the data. It results in some findings that according to Ibn Kamal, leadership is a process performed by its elements to achieve the collective purpose. Leadership expressed by the term imārah refers to leadership within the scope of government. Therefore, leaders and people must fulfil their obligations to realise good governance. Although this syarah was written in a context in which Ibn Kamal was very close to the ruler, even he was part of it, but the political context did not influence him in the explanation of the leadership hadith he wrote.  Key Words: Ibn Kamāl, Imārah, hadith commentary Abstrak: Selama berabad-abad, dinamika tentang konsep kepemimpinan dalam Islam telah diperdebatkan. Salah satu faktornya adalah perbedaan antara ulama Islam dalam memahami hadits yang berkaitan dengan kepemimpinan. Ibn Kamāl, seorang ulama yang juga seorang birokrat Turki, adalah ulama pertama yang memberikan komentar tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn, termasuk yang bertema kepemimpinan. Dia dekat dengan takhta selama hidupnya, dan dikabarkan bahwa dia telah mengeluarkan beberapa fatwa yang memuluskan kebijakan sultan. Setelah mempelajari latar belakangnya yang unik, penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang konsep kepemimpinan Ibn Kamal berdasarkan syarahnya tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn dan pengaruh lingkungan politik terhadapnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan tematik dan historis-sosiologis untuk menganalisis data. Kajian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa menurut Ibnu Kamal, kepemimpinan adalah proses yang dilakukan oleh elemen-elemen di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan yang diungkapkan dengan istilah imārah mengacu pada kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemimpin dan rakyat harus memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Meskipun syarah ini ditulis dalam konteks di mana Ibn Kamal sangat dekat dengan penguasa, bahkan ia menjadi bagian darinya, namun konteks politik tersebut tidak mempengaruhinya dalam penjelasan hadits kepemimpinan yang ditulisnya.  Kata Kunci : Ibn Kamāl, Imārah, syarah hadis.","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMBACAAN HADITS RI’ĀYAH OLEH QĀḌĪ (Kajian Terhadap Kitab Syarah Al-Fawāidu Al-Mutra’atu Al-Ḥiyāḍi Fi Syarḥi Kitābi Al-Riyādi Karya Ibn Kamāl)\",\"authors\":\"Asna Istifada, Ahmad Musyafiq, Hasan Asy’ari ‘Ulama’i, M. A. Aziz\",\"doi\":\"10.30984/ajip.v8i1.2474\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Throughout the ages, the discourses on leadership concepts in Islam have been dynamic. One of the factors is the debate between Islamic scholars on hadiths related to leadership. Ibn Kamāl, a scholar who was also a Turkish bureaucrat, was the first cleric who gave commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn, including those in leadership theme. He was close to the throne during his life, and some said he had released some fatwas that enabled the sultan’s policies. Having learned about his unique background, this study aims to provide explanations about Ibn Kamal’s concept of leadership based on his commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn and the influence of the political milieu in the hadith commentaries. Therefore, this study employs a thematic and historical-sociological approach to analyze the data. It results in some findings that according to Ibn Kamal, leadership is a process performed by its elements to achieve the collective purpose. Leadership expressed by the term imārah refers to leadership within the scope of government. Therefore, leaders and people must fulfil their obligations to realise good governance. Although this syarah was written in a context in which Ibn Kamal was very close to the ruler, even he was part of it, but the political context did not influence him in the explanation of the leadership hadith he wrote.  Key Words: Ibn Kamāl, Imārah, hadith commentary Abstrak: Selama berabad-abad, dinamika tentang konsep kepemimpinan dalam Islam telah diperdebatkan. Salah satu faktornya adalah perbedaan antara ulama Islam dalam memahami hadits yang berkaitan dengan kepemimpinan. Ibn Kamāl, seorang ulama yang juga seorang birokrat Turki, adalah ulama pertama yang memberikan komentar tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn, termasuk yang bertema kepemimpinan. Dia dekat dengan takhta selama hidupnya, dan dikabarkan bahwa dia telah mengeluarkan beberapa fatwa yang memuluskan kebijakan sultan. Setelah mempelajari latar belakangnya yang unik, penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang konsep kepemimpinan Ibn Kamal berdasarkan syarahnya tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn dan pengaruh lingkungan politik terhadapnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan tematik dan historis-sosiologis untuk menganalisis data. Kajian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa menurut Ibnu Kamal, kepemimpinan adalah proses yang dilakukan oleh elemen-elemen di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan yang diungkapkan dengan istilah imārah mengacu pada kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemimpin dan rakyat harus memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Meskipun syarah ini ditulis dalam konteks di mana Ibn Kamal sangat dekat dengan penguasa, bahkan ia menjadi bagian darinya, namun konteks politik tersebut tidak mempengaruhinya dalam penjelasan hadits kepemimpinan yang ditulisnya.  Kata Kunci : Ibn Kamāl, Imārah, syarah hadis.\",\"PeriodicalId\":423995,\"journal\":{\"name\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"volume\":\"47 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2474\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2474","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要:古今中外,伊斯兰教关于领导观念的论述一直是动态的。其中一个因素是伊斯兰学者对与领导力有关的圣训的争论。伊本Kamāl是一位学者,同时也是土耳其的官僚,他是第一位在Riyāḍu al-Ṣālihīn上评论包括领导主题在内的习惯的神职人员。他生前与王位关系密切,有人说他发布了一些令苏丹的政策得以实施的教令。在了解了伊本·卡迈勒独特的背景之后,本研究旨在通过他在Riyāḍu al-Ṣālihīn中对圣训的评论以及圣训评论中政治环境的影响来解释伊本·卡迈勒的领导概念。因此,本研究采用主题和历史社会学的方法来分析数据。这导致了一些发现,根据伊本卡迈勒,领导是一个过程执行其要素,以实现集体目的。imārah所表达的领导力是指政府范围内的领导力。因此,领导人和人民必须履行自己的义务,实现善治。尽管伊本·卡迈勒是在一个与统治者非常亲近的背景下写成的,即使他是其中的一部分,但政治背景并没有影响他对他所写的领导圣训的解释。关键词:伊本Kamāl, Imārah,圣训注释摘要:Selama berabad-abad, dinamika tentang konsep kepemimpinan dalam伊斯兰教telah diperdebatkan。Salah satu faktornya adalah perbedaan an antara ulama Islam dalam memahami haits yang berkaitan dengan kepemimpinan。伊本Kamāl,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。印度尼西亚议会议员latar belakangnya yang unik, penelitian ini bertujuan untuk成员kan penjelasan tentenang konsep kempimpinan Ibn Kamal berdasarkan syarhnya tentanghadiits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn danpengaruh lingkungan politik terhaapnya。Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan tematik, history - soologyuntuk menganalysis数据。Kajian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa menurut Ibnu Kamal, kepemimpinan adalah propros yang dilakukan oleh elements - elements di dalamnya untuk menapai tujuan bersama。Kepemimpinan yang diungkapkan dengan istilah imārah mengacu pada Kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan。Oleh karena itu, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pimpin dan rakyat harus memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab。Meskipun syarah ini ditulis dalam konteks di mana Ibn Kamal sangat dekat dengan penguin, bahkan ia menjadi bagian darinya, namun konteks politik tersebut tidak mempengaruhinya dalam penjelasan haits kepemimpinan yang ditulisnya。Kata Kunci:伊本Kamāl, Imārah,伊斯兰教。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PEMBACAAN HADITS RI’ĀYAH OLEH QĀḌĪ (Kajian Terhadap Kitab Syarah Al-Fawāidu Al-Mutra’atu Al-Ḥiyāḍi Fi Syarḥi Kitābi Al-Riyādi Karya Ibn Kamāl)
Abstract: Throughout the ages, the discourses on leadership concepts in Islam have been dynamic. One of the factors is the debate between Islamic scholars on hadiths related to leadership. Ibn Kamāl, a scholar who was also a Turkish bureaucrat, was the first cleric who gave commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn, including those in leadership theme. He was close to the throne during his life, and some said he had released some fatwas that enabled the sultan’s policies. Having learned about his unique background, this study aims to provide explanations about Ibn Kamal’s concept of leadership based on his commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn and the influence of the political milieu in the hadith commentaries. Therefore, this study employs a thematic and historical-sociological approach to analyze the data. It results in some findings that according to Ibn Kamal, leadership is a process performed by its elements to achieve the collective purpose. Leadership expressed by the term imārah refers to leadership within the scope of government. Therefore, leaders and people must fulfil their obligations to realise good governance. Although this syarah was written in a context in which Ibn Kamal was very close to the ruler, even he was part of it, but the political context did not influence him in the explanation of the leadership hadith he wrote.  Key Words: Ibn Kamāl, Imārah, hadith commentary Abstrak: Selama berabad-abad, dinamika tentang konsep kepemimpinan dalam Islam telah diperdebatkan. Salah satu faktornya adalah perbedaan antara ulama Islam dalam memahami hadits yang berkaitan dengan kepemimpinan. Ibn Kamāl, seorang ulama yang juga seorang birokrat Turki, adalah ulama pertama yang memberikan komentar tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn, termasuk yang bertema kepemimpinan. Dia dekat dengan takhta selama hidupnya, dan dikabarkan bahwa dia telah mengeluarkan beberapa fatwa yang memuluskan kebijakan sultan. Setelah mempelajari latar belakangnya yang unik, penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang konsep kepemimpinan Ibn Kamal berdasarkan syarahnya tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn dan pengaruh lingkungan politik terhadapnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan tematik dan historis-sosiologis untuk menganalisis data. Kajian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa menurut Ibnu Kamal, kepemimpinan adalah proses yang dilakukan oleh elemen-elemen di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan yang diungkapkan dengan istilah imārah mengacu pada kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemimpin dan rakyat harus memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Meskipun syarah ini ditulis dalam konteks di mana Ibn Kamal sangat dekat dengan penguasa, bahkan ia menjadi bagian darinya, namun konteks politik tersebut tidak mempengaruhinya dalam penjelasan hadits kepemimpinan yang ditulisnya.  Kata Kunci : Ibn Kamāl, Imārah, syarah hadis.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信