{"title":"问题解决问题的能力是学生学习兴趣的综合","authors":"Herlina Hidayati, Awalul Ifsiarohmah Adiyani, Vivin Ariani","doi":"10.58258/jupe.v8i2.5555","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Kemampuan pemecahan masalah merupakan satu diantara bagian yang penting di dalam kurikulum mata pelajaran matematika, karena di dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian peserta didik memungkinkan dapat memperoleh pengetahuan serta menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan ditinjau dari minat belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIC SMP Negeri 2 Sampit sebanyak 36 peserta didik, Selanjutnya subjek dipilih dari hasil angket minat belajar ada sebanyak 3 subjek yang terdiri dari 1 subjek dengan minat belajar tinggi, 1 subjek dengan minat belajar sedang, dan 1 dengan minat belajar rendah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket minat belajar, tes soal cerita perbandingan, dan wawancara. Minat belajar tinggi, sedang, dan rendah sangat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika terutama soal cerita perbandingan. Hasilnya pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar tinggi (subjek MBT) mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Sedangkan pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar sedang (subjek MBS) hanya memenuhi beberapa indikator yaitu indikator melaksanakan rencana dan indikator memeriksa kembali, tetapi tidak memenuhi indikator memahami masalah dan indikator menyusun rencana. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar rendah (subjek MBR) belum mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali.","PeriodicalId":335381,"journal":{"name":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Perbandingan Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa\",\"authors\":\"Herlina Hidayati, Awalul Ifsiarohmah Adiyani, Vivin Ariani\",\"doi\":\"10.58258/jupe.v8i2.5555\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak. Kemampuan pemecahan masalah merupakan satu diantara bagian yang penting di dalam kurikulum mata pelajaran matematika, karena di dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian peserta didik memungkinkan dapat memperoleh pengetahuan serta menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan ditinjau dari minat belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIC SMP Negeri 2 Sampit sebanyak 36 peserta didik, Selanjutnya subjek dipilih dari hasil angket minat belajar ada sebanyak 3 subjek yang terdiri dari 1 subjek dengan minat belajar tinggi, 1 subjek dengan minat belajar sedang, dan 1 dengan minat belajar rendah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket minat belajar, tes soal cerita perbandingan, dan wawancara. Minat belajar tinggi, sedang, dan rendah sangat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika terutama soal cerita perbandingan. Hasilnya pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar tinggi (subjek MBT) mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Sedangkan pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar sedang (subjek MBS) hanya memenuhi beberapa indikator yaitu indikator melaksanakan rencana dan indikator memeriksa kembali, tetapi tidak memenuhi indikator memahami masalah dan indikator menyusun rencana. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar rendah (subjek MBR) belum mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali.\",\"PeriodicalId\":335381,\"journal\":{\"name\":\"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5555\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58258/jupe.v8i2.5555","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Perbandingan Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa
Abstrak. Kemampuan pemecahan masalah merupakan satu diantara bagian yang penting di dalam kurikulum mata pelajaran matematika, karena di dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian peserta didik memungkinkan dapat memperoleh pengetahuan serta menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan ditinjau dari minat belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIC SMP Negeri 2 Sampit sebanyak 36 peserta didik, Selanjutnya subjek dipilih dari hasil angket minat belajar ada sebanyak 3 subjek yang terdiri dari 1 subjek dengan minat belajar tinggi, 1 subjek dengan minat belajar sedang, dan 1 dengan minat belajar rendah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket minat belajar, tes soal cerita perbandingan, dan wawancara. Minat belajar tinggi, sedang, dan rendah sangat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika terutama soal cerita perbandingan. Hasilnya pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar tinggi (subjek MBT) mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Sedangkan pada kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar sedang (subjek MBS) hanya memenuhi beberapa indikator yaitu indikator melaksanakan rencana dan indikator memeriksa kembali, tetapi tidak memenuhi indikator memahami masalah dan indikator menyusun rencana. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah dengan minat belajar rendah (subjek MBR) belum mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali.