Kartina Kartina, Awaludin Awaludin, Miska Sanda Lembang, Nasra Nasra, Salman. S S, Z. Zainuddin, N. Nurasmi, Christine Dyta Nugraeni, M. Haryono, Tuty Alawiyah
{"title":"Pelatihan Pemijahan Ikan dengan Metode Kawin Suntik dan Pengkayaan Pakan dengan Tepung Kunyit di SMKN 1 Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan","authors":"Kartina Kartina, Awaludin Awaludin, Miska Sanda Lembang, Nasra Nasra, Salman. S S, Z. Zainuddin, N. Nurasmi, Christine Dyta Nugraeni, M. Haryono, Tuty Alawiyah","doi":"10.58466/literasi.v3i1.787","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \n \nIkan lele (Clarias sp.) adalah salah satu komoditas perikanan air tawar yang diunggulkan karena bernilai ekonomis tinggi, kaya protein, dapat dibudidayakan dilahan sempit atau dipekarangan dan tentu banyak diminati masyarakat. Upaya pengembangan dalam budidaya terus dilakukan termasuk peningkatan dalam produksi benih. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada mitra dalam hal ini adalah siswa-siswi Jurusan Budidaya Perikanan, SMKN 1 Sebatik Barat terkait sistem pemijahan semi buatan (kawin suntik) dan pengkayaan pakan dengan tepung kunyit untuk mendukung peningkatan produksi dan kualitas benih lele. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan penyuluhan dengan ceramah, praktek langsung terkait teknik kawin suntik dengan hormon ovaprim dan pembuatan pakan yang diperkaya dengan tepung kunyit. Hasil kegiatan diperoleh adanya peningkatan pengetahuan mitra terkait manfaat kunyit dan peran penggunaan hormon dalam kegiatan pembenihan. Selain itu, mitra juga telah mampu untuk melakukan seleksi induk yang matang gonad, membuat pakan diperkaya tepung kunyit serta melakukan kawin suntik induk lele dengan hormon ovaprim secara tepat. Harapan tindak lanjut agar mitra dapat menerapkan teknik yang telah dipelajari untuk kegiatan pembenihan sehingga kelangkaan benih khususnya di Sebatik Barat dapat diatasi dan tidak lagi harus mendatangkan dari luar pulau. \n \n \n \n \n ","PeriodicalId":262408,"journal":{"name":"Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58466/literasi.v3i1.787","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pelatihan Pemijahan Ikan dengan Metode Kawin Suntik dan Pengkayaan Pakan dengan Tepung Kunyit di SMKN 1 Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan
Ikan lele (Clarias sp.) adalah salah satu komoditas perikanan air tawar yang diunggulkan karena bernilai ekonomis tinggi, kaya protein, dapat dibudidayakan dilahan sempit atau dipekarangan dan tentu banyak diminati masyarakat. Upaya pengembangan dalam budidaya terus dilakukan termasuk peningkatan dalam produksi benih. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada mitra dalam hal ini adalah siswa-siswi Jurusan Budidaya Perikanan, SMKN 1 Sebatik Barat terkait sistem pemijahan semi buatan (kawin suntik) dan pengkayaan pakan dengan tepung kunyit untuk mendukung peningkatan produksi dan kualitas benih lele. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan penyuluhan dengan ceramah, praktek langsung terkait teknik kawin suntik dengan hormon ovaprim dan pembuatan pakan yang diperkaya dengan tepung kunyit. Hasil kegiatan diperoleh adanya peningkatan pengetahuan mitra terkait manfaat kunyit dan peran penggunaan hormon dalam kegiatan pembenihan. Selain itu, mitra juga telah mampu untuk melakukan seleksi induk yang matang gonad, membuat pakan diperkaya tepung kunyit serta melakukan kawin suntik induk lele dengan hormon ovaprim secara tepat. Harapan tindak lanjut agar mitra dapat menerapkan teknik yang telah dipelajari untuk kegiatan pembenihan sehingga kelangkaan benih khususnya di Sebatik Barat dapat diatasi dan tidak lagi harus mendatangkan dari luar pulau.