{"title":"为村青年社区meun磨练清真寺PUNTEUT镇lhoumawe镇的办公计算机应用培训","authors":"I. Suandi, H. Hanafi, Raisah Hayati","doi":"10.30811/vokasi.v1i1.567","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Desa Alue Lim terutama kaum wanitanya menggunakan waktu luang untuk membuat hasil kerajinan. Ada yang membuat kerajinan dari bahan daur ulang, plastik bekas dan lain-lain. Kendala yang di hadapi oleh masyarakat adalah bagaimana cara meningkatkan penjualan hasil kerajinan tersebut ke dunia luar. Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terpanggil untuk membantu kendala di atas dengan program penerapan ipteks untuk desa binaan yang diharapkan mampu untuk dapat menyelesaikan salah satu permasalahan di atas. Oleh karena itu, tim pelaksana akan mencoba memberikan pelatihan penggunaan sosial media untuk masyarakat Desa Alue Lim dalam memasarkan produk hasil kerajinan mereka. Adapun media sosial yang digunakan adalah facebook, youtube dan instgram.Tahapan pelaksanaan pelatihan dengan memperkenalkan terlebih dahulu, sosial media apa saja yang digunakan untuk membantu pemasaran dari produk kerajinan. Selanjutnya mengajarkan peserta cara membuat akun pada facebook, youtube dan instagram. Kemudian akan dijelaskan dasar-dasar penggunaan Facebook, youtube dan instagram diikuti dengan memberikan contoh yang juga akan dipraktekkan langsung oleh peserta. Contoh materi yang diajarkan antara lain: caba update status, mencari teman sesuai target dan meningkatkan edgeRank. Terakhir setiap peserta diberikan latihan untuk mengaplikasikan semua materi yang telah diajarkan kemudian peserta akan dievaluasi untuk dapat dianalisa seberapa besar pemahamannnya terhadap materi yang telah disampaikan. Berdasarkan nilai-nilai ujian tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata peserta setelah pelatihan berada pada antara 70 dan 80, dibandingkan dengan nilai peserta sebelum pelatihan yang berada pada antara 40 dan 60. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman peserta sudah mencukupi dalam menggunakan aplikasi sosial media untuk memasarkan produk kerajinan mereka.Kata kunci : Sosial media, internet, kerajinan, masyarakat","PeriodicalId":148149,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi - Politeknik Negeri Lhokseumawe","volume":"142 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI KOMPUTER PERKANTORAN BAGI PEMUDA DESA MEUNASAH MESJID PUNTEUT KOTA LHOKSEUMAWE\",\"authors\":\"I. Suandi, H. Hanafi, Raisah Hayati\",\"doi\":\"10.30811/vokasi.v1i1.567\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masyarakat Desa Alue Lim terutama kaum wanitanya menggunakan waktu luang untuk membuat hasil kerajinan. Ada yang membuat kerajinan dari bahan daur ulang, plastik bekas dan lain-lain. Kendala yang di hadapi oleh masyarakat adalah bagaimana cara meningkatkan penjualan hasil kerajinan tersebut ke dunia luar. Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terpanggil untuk membantu kendala di atas dengan program penerapan ipteks untuk desa binaan yang diharapkan mampu untuk dapat menyelesaikan salah satu permasalahan di atas. Oleh karena itu, tim pelaksana akan mencoba memberikan pelatihan penggunaan sosial media untuk masyarakat Desa Alue Lim dalam memasarkan produk hasil kerajinan mereka. Adapun media sosial yang digunakan adalah facebook, youtube dan instgram.Tahapan pelaksanaan pelatihan dengan memperkenalkan terlebih dahulu, sosial media apa saja yang digunakan untuk membantu pemasaran dari produk kerajinan. Selanjutnya mengajarkan peserta cara membuat akun pada facebook, youtube dan instagram. Kemudian akan dijelaskan dasar-dasar penggunaan Facebook, youtube dan instagram diikuti dengan memberikan contoh yang juga akan dipraktekkan langsung oleh peserta. Contoh materi yang diajarkan antara lain: caba update status, mencari teman sesuai target dan meningkatkan edgeRank. Terakhir setiap peserta diberikan latihan untuk mengaplikasikan semua materi yang telah diajarkan kemudian peserta akan dievaluasi untuk dapat dianalisa seberapa besar pemahamannnya terhadap materi yang telah disampaikan. Berdasarkan nilai-nilai ujian tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata peserta setelah pelatihan berada pada antara 70 dan 80, dibandingkan dengan nilai peserta sebelum pelatihan yang berada pada antara 40 dan 60. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman peserta sudah mencukupi dalam menggunakan aplikasi sosial media untuk memasarkan produk kerajinan mereka.Kata kunci : Sosial media, internet, kerajinan, masyarakat\",\"PeriodicalId\":148149,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Vokasi - Politeknik Negeri Lhokseumawe\",\"volume\":\"142 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-01-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Vokasi - Politeknik Negeri Lhokseumawe\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30811/vokasi.v1i1.567\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vokasi - Politeknik Negeri Lhokseumawe","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30811/vokasi.v1i1.567","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
Alue Lim村民主要是妇女,他们利用业余时间制作工艺品。一些人用回收材料、塑料等制作产品。社会面临的障碍是如何将这些工艺品的销售扩展到世界各地。作为一所高等教育机构,国理工学院被要求协助解决上述问题,并为比安村实施一项旨在解决上述问题的ipteks计划。因此,执行团队将尝试为Alue Lim村民推销他们的产品时提供社交媒体使用培训。至于社交媒体,使用的是facebook、youtube和instgram。培训阶段首先介绍任何用于促进工艺产品营销的社交媒体。接下来教参与者如何在facebook、youtube和instagram上创建账户。然后,它将概述使用Facebook、youtube和instagram的基础知识,并为参与者提供直接实践的例子。教学材料的例子包括:caba更新状态,在目标上寻找朋友和升级edgeRank。最后,每个参与者都有一个练习,运用他们所学的所有材料,然后评估参与者,分析他们对所呈现材料的理解程度。根据测试的价值,可以看出,受训后的参与者的平均分数在70到80之间,而在培训前的参与者的分数在40到60之间。这表明,参与者对使用社交媒体应用程序来销售他们的产品有足够的了解。关键词:社交媒体、互联网、工艺、社区
PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI KOMPUTER PERKANTORAN BAGI PEMUDA DESA MEUNASAH MESJID PUNTEUT KOTA LHOKSEUMAWE
Masyarakat Desa Alue Lim terutama kaum wanitanya menggunakan waktu luang untuk membuat hasil kerajinan. Ada yang membuat kerajinan dari bahan daur ulang, plastik bekas dan lain-lain. Kendala yang di hadapi oleh masyarakat adalah bagaimana cara meningkatkan penjualan hasil kerajinan tersebut ke dunia luar. Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terpanggil untuk membantu kendala di atas dengan program penerapan ipteks untuk desa binaan yang diharapkan mampu untuk dapat menyelesaikan salah satu permasalahan di atas. Oleh karena itu, tim pelaksana akan mencoba memberikan pelatihan penggunaan sosial media untuk masyarakat Desa Alue Lim dalam memasarkan produk hasil kerajinan mereka. Adapun media sosial yang digunakan adalah facebook, youtube dan instgram.Tahapan pelaksanaan pelatihan dengan memperkenalkan terlebih dahulu, sosial media apa saja yang digunakan untuk membantu pemasaran dari produk kerajinan. Selanjutnya mengajarkan peserta cara membuat akun pada facebook, youtube dan instagram. Kemudian akan dijelaskan dasar-dasar penggunaan Facebook, youtube dan instagram diikuti dengan memberikan contoh yang juga akan dipraktekkan langsung oleh peserta. Contoh materi yang diajarkan antara lain: caba update status, mencari teman sesuai target dan meningkatkan edgeRank. Terakhir setiap peserta diberikan latihan untuk mengaplikasikan semua materi yang telah diajarkan kemudian peserta akan dievaluasi untuk dapat dianalisa seberapa besar pemahamannnya terhadap materi yang telah disampaikan. Berdasarkan nilai-nilai ujian tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata peserta setelah pelatihan berada pada antara 70 dan 80, dibandingkan dengan nilai peserta sebelum pelatihan yang berada pada antara 40 dan 60. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman peserta sudah mencukupi dalam menggunakan aplikasi sosial media untuk memasarkan produk kerajinan mereka.Kata kunci : Sosial media, internet, kerajinan, masyarakat