{"title":"分析工作满意度因素及其对员工转变意向的影响","authors":"Sri Hadini, Ivan Setiawan","doi":"10.37151/jsma.v11i1.16","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Turnover karyawan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh organisasi bisnis, khususnya sektor privat. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian, atau kematian anggota. Turnover berlebih merupakan hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan, karena dapat merugikan perusahaan dilihat dari segi biaya, sumber daya maupun motivasi karyawan yang bertahan pada perusahaan. Dilihat dari perspektif psikologi, turnover dapat dipahami sebagai suatu sikap yang dapat diukur dan diproksi oleh turnover intention, yaitu kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannnya. \nPenelitian ini mencoba memahami turnover intention berdasarkan aspek sikap lain yaitu kepuasan kerja. Secara umum, kepuasan kerja tersusun atas dimensi-dimensi gaji, kondisi pekerjaan, promosi, supervisi, dan rekan kerja. Lebih dari 40 tahun dimensi-dimensi tersebut dipahami, diukur, dan umumnya diterima oleh peneliti. Beberapa variasi terjadi melalui penambahan dimensi. Persoalan mendasar yang layak apakah kelima dimensi tersebut masih relevan mengingat perjalanan waktu dan perbedaan kondisi subjek maupun lingkungan yang diteliti. \nPenelitian ini mengkaji ulang keberadaan lima dimensi kepuasan kerja dengan menggunakan teknik analisis faktor serta menghubungkannya dengan keluaran penting organisasi yaitu turnover intention. \nSubjek adalah 60 responden yang bekerja pada industri food and beverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kepuasan kerja tersusun atas enam dimensi yaitu gaji, supervisi, promosi, lingkungan non-fisik, kondisi pekerjaan, dan rekan kerja. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dimensi gaji dan supervisi berpengaruh negatif terhadap turnover intention. Dimensi-dimensi lainnya mencakup promosi, lingkungan non-fisik, kondisi pekerjaan, dan rekan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.","PeriodicalId":188357,"journal":{"name":"JSMA (Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi)","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS FAKTOR KEPUASAN KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN\",\"authors\":\"Sri Hadini, Ivan Setiawan\",\"doi\":\"10.37151/jsma.v11i1.16\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Turnover karyawan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh organisasi bisnis, khususnya sektor privat. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian, atau kematian anggota. Turnover berlebih merupakan hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan, karena dapat merugikan perusahaan dilihat dari segi biaya, sumber daya maupun motivasi karyawan yang bertahan pada perusahaan. Dilihat dari perspektif psikologi, turnover dapat dipahami sebagai suatu sikap yang dapat diukur dan diproksi oleh turnover intention, yaitu kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannnya. \\nPenelitian ini mencoba memahami turnover intention berdasarkan aspek sikap lain yaitu kepuasan kerja. Secara umum, kepuasan kerja tersusun atas dimensi-dimensi gaji, kondisi pekerjaan, promosi, supervisi, dan rekan kerja. Lebih dari 40 tahun dimensi-dimensi tersebut dipahami, diukur, dan umumnya diterima oleh peneliti. Beberapa variasi terjadi melalui penambahan dimensi. Persoalan mendasar yang layak apakah kelima dimensi tersebut masih relevan mengingat perjalanan waktu dan perbedaan kondisi subjek maupun lingkungan yang diteliti. \\nPenelitian ini mengkaji ulang keberadaan lima dimensi kepuasan kerja dengan menggunakan teknik analisis faktor serta menghubungkannya dengan keluaran penting organisasi yaitu turnover intention. \\nSubjek adalah 60 responden yang bekerja pada industri food and beverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kepuasan kerja tersusun atas enam dimensi yaitu gaji, supervisi, promosi, lingkungan non-fisik, kondisi pekerjaan, dan rekan kerja. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dimensi gaji dan supervisi berpengaruh negatif terhadap turnover intention. Dimensi-dimensi lainnya mencakup promosi, lingkungan non-fisik, kondisi pekerjaan, dan rekan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.\",\"PeriodicalId\":188357,\"journal\":{\"name\":\"JSMA (Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi)\",\"volume\":\"57 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JSMA (Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37151/jsma.v11i1.16\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JSMA (Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37151/jsma.v11i1.16","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS FAKTOR KEPUASAN KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN
Turnover karyawan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh organisasi bisnis, khususnya sektor privat. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian, atau kematian anggota. Turnover berlebih merupakan hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan, karena dapat merugikan perusahaan dilihat dari segi biaya, sumber daya maupun motivasi karyawan yang bertahan pada perusahaan. Dilihat dari perspektif psikologi, turnover dapat dipahami sebagai suatu sikap yang dapat diukur dan diproksi oleh turnover intention, yaitu kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannnya.
Penelitian ini mencoba memahami turnover intention berdasarkan aspek sikap lain yaitu kepuasan kerja. Secara umum, kepuasan kerja tersusun atas dimensi-dimensi gaji, kondisi pekerjaan, promosi, supervisi, dan rekan kerja. Lebih dari 40 tahun dimensi-dimensi tersebut dipahami, diukur, dan umumnya diterima oleh peneliti. Beberapa variasi terjadi melalui penambahan dimensi. Persoalan mendasar yang layak apakah kelima dimensi tersebut masih relevan mengingat perjalanan waktu dan perbedaan kondisi subjek maupun lingkungan yang diteliti.
Penelitian ini mengkaji ulang keberadaan lima dimensi kepuasan kerja dengan menggunakan teknik analisis faktor serta menghubungkannya dengan keluaran penting organisasi yaitu turnover intention.
Subjek adalah 60 responden yang bekerja pada industri food and beverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kepuasan kerja tersusun atas enam dimensi yaitu gaji, supervisi, promosi, lingkungan non-fisik, kondisi pekerjaan, dan rekan kerja. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dimensi gaji dan supervisi berpengaruh negatif terhadap turnover intention. Dimensi-dimensi lainnya mencakup promosi, lingkungan non-fisik, kondisi pekerjaan, dan rekan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.