{"title":"DISKURSUS ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN DALAM PEMIKIRAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI DAN PARA PENGKAJINYA","authors":"Alvin Khoiron","doi":"10.30984/ajip.v7i1.1828","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The idea of Islamization of Ismail Raji Al-Faruqi was triggered by the negative stigma of the emergence of western science and the beginning of the characterization of science. This dichotomy not only expands the realm of science, but also extends within the domain of religion. From the first dichotomy generates a stigma of religious and general knowledge, while from the second dichotomy, it causes a secular attitude. As a result of this dichotomy, most Muslims distance themselves from general science and government resulting in their backwardness in the development of science and technology. On the other hand, Islam itself has the concept of tawhid in its faith. This concept was used as a foundation by Ismail Raji al-Faruqi in carrying out and replacing the idea of Islamization of science to pursue the backwardness of Muslims for centuries. This article finds many arguments of the examiners of the concept of Islamization of Al-Faruqi Science, who pro-call this a sign of awakening Islam and the independence of science, whereas the contras feel this is a momentary euphoria that will not last long.Keyword: Islamization, Science, Ismail Raji Al-Faruqi, Secular, Dichotomy. Abstrak: Ide Islamisasi Ismail Raji Al-Faruqi dipicu oleh stigma negatif atas munculnya ilmu pengetahuan barat dan mulainya pendokotomian ilmu. Dikotomi ini tidak hanya memperluas ranah ilmu pengetahuan, tetapi juga meluas dalam domain agama. Dari dikotomi pertama menghasilkan stigma pengetahuan agama dan umum, sedangkan dari dikotomi kedua, itu menyebabkan sikap sekuler. Sebagai hasil dari dikotomi ini, sebagian besar umat Islam menjauhkan diri dari ilmu pengetahuan umum dan pemerintahan yang mengakibatkan keterbelakangan mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, Islam sendiri memiliki konsep tauhid dalam imannya. Konsep ini digunakan sebagai landasan oleh Ismail Raji al-Faruqi dalam menjalankan dan menggantikan gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan untuk mengejar keterbelakangan umat Islam selama berabad-abad. Artikel ini menemukan banyak argumentasi para pengkaji konsep Islamisasi Ilmu pengetahuan Al-Faruqi, yang pro menyebut ini adalah tanda kebangkitan revivalisme Islam dan kemandirian ilmu pengetahuan, sedangkan yang kontra merasa ini adalah euphoria sesaat yang tidak akan bertahan lama.Kata Kunci: Islamisasi, Ilmu, Ismail Raji Al-Faruqi, Sekuler, Dikotomi. ","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"367 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/ajip.v7i1.1828","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要:伊斯梅尔·拉吉·法鲁奇的伊斯兰化思想是由西方科学出现的负面污名和科学表征的开始引发的。这种二分法不仅扩展了科学领域,也扩展到了宗教领域。从第一种二分法中产生了对宗教和一般知识的污名,而从第二种二分法中产生了世俗的态度。由于这种二分法,大多数穆斯林与一般科学和政府保持距离,导致他们在科学和技术发展方面落后。另一方面,伊斯兰教本身在其信仰中也有tawhid的概念。这个概念被Ismail Raji al-Faruqi用来作为执行和取代科学伊斯兰化的思想的基础,以追求几个世纪以来穆斯林的落后。这篇文章发现许多关于Al-Faruqi科学的伊斯兰化概念的争论,他们认为这是伊斯兰觉醒和科学独立的标志,而反对者则认为这是短暂的兴奋,不会持续太久。关键词:伊斯兰化,科学,伊斯梅尔·拉吉·法鲁奇,世俗,二分法。摘要/ abstract摘要:Ide Islamisasi Ismail Raji Al-Faruqi dipicu oleh stigma negatifatmunculnya ilmu pengetahuan barat dan mulainya pendokotomian ilmu。研究了塔里木盆地盆地的构造、构造和演化过程,并对塔里木盆地盆地的演化过程进行了分析。Dari dikotomi pertama menghasilkan stigma pengetahuan agama dan umum, sedangkan Dari dikotomi kedua, itu menyebabkan sikap sekuler。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。塞西是伊斯兰教的领袖人物,他的名字是konsep tauhid dalam imannya。在这里,我要向大家介绍一下我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。Artikel ini menemukan banyak argumentasi对位pengkaji konsep Islamisasi Ilmu pengetahuan Al-Faruqi,杨pro menyebut ini adalah tanda kebangkitan revivalisme伊斯兰丹kemandirian Ilmu pengetahuan,而杨kontra merasa ini adalah兴奋sesaat杨有些阿坎人bertahan喇嘛。Kata Kunci: Islamisasi, Ilmu, Ismail Raji Al-Faruqi, Sekuler, Dikotomi.Â
DISKURSUS ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN DALAM PEMIKIRAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI DAN PARA PENGKAJINYA
Abstract: The idea of Islamization of Ismail Raji Al-Faruqi was triggered by the negative stigma of the emergence of western science and the beginning of the characterization of science. This dichotomy not only expands the realm of science, but also extends within the domain of religion. From the first dichotomy generates a stigma of religious and general knowledge, while from the second dichotomy, it causes a secular attitude. As a result of this dichotomy, most Muslims distance themselves from general science and government resulting in their backwardness in the development of science and technology. On the other hand, Islam itself has the concept of tawhid in its faith. This concept was used as a foundation by Ismail Raji al-Faruqi in carrying out and replacing the idea of Islamization of science to pursue the backwardness of Muslims for centuries. This article finds many arguments of the examiners of the concept of Islamization of Al-Faruqi Science, who pro-call this a sign of awakening Islam and the independence of science, whereas the contras feel this is a momentary euphoria that will not last long.Keyword: Islamization, Science, Ismail Raji Al-Faruqi, Secular, Dichotomy. Abstrak: Ide Islamisasi Ismail Raji Al-Faruqi dipicu oleh stigma negatif atas munculnya ilmu pengetahuan barat dan mulainya pendokotomian ilmu. Dikotomi ini tidak hanya memperluas ranah ilmu pengetahuan, tetapi juga meluas dalam domain agama. Dari dikotomi pertama menghasilkan stigma pengetahuan agama dan umum, sedangkan dari dikotomi kedua, itu menyebabkan sikap sekuler. Sebagai hasil dari dikotomi ini, sebagian besar umat Islam menjauhkan diri dari ilmu pengetahuan umum dan pemerintahan yang mengakibatkan keterbelakangan mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, Islam sendiri memiliki konsep tauhid dalam imannya. Konsep ini digunakan sebagai landasan oleh Ismail Raji al-Faruqi dalam menjalankan dan menggantikan gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan untuk mengejar keterbelakangan umat Islam selama berabad-abad. Artikel ini menemukan banyak argumentasi para pengkaji konsep Islamisasi Ilmu pengetahuan Al-Faruqi, yang pro menyebut ini adalah tanda kebangkitan revivalisme Islam dan kemandirian ilmu pengetahuan, sedangkan yang kontra merasa ini adalah euphoria sesaat yang tidak akan bertahan lama.Kata Kunci: Islamisasi, Ilmu, Ismail Raji Al-Faruqi, Sekuler, Dikotomi.Â