{"title":"宗教思想的重建,以防止青年道德的恶化(学习穆罕默德·伊克巴尔爵士的思想)","authors":"Khairul Walid, Mohamad Salik","doi":"10.23887/jfi.v5i1.36375","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemuda sebagai agen perubahan dan aktor masa depan memilik andil untuk menuntaskan konflik yang terjadi baik secara subversif maupun persuasif melalui kajian keagamaan. Kondisi sosial masyarakat sangat menuntut peran serta dan andil dari pemuda sehingga keberadaan pemuda menjadi penentu perubahan sosial yang lebih progresif menuju ke arah perubahan kehidupan yang lebih baik. Dengan perkembangan zaman yang sangat cepat banyak masalah yang dihadapi pemuda sebagai agen perubahan, banyak peran pemuda yang terhambat karena berkembangnya zaman dan teknologi, keadan ini memaksa pemuda berubah mulai dari sikap, gaya hidup sampai hubungan sosial. Penelitian ini merupakan kajian teori konseptual dan menelaah hasil pemikiran Muhammad Iqbal yang dikenal sebagai salah satu pembaharu pendidikan islam, dengan menggunakan metode kualitatif diskriptif terhadap hasil karya Muhammad Iqbal tentang rekonstruksi pendidikan islam. “Dari penelitian ini disimpulkan bahwa bahwa intelektualisme Islam pada waktu itu dapat dikatakan nyaris berhenti, karena Umat Islam telah berhenti mengambil inspirasi dari Al-Quran. Diagnosis yang ditawarkan Iqbal untuk menyembuhkan persoalan ini adalah dengan jalan menumbuhkan kembali semangat intelektualisme melalui tiga sumber, yaitu serapan indrawi, rasio, dan intuisi. Apabila Umat Islam mampu melakukan berpikir semacam ini, revolusi pengetahuan dalam dunia Islam akan terjadi secara mengagumkan dan persoalan- persoalan yang timbul dari dampak westernisasi dan dekansi moral remaja yang terjadi bisa atasi.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"598 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Rekonstruksi Pemikiran Agama Dalam Mencegah Kemunduran Moralitas Pemuda (Telaah Pemikiran Sir Muhammad Iqbal)\",\"authors\":\"Khairul Walid, Mohamad Salik\",\"doi\":\"10.23887/jfi.v5i1.36375\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemuda sebagai agen perubahan dan aktor masa depan memilik andil untuk menuntaskan konflik yang terjadi baik secara subversif maupun persuasif melalui kajian keagamaan. Kondisi sosial masyarakat sangat menuntut peran serta dan andil dari pemuda sehingga keberadaan pemuda menjadi penentu perubahan sosial yang lebih progresif menuju ke arah perubahan kehidupan yang lebih baik. Dengan perkembangan zaman yang sangat cepat banyak masalah yang dihadapi pemuda sebagai agen perubahan, banyak peran pemuda yang terhambat karena berkembangnya zaman dan teknologi, keadan ini memaksa pemuda berubah mulai dari sikap, gaya hidup sampai hubungan sosial. Penelitian ini merupakan kajian teori konseptual dan menelaah hasil pemikiran Muhammad Iqbal yang dikenal sebagai salah satu pembaharu pendidikan islam, dengan menggunakan metode kualitatif diskriptif terhadap hasil karya Muhammad Iqbal tentang rekonstruksi pendidikan islam. “Dari penelitian ini disimpulkan bahwa bahwa intelektualisme Islam pada waktu itu dapat dikatakan nyaris berhenti, karena Umat Islam telah berhenti mengambil inspirasi dari Al-Quran. Diagnosis yang ditawarkan Iqbal untuk menyembuhkan persoalan ini adalah dengan jalan menumbuhkan kembali semangat intelektualisme melalui tiga sumber, yaitu serapan indrawi, rasio, dan intuisi. Apabila Umat Islam mampu melakukan berpikir semacam ini, revolusi pengetahuan dalam dunia Islam akan terjadi secara mengagumkan dan persoalan- persoalan yang timbul dari dampak westernisasi dan dekansi moral remaja yang terjadi bisa atasi.\",\"PeriodicalId\":344212,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Filsafat Indonesia\",\"volume\":\"598 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Filsafat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.36375\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.36375","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Rekonstruksi Pemikiran Agama Dalam Mencegah Kemunduran Moralitas Pemuda (Telaah Pemikiran Sir Muhammad Iqbal)
Pemuda sebagai agen perubahan dan aktor masa depan memilik andil untuk menuntaskan konflik yang terjadi baik secara subversif maupun persuasif melalui kajian keagamaan. Kondisi sosial masyarakat sangat menuntut peran serta dan andil dari pemuda sehingga keberadaan pemuda menjadi penentu perubahan sosial yang lebih progresif menuju ke arah perubahan kehidupan yang lebih baik. Dengan perkembangan zaman yang sangat cepat banyak masalah yang dihadapi pemuda sebagai agen perubahan, banyak peran pemuda yang terhambat karena berkembangnya zaman dan teknologi, keadan ini memaksa pemuda berubah mulai dari sikap, gaya hidup sampai hubungan sosial. Penelitian ini merupakan kajian teori konseptual dan menelaah hasil pemikiran Muhammad Iqbal yang dikenal sebagai salah satu pembaharu pendidikan islam, dengan menggunakan metode kualitatif diskriptif terhadap hasil karya Muhammad Iqbal tentang rekonstruksi pendidikan islam. “Dari penelitian ini disimpulkan bahwa bahwa intelektualisme Islam pada waktu itu dapat dikatakan nyaris berhenti, karena Umat Islam telah berhenti mengambil inspirasi dari Al-Quran. Diagnosis yang ditawarkan Iqbal untuk menyembuhkan persoalan ini adalah dengan jalan menumbuhkan kembali semangat intelektualisme melalui tiga sumber, yaitu serapan indrawi, rasio, dan intuisi. Apabila Umat Islam mampu melakukan berpikir semacam ini, revolusi pengetahuan dalam dunia Islam akan terjadi secara mengagumkan dan persoalan- persoalan yang timbul dari dampak westernisasi dan dekansi moral remaja yang terjadi bisa atasi.