{"title":"马洛克露斯角学生分类与Padjadjaran大学牙科学院2015年和2016年学生的比例","authors":"Fadila Khairunnisa, N.R. Yuliawati Zenab, Deni Sumantri Latif","doi":"10.22146/mkgk.77745","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Maloklusi merupakan kondisi oklusi yang menyimpang dari keadaan normal, ditandai dengan ketidaksesuaian hubungan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah. Maloklusi dapat dicegah dan diperbaiki melalui perawatan ortodonti. Studi epidemiologi mengenai prevalensi maloklusi merupakan hal penting dalam merencanakan tingkat perawatan ortodonti yang tepat. Metode klasifikasi angle relevan untuk dokter dan mencakup sebagian besar maloklusi yang diamati pada pasien. Angle mengklasifikasikan maloklusi berdasarkan hubungan oklusal molar pertama menjadi tiga kelas, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi klasifikasi maloklusi angle mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Penelitian observasional deskriptif dengan desain cross-sectional untuk mengetahui proporsi klasifikasi maloklusi angle mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dengan memeriksa relasi gigi molar rahang atas dan rahang bawah. Populasi penelitian berjumlah 188 model studi dan didapatkan sampel sebanyak 120 model studi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan maloklusi kelas I sebanyak 82 sampel (68,33%), kelas II sebanyak 5 sampel (4,17%), kelas II subdivisi sebanyak 17 sampel (14,17%), kelas III sebanyak 9 sampel (7,5%), dan kelas III subdivisi sebanyak 7 sampel (5,83%). Maloklusi kelas I paling banyak terjadi diikuti dengan kelas II subdivisi, kelas III, kelas III subdivisi, dan kelas II pada mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.","PeriodicalId":414079,"journal":{"name":"Majalah Kedokteran Gigi Klinik","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Proporsi klasifikasi maloklusi angle mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran\",\"authors\":\"Fadila Khairunnisa, N.R. Yuliawati Zenab, Deni Sumantri Latif\",\"doi\":\"10.22146/mkgk.77745\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Maloklusi merupakan kondisi oklusi yang menyimpang dari keadaan normal, ditandai dengan ketidaksesuaian hubungan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah. Maloklusi dapat dicegah dan diperbaiki melalui perawatan ortodonti. Studi epidemiologi mengenai prevalensi maloklusi merupakan hal penting dalam merencanakan tingkat perawatan ortodonti yang tepat. Metode klasifikasi angle relevan untuk dokter dan mencakup sebagian besar maloklusi yang diamati pada pasien. Angle mengklasifikasikan maloklusi berdasarkan hubungan oklusal molar pertama menjadi tiga kelas, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi klasifikasi maloklusi angle mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Penelitian observasional deskriptif dengan desain cross-sectional untuk mengetahui proporsi klasifikasi maloklusi angle mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dengan memeriksa relasi gigi molar rahang atas dan rahang bawah. Populasi penelitian berjumlah 188 model studi dan didapatkan sampel sebanyak 120 model studi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan maloklusi kelas I sebanyak 82 sampel (68,33%), kelas II sebanyak 5 sampel (4,17%), kelas II subdivisi sebanyak 17 sampel (14,17%), kelas III sebanyak 9 sampel (7,5%), dan kelas III subdivisi sebanyak 7 sampel (5,83%). Maloklusi kelas I paling banyak terjadi diikuti dengan kelas II subdivisi, kelas III, kelas III subdivisi, dan kelas II pada mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.\",\"PeriodicalId\":414079,\"journal\":{\"name\":\"Majalah Kedokteran Gigi Klinik\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Majalah Kedokteran Gigi Klinik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/mkgk.77745\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Kedokteran Gigi Klinik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/mkgk.77745","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Proporsi klasifikasi maloklusi angle mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Maloklusi merupakan kondisi oklusi yang menyimpang dari keadaan normal, ditandai dengan ketidaksesuaian hubungan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah. Maloklusi dapat dicegah dan diperbaiki melalui perawatan ortodonti. Studi epidemiologi mengenai prevalensi maloklusi merupakan hal penting dalam merencanakan tingkat perawatan ortodonti yang tepat. Metode klasifikasi angle relevan untuk dokter dan mencakup sebagian besar maloklusi yang diamati pada pasien. Angle mengklasifikasikan maloklusi berdasarkan hubungan oklusal molar pertama menjadi tiga kelas, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi klasifikasi maloklusi angle mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Penelitian observasional deskriptif dengan desain cross-sectional untuk mengetahui proporsi klasifikasi maloklusi angle mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dengan memeriksa relasi gigi molar rahang atas dan rahang bawah. Populasi penelitian berjumlah 188 model studi dan didapatkan sampel sebanyak 120 model studi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan maloklusi kelas I sebanyak 82 sampel (68,33%), kelas II sebanyak 5 sampel (4,17%), kelas II subdivisi sebanyak 17 sampel (14,17%), kelas III sebanyak 9 sampel (7,5%), dan kelas III subdivisi sebanyak 7 sampel (5,83%). Maloklusi kelas I paling banyak terjadi diikuti dengan kelas II subdivisi, kelas III, kelas III subdivisi, dan kelas II pada mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.