{"title":"西爪哇万丹地区早期胡椒贸易痕迹的调查","authors":"M. Fadillah","doi":"10.24832/wln.v19i2.711","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berbagai sumber sejarah menyebutkan bahwa Banten merupakan salah satu pelabuhan lada untuk pasar Asia dan Eropa pada abad ke-17. Namun pecahan keramik dari periode Tang dan Song-Yuan hasil penggalian di situs Banten Girang membuktikan bahwa aktivitas perdagangan telah dimulai sejak abad X. Permasalahannya, sejarah awal perkebunan lada belum diketahui dengan jelas, oleh karen itu diperlukan suatu kajian untuk mengetahui tentang perdagangan lada pra-Islam di Banten. Kami melakukan survei di pedalaman Banten yang diduga sebagai lahan perkebunan di masa lalu. Pengamatan lapangan telah menemukan kembali jejak lada yang terhubung ke pelabuhan di pantai utara dan barat. Berdasarkan keterkaitannya dengan peninggalan pra-Islam, lada diduga telah dibudidayakan sejak Milenium pertama Masehi seiring dengan masuknya pedagang India dan China melalui Selat Sunda. Hasil analisis kontekstual terhadap jejak arkeologi dan etnografi, telah memberi gagasan bahwa perdagangan lada telah menjadi penggerak utama perekonomian yang dikendalikan oleh kekuasaan politik pesisir utara Jawa yang mungkin telah dimulai pada masa Tarumanagara dan berkembang pada masa kerajaan Sunda-Banten.\n \nVarious historical sources state that Banten was one of the pepper ports for the Asian and European markets in the 17th century. Ceramic shards from the Tang and Song-Yuan periods at the Banten Girang site prove that trading activities have started since the 10th century. The problem is, the early history of pepper plantations is unknown, therefore a study is needed to gain knowledge about the pre-Islamic pepper trade in Banten. We conducted a survey in the interior of Banten suspected as plantation land in the past. Field observations have rediscovered traces of pepper connected to ports on the north and west coasts. Based on its association with pre-Islamic remains, pepper was supposed to have been cultivated since the first millennium AD along with the arrival of Indian traders through the Sunda Strait. The results of the contextual analysis on archaeological and ethnographic traces, propose the idea that the pepper trade has become the main driver of the economy controlled by the north coast polities of Java which may have started during the Tarumanagara period and developed during the Sundanese kingdom of Banten.","PeriodicalId":269396,"journal":{"name":"JURNAL WALENNAE","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"INVESTIGATION OF THE EARLY TRACES OF PEPPER TRADING IN BANTEN AREA, WEST JAVA\",\"authors\":\"M. Fadillah\",\"doi\":\"10.24832/wln.v19i2.711\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Berbagai sumber sejarah menyebutkan bahwa Banten merupakan salah satu pelabuhan lada untuk pasar Asia dan Eropa pada abad ke-17. Namun pecahan keramik dari periode Tang dan Song-Yuan hasil penggalian di situs Banten Girang membuktikan bahwa aktivitas perdagangan telah dimulai sejak abad X. Permasalahannya, sejarah awal perkebunan lada belum diketahui dengan jelas, oleh karen itu diperlukan suatu kajian untuk mengetahui tentang perdagangan lada pra-Islam di Banten. Kami melakukan survei di pedalaman Banten yang diduga sebagai lahan perkebunan di masa lalu. Pengamatan lapangan telah menemukan kembali jejak lada yang terhubung ke pelabuhan di pantai utara dan barat. Berdasarkan keterkaitannya dengan peninggalan pra-Islam, lada diduga telah dibudidayakan sejak Milenium pertama Masehi seiring dengan masuknya pedagang India dan China melalui Selat Sunda. Hasil analisis kontekstual terhadap jejak arkeologi dan etnografi, telah memberi gagasan bahwa perdagangan lada telah menjadi penggerak utama perekonomian yang dikendalikan oleh kekuasaan politik pesisir utara Jawa yang mungkin telah dimulai pada masa Tarumanagara dan berkembang pada masa kerajaan Sunda-Banten.\\n \\nVarious historical sources state that Banten was one of the pepper ports for the Asian and European markets in the 17th century. Ceramic shards from the Tang and Song-Yuan periods at the Banten Girang site prove that trading activities have started since the 10th century. The problem is, the early history of pepper plantations is unknown, therefore a study is needed to gain knowledge about the pre-Islamic pepper trade in Banten. We conducted a survey in the interior of Banten suspected as plantation land in the past. Field observations have rediscovered traces of pepper connected to ports on the north and west coasts. Based on its association with pre-Islamic remains, pepper was supposed to have been cultivated since the first millennium AD along with the arrival of Indian traders through the Sunda Strait. The results of the contextual analysis on archaeological and ethnographic traces, propose the idea that the pepper trade has become the main driver of the economy controlled by the north coast polities of Java which may have started during the Tarumanagara period and developed during the Sundanese kingdom of Banten.\",\"PeriodicalId\":269396,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL WALENNAE\",\"volume\":\"58 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL WALENNAE\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/wln.v19i2.711\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL WALENNAE","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/wln.v19i2.711","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
历史资料表明,班腾是17世纪亚洲和欧洲市场的胡椒港之一。但是,在Banten Girang遗址出土的唐和善元青瓷碎片证明,商业活动可以追溯到10世纪,但胡椒种植园的早期历史还不清楚,karen需要研究一下,了解早期伊斯兰胡椒在Banten的交易。我们在班腾内陆进行了一项调查,该地区被认为是过去的农田。现场观测发现了一条与北部和西部海岸的胡椒迹。根据前伊斯兰遗产的关系,胡椒被认为可以追溯到公元一千年,当时印度和中国商人通过巽他海峡进入中国。对考古学和民族主义痕迹的背景分析表明,胡椒贸易已经成为爪哇北部海岸政治力量控制的经济支柱,这些政治力量可能在塔鲁马国时期开始,并在巽他-班顿帝国时期繁荣。18世纪,班顿的不同历史资源是亚洲和欧洲市场的一种胡椒。来自唐和善园的耀斑碎片证明,交易活动从10世纪就开始了。问题是,胡椒行星的早期历史是未知的,有研究需要了解班顿之前的伊斯兰胡椒交易。我们在过去的打算中策划了巴腾室内的调查。现场观测人员重新发现了胡椒的轨迹,连接到西北方向的港口。基于它与前伊斯兰遗迹的关系,佩珀应该自从第一个千年以来就受到指责,当时印度商人通过巽他海峡的到来。contextual results》分析在考古和ethnographic traces, propose《胡椒贸易主意那司机玩》已成为经济controlled by Java无关紧要之北海岸polities梅有期间开始《土桥during Tarumanagara期和developed万丹王国》。
INVESTIGATION OF THE EARLY TRACES OF PEPPER TRADING IN BANTEN AREA, WEST JAVA
Berbagai sumber sejarah menyebutkan bahwa Banten merupakan salah satu pelabuhan lada untuk pasar Asia dan Eropa pada abad ke-17. Namun pecahan keramik dari periode Tang dan Song-Yuan hasil penggalian di situs Banten Girang membuktikan bahwa aktivitas perdagangan telah dimulai sejak abad X. Permasalahannya, sejarah awal perkebunan lada belum diketahui dengan jelas, oleh karen itu diperlukan suatu kajian untuk mengetahui tentang perdagangan lada pra-Islam di Banten. Kami melakukan survei di pedalaman Banten yang diduga sebagai lahan perkebunan di masa lalu. Pengamatan lapangan telah menemukan kembali jejak lada yang terhubung ke pelabuhan di pantai utara dan barat. Berdasarkan keterkaitannya dengan peninggalan pra-Islam, lada diduga telah dibudidayakan sejak Milenium pertama Masehi seiring dengan masuknya pedagang India dan China melalui Selat Sunda. Hasil analisis kontekstual terhadap jejak arkeologi dan etnografi, telah memberi gagasan bahwa perdagangan lada telah menjadi penggerak utama perekonomian yang dikendalikan oleh kekuasaan politik pesisir utara Jawa yang mungkin telah dimulai pada masa Tarumanagara dan berkembang pada masa kerajaan Sunda-Banten.
Various historical sources state that Banten was one of the pepper ports for the Asian and European markets in the 17th century. Ceramic shards from the Tang and Song-Yuan periods at the Banten Girang site prove that trading activities have started since the 10th century. The problem is, the early history of pepper plantations is unknown, therefore a study is needed to gain knowledge about the pre-Islamic pepper trade in Banten. We conducted a survey in the interior of Banten suspected as plantation land in the past. Field observations have rediscovered traces of pepper connected to ports on the north and west coasts. Based on its association with pre-Islamic remains, pepper was supposed to have been cultivated since the first millennium AD along with the arrival of Indian traders through the Sunda Strait. The results of the contextual analysis on archaeological and ethnographic traces, propose the idea that the pepper trade has become the main driver of the economy controlled by the north coast polities of Java which may have started during the Tarumanagara period and developed during the Sundanese kingdom of Banten.