{"title":"HUBUNGAN KONDISI TERUMBU KARANG DENGAN KEPADATAN MEGABENTOS DI PERAIRAN DESA SAWOPUDO, KABUPATEN KONAWE","authors":"M. W. Wardana, Baru Sadarun, .. Subhan","doi":"10.33772/jsl.v7i1.24341","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi terumbu karang dengan kepadatan megabentos di Perairan Desa Sawopudo. Pengambilan data telah dilakukan pada bulan april 2021 bertempat di perairan Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) dengan panjang teransek 70 m. Sedangkan data megabentos dilakukan dengan menggunakan metode belt transect dengan panjang teransek 70 m dengan lebar observasi 1 m ke kiri dan kanan garis transek, sehingga luas pemantauan menjadi 140 m. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perairan Desa Sawopudo kepadatan megabentos yang tertinggi berada pada stasiun III dengan jumlah kepadatan megabentos dengan kepadatan 0.221 ind/m2. Stasiun I memiliki jumlah kepadatan megabentos terendah yaitu 0.150 ind/m2 dan pada stasiun II memiliki nilai kepadatan megabentos 0.168 ind/m2. Penutupan karang hidup di perairan Sawapudo pada Stasiun I adalah 35%, Stasiun II adalah 69% dan Stasiun III adalah 81%. Persentase tutupan terumbu karang tertinggi pada Stasiun III dengan kategori sangat baik dan terendah pada Stasiun I dengan kategori sedang. Hasil analisis regresi kelimpahan relatif karang hidup dengan kepadatan megabentos diperoleh hubungan y= 0,004x + 0,113, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,902, yang berarti hubungannya keduanya sangat kuat. Nilai koefisien determinansi (R²) = 0,9497 yang berarti bahwa persentase tutupan karang hidup memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kelimpahan megabenhos. Nilai korelasi yang didapatkan ini mendekati 1 yang artinya kelimpaha karang hidup memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kepadatan megabentos.Kata kunci: Terumbu Karang, Kepadatan, Megabentos","PeriodicalId":448135,"journal":{"name":"Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan)","volume":"541 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33772/jsl.v7i1.24341","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN KONDISI TERUMBU KARANG DENGAN KEPADATAN MEGABENTOS DI PERAIRAN DESA SAWOPUDO, KABUPATEN KONAWE
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi terumbu karang dengan kepadatan megabentos di Perairan Desa Sawopudo. Pengambilan data telah dilakukan pada bulan april 2021 bertempat di perairan Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) dengan panjang teransek 70 m. Sedangkan data megabentos dilakukan dengan menggunakan metode belt transect dengan panjang teransek 70 m dengan lebar observasi 1 m ke kiri dan kanan garis transek, sehingga luas pemantauan menjadi 140 m. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perairan Desa Sawopudo kepadatan megabentos yang tertinggi berada pada stasiun III dengan jumlah kepadatan megabentos dengan kepadatan 0.221 ind/m2. Stasiun I memiliki jumlah kepadatan megabentos terendah yaitu 0.150 ind/m2 dan pada stasiun II memiliki nilai kepadatan megabentos 0.168 ind/m2. Penutupan karang hidup di perairan Sawapudo pada Stasiun I adalah 35%, Stasiun II adalah 69% dan Stasiun III adalah 81%. Persentase tutupan terumbu karang tertinggi pada Stasiun III dengan kategori sangat baik dan terendah pada Stasiun I dengan kategori sedang. Hasil analisis regresi kelimpahan relatif karang hidup dengan kepadatan megabentos diperoleh hubungan y= 0,004x + 0,113, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,902, yang berarti hubungannya keduanya sangat kuat. Nilai koefisien determinansi (R²) = 0,9497 yang berarti bahwa persentase tutupan karang hidup memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kelimpahan megabenhos. Nilai korelasi yang didapatkan ini mendekati 1 yang artinya kelimpaha karang hidup memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kepadatan megabentos.Kata kunci: Terumbu Karang, Kepadatan, Megabentos