{"title":"日本文化迷(御宅族)的交流和构造经验","authors":"R. Permana, Nessa Suzan","doi":"10.34010/jipsi.v8i1.887","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seperti halnya subkultur, Otaku merupakan kelompok penggemar yang khas yang mendedikasikan diri mereka terhadap hobi akan sesuatu, yang biasanya kepada budaya populer dari Jepang. Riset ini bertujuan untuk mengungkap makna pengalaman komunikasi penggemar budaya Jepang (Otaku) dengan lingkungan sosialnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis fenomenologi Alfred Schutz. Berdasarkan hasil riset yang telah dilakuakn terhadap para penggemar budaya Jepang (Otaku) adalah penggemar budaya Jepang (Otaku) tentu melakukan interaksi. Pengalaman komunikasi yang digunakan meliputi pesan yang membahas seputar Jepang atau Global (tidak hanya Jepang), Media yang digunakan meliputi tatap muka langsung dan media sosial, serta Bahasa yang digunakan bisa bahasa Jepang dan bahasa campuran Indonesia-Jepang.","PeriodicalId":318531,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"PENGALAMAN KOMUNIKASI DAN KONSTRUKSI MAKNA “OTAKU” BAGI PENGGEMAR BUDAYA JEPANG (OTAKU)\",\"authors\":\"R. Permana, Nessa Suzan\",\"doi\":\"10.34010/jipsi.v8i1.887\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Seperti halnya subkultur, Otaku merupakan kelompok penggemar yang khas yang mendedikasikan diri mereka terhadap hobi akan sesuatu, yang biasanya kepada budaya populer dari Jepang. Riset ini bertujuan untuk mengungkap makna pengalaman komunikasi penggemar budaya Jepang (Otaku) dengan lingkungan sosialnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis fenomenologi Alfred Schutz. Berdasarkan hasil riset yang telah dilakuakn terhadap para penggemar budaya Jepang (Otaku) adalah penggemar budaya Jepang (Otaku) tentu melakukan interaksi. Pengalaman komunikasi yang digunakan meliputi pesan yang membahas seputar Jepang atau Global (tidak hanya Jepang), Media yang digunakan meliputi tatap muka langsung dan media sosial, serta Bahasa yang digunakan bisa bahasa Jepang dan bahasa campuran Indonesia-Jepang.\",\"PeriodicalId\":318531,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi\",\"volume\":\"73 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34010/jipsi.v8i1.887\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34010/jipsi.v8i1.887","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGALAMAN KOMUNIKASI DAN KONSTRUKSI MAKNA “OTAKU” BAGI PENGGEMAR BUDAYA JEPANG (OTAKU)
Seperti halnya subkultur, Otaku merupakan kelompok penggemar yang khas yang mendedikasikan diri mereka terhadap hobi akan sesuatu, yang biasanya kepada budaya populer dari Jepang. Riset ini bertujuan untuk mengungkap makna pengalaman komunikasi penggemar budaya Jepang (Otaku) dengan lingkungan sosialnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis fenomenologi Alfred Schutz. Berdasarkan hasil riset yang telah dilakuakn terhadap para penggemar budaya Jepang (Otaku) adalah penggemar budaya Jepang (Otaku) tentu melakukan interaksi. Pengalaman komunikasi yang digunakan meliputi pesan yang membahas seputar Jepang atau Global (tidak hanya Jepang), Media yang digunakan meliputi tatap muka langsung dan media sosial, serta Bahasa yang digunakan bisa bahasa Jepang dan bahasa campuran Indonesia-Jepang.