通过大广场村庄的通道管理来维护当地的身份

Made Algo Ellais Firlando, Wiyatiningsih
{"title":"通过大广场村庄的通道管理来维护当地的身份","authors":"Made Algo Ellais Firlando, Wiyatiningsih","doi":"10.32734/KORIDOR.V9I2.1370","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kampung Alun-Alun sebagai bagian sejarah dari Kotagede telah berkembang dengan pesat. Kampung ini terletak di sisi selatan dari Pasar Legi yang menjadi pusat kehidupan Kotagede.Secara fisik, Kampung Alun-Alun dibentuk oleh dinding-dinding dan gerbang kecil yang mempertemukan dengan gang-gang sempit dan sunyi penghubung antar kampung. Di Kampung Alun-Alun terdapat deretan rumah-rumah tradisional Jawa yang berada di antara dua pintu gerbang dan dikenal sebagai wilayah Between Two Gates. Bentuk dan tata ruang dari rumah-rumah tradisional Jawa yang terdapat di wilayah ini tetap dipertahankan keasliannya dan menjadi museum hidup. Berbeda dengan rumah-rumah di wilayah Between Two Gates, bangunan-bangunan di sekitar Between Two Gates tidak lagi memiliki karakter arsitektur tradisional Jawa. Namun demikian, lorong-lorong sempit di antara rumah-rumah yang berada di Kampung Alun-Alun memiliki fungsi sosial yang tinggi. Sistem kekerabatan yang kuat tercermin melalui ruang-ruang interaksi di sepanjang lorong-lorong kampung. Ruang-ruang interaksi sosial di sepanjang lorong kampung membentuk pola-pola ruang yang unik. Keunikan tersebut membentuk karakter arsitektur sebagai identitas Kampung Alun-Alun. Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen arsitektur spasial dan visual yang membentuk identitas Kampung Alun-Alun Kotagede dan pengelolaannya untuk keberlanjutan kampung pada masa mendatang.Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan di Kampung Alun-Alun Kotagede. Data yang diperlukan untuk mengidentifikasi karakter kampung terdiri dari fasad bangunan, bentuk lorong, dan ruang-ruang interaksi sosial bagi warga Kampung Alun-Alun. Analisis dan pembahasan dilakukan terhadap data hasil observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas Kampung Alun-Alun Kotagede dibentuk oleh karakter spasial yang dibentuk oleh interaksi sosial sehari-hari dari warga kampung dan visual dari bangunan yang berderet di sepanjang lorong-lorong di kampung. Pengelolaan ruang dan citra bangunan yang sesuai dengan konteks setempat menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensi Kampung Alun-Alun di era modern. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi warga Kampung Alun-Alun untuk berpartisipasi dalam mempertahankan identitas kampungnya. Hasil penelitian juga bermanfaatn bagi pemerintah, yaitu sebagai acuan untuk pengembangan kawasan bersejarah Kotagede, khususnya Kampung Alun-Alun. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa, Kampung Alun-Alun yang mulai kehilangan identitasnya dapat dihidupkan kembali melalui pemanfaatan potensi-potensi lokal, yang berupa fasad bangunan bersejarah, bentuk lorong, dan ruang-ruang komunal di sepanjang lorong kampung.","PeriodicalId":447776,"journal":{"name":"Jurnal Koridor","volume":"622 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"MEMPERTAHANKAN IDENTITAS LOKAL MELALUI PENGELOLAAN LORONG-LORONG DI KAMPUNG ALUN-ALUN KOTAGEDE\",\"authors\":\"Made Algo Ellais Firlando, Wiyatiningsih\",\"doi\":\"10.32734/KORIDOR.V9I2.1370\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kampung Alun-Alun sebagai bagian sejarah dari Kotagede telah berkembang dengan pesat. Kampung ini terletak di sisi selatan dari Pasar Legi yang menjadi pusat kehidupan Kotagede.Secara fisik, Kampung Alun-Alun dibentuk oleh dinding-dinding dan gerbang kecil yang mempertemukan dengan gang-gang sempit dan sunyi penghubung antar kampung. Di Kampung Alun-Alun terdapat deretan rumah-rumah tradisional Jawa yang berada di antara dua pintu gerbang dan dikenal sebagai wilayah Between Two Gates. Bentuk dan tata ruang dari rumah-rumah tradisional Jawa yang terdapat di wilayah ini tetap dipertahankan keasliannya dan menjadi museum hidup. Berbeda dengan rumah-rumah di wilayah Between Two Gates, bangunan-bangunan di sekitar Between Two Gates tidak lagi memiliki karakter arsitektur tradisional Jawa. Namun demikian, lorong-lorong sempit di antara rumah-rumah yang berada di Kampung Alun-Alun memiliki fungsi sosial yang tinggi. Sistem kekerabatan yang kuat tercermin melalui ruang-ruang interaksi di sepanjang lorong-lorong kampung. Ruang-ruang interaksi sosial di sepanjang lorong kampung membentuk pola-pola ruang yang unik. Keunikan tersebut membentuk karakter arsitektur sebagai identitas Kampung Alun-Alun. Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen arsitektur spasial dan visual yang membentuk identitas Kampung Alun-Alun Kotagede dan pengelolaannya untuk keberlanjutan kampung pada masa mendatang.Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan di Kampung Alun-Alun Kotagede. Data yang diperlukan untuk mengidentifikasi karakter kampung terdiri dari fasad bangunan, bentuk lorong, dan ruang-ruang interaksi sosial bagi warga Kampung Alun-Alun. Analisis dan pembahasan dilakukan terhadap data hasil observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas Kampung Alun-Alun Kotagede dibentuk oleh karakter spasial yang dibentuk oleh interaksi sosial sehari-hari dari warga kampung dan visual dari bangunan yang berderet di sepanjang lorong-lorong di kampung. Pengelolaan ruang dan citra bangunan yang sesuai dengan konteks setempat menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensi Kampung Alun-Alun di era modern. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi warga Kampung Alun-Alun untuk berpartisipasi dalam mempertahankan identitas kampungnya. Hasil penelitian juga bermanfaatn bagi pemerintah, yaitu sebagai acuan untuk pengembangan kawasan bersejarah Kotagede, khususnya Kampung Alun-Alun. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa, Kampung Alun-Alun yang mulai kehilangan identitasnya dapat dihidupkan kembali melalui pemanfaatan potensi-potensi lokal, yang berupa fasad bangunan bersejarah, bentuk lorong, dan ruang-ruang komunal di sepanjang lorong kampung.\",\"PeriodicalId\":447776,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Koridor\",\"volume\":\"622 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-07-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Koridor\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32734/KORIDOR.V9I2.1370\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Koridor","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/KORIDOR.V9I2.1370","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

广场的家乡作为Kotagede已经迅速发展的历史的一部分。这个村子位于南边的市场腿Kotagede生活的中心。身体上,由围墙和大门广场的家乡让狭窄的小巷和安静的小杂种之间的桥梁。广场的家乡在两棵树之间的爪哇传统一排排房屋大门,称为二盖茨之间地区。爪哇传统房屋的形状和布局这一地区保留有真实性,成为生活博物馆。不同地区的房屋在二号盖茨,盖茨之间两个周围的建筑物之间不再有爪哇传统建筑的性格。然而,在家乡的房屋之间的狭窄通道在广场上有很高的社会功能。强大的亲属系统反映家乡沿着通道通过互动空间。沿着走廊、社会互动形成图案的家乡独特的空间。这些建筑形成品格作为身份的独特性广场的家乡。基于这种情况,本研究旨在确定建筑空间和视觉元素形成Kotagede广场和家乡的身份管理的可持续性,未来在家乡。在家乡做的描述性方法定性研究Kotagede广场。所需的数据识别字符组成的家乡的门面,建筑形式的走廊,为家乡人民广场、社会互动。对数据进行分析和讨论现场观测结果,面试、文件和文献研究。这项研究的结果表明,身份Kotagede广场由空间的角色,由家乡家乡人民的日常社交和视觉上排列的建筑沿着迷宫的家乡。当地的建筑形象和空间符合上下文管理成为努力保卫家乡的存在之一在现代的时代广场。这些研究结果有望造福市民广场参加保卫家乡村子的身份。研究结果也为政府的说法,即作为基准bermanfaatn Kotagede历史性地区开发,尤其是广场的家乡。最终,我们可以得出结论,家乡广场开始失去他的身份可以通过利用当地potensi-potensi复活的门面历史建筑,走廊,沿着走廊和公共空间形式的家乡。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
MEMPERTAHANKAN IDENTITAS LOKAL MELALUI PENGELOLAAN LORONG-LORONG DI KAMPUNG ALUN-ALUN KOTAGEDE
Kampung Alun-Alun sebagai bagian sejarah dari Kotagede telah berkembang dengan pesat. Kampung ini terletak di sisi selatan dari Pasar Legi yang menjadi pusat kehidupan Kotagede.Secara fisik, Kampung Alun-Alun dibentuk oleh dinding-dinding dan gerbang kecil yang mempertemukan dengan gang-gang sempit dan sunyi penghubung antar kampung. Di Kampung Alun-Alun terdapat deretan rumah-rumah tradisional Jawa yang berada di antara dua pintu gerbang dan dikenal sebagai wilayah Between Two Gates. Bentuk dan tata ruang dari rumah-rumah tradisional Jawa yang terdapat di wilayah ini tetap dipertahankan keasliannya dan menjadi museum hidup. Berbeda dengan rumah-rumah di wilayah Between Two Gates, bangunan-bangunan di sekitar Between Two Gates tidak lagi memiliki karakter arsitektur tradisional Jawa. Namun demikian, lorong-lorong sempit di antara rumah-rumah yang berada di Kampung Alun-Alun memiliki fungsi sosial yang tinggi. Sistem kekerabatan yang kuat tercermin melalui ruang-ruang interaksi di sepanjang lorong-lorong kampung. Ruang-ruang interaksi sosial di sepanjang lorong kampung membentuk pola-pola ruang yang unik. Keunikan tersebut membentuk karakter arsitektur sebagai identitas Kampung Alun-Alun. Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen arsitektur spasial dan visual yang membentuk identitas Kampung Alun-Alun Kotagede dan pengelolaannya untuk keberlanjutan kampung pada masa mendatang.Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan di Kampung Alun-Alun Kotagede. Data yang diperlukan untuk mengidentifikasi karakter kampung terdiri dari fasad bangunan, bentuk lorong, dan ruang-ruang interaksi sosial bagi warga Kampung Alun-Alun. Analisis dan pembahasan dilakukan terhadap data hasil observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas Kampung Alun-Alun Kotagede dibentuk oleh karakter spasial yang dibentuk oleh interaksi sosial sehari-hari dari warga kampung dan visual dari bangunan yang berderet di sepanjang lorong-lorong di kampung. Pengelolaan ruang dan citra bangunan yang sesuai dengan konteks setempat menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensi Kampung Alun-Alun di era modern. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi warga Kampung Alun-Alun untuk berpartisipasi dalam mempertahankan identitas kampungnya. Hasil penelitian juga bermanfaatn bagi pemerintah, yaitu sebagai acuan untuk pengembangan kawasan bersejarah Kotagede, khususnya Kampung Alun-Alun. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa, Kampung Alun-Alun yang mulai kehilangan identitasnya dapat dihidupkan kembali melalui pemanfaatan potensi-potensi lokal, yang berupa fasad bangunan bersejarah, bentuk lorong, dan ruang-ruang komunal di sepanjang lorong kampung.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信