S. Sumardi, Kusuma Handayani, G. N. Susanto, N. Oktavia, E. Prihadi
{"title":"Pengaruh empon-empon dan prebiotik terhadap pertumbuhan benur Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dalam mengontrol bakteri Vibrio (Vibrio sp.)","authors":"S. Sumardi, Kusuma Handayani, G. N. Susanto, N. Oktavia, E. Prihadi","doi":"10.24233/sribios.3.2.2022.320","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Udang vaname (Litopenaeus vanamei) merupakan salah satu udang yang berasal dari Pantai Pasifik Timur dari Sanora (Meksiko Utara) hingga Amerika Tengah dan Selatan Tumbes Peru. Udang vaname mempunyai nilai ekonomi dan dapat dibudayakan di Indonesia. Udang tersebut mampu beradaptasi pada kisaran salinitas yang lebar dan dapat dibudidayakan dengan padat tebar yang tinggi, sehingga akibat dari padat tebar udang yang semakin tinggi dapat menyebabkan timbulnya penyakit oleh bakteri, salah satunya Vibrio sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian empon-empon dan prebiotik terbaik terhadap larva udang vaname stadium pots larva 1-post larva 8, dalam mengontrol bakteri vibrio (Vibrio sp.) di hatchery. Metode yang digunakan melalui pengukuran parameter yang meliputi tingkat kelangsungan hidup pertumbuhan panjang harian, kualitas air dan perhitungan Vibrio sp. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kelangsungan terbaik terdapat pada perlakuan D (Prebiotik 2 ppm + jahe 0,5 ppm + kunyit putih 0,5 ppm + jinten hitam 0,5 ppm) sebesar (75 %) dan E (Jahe 0,5 ppm + kunyit putih 0,5 ppm + jinten hitam 0,5 ppm) sebesar (76 %), pertumbuhan panjang harian tertinggi pada perlakuan E (Jahe 0,5 ppm + kunyit putih 0,5 ppm + jinten hitam 0,5 ppm) sebesar (0,47mm/hari), total bakteri vibrio terbaik terdapat pada perlakuan E (Jahe 0,5 ppm + kunyit putih 0,5 ppm + jinten hitam 0,5 ppm)sebesa (0,39 log CFU/ml). Kualitas air dari ke lima perlakuan tersebut menunjukan masih dalam kondisi normal mengikuti Standar Nasional Indonesia SNI 8037.1: 2014.","PeriodicalId":209180,"journal":{"name":"Sriwijaya Bioscientia","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sriwijaya Bioscientia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24233/sribios.3.2.2022.320","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh empon-empon dan prebiotik terhadap pertumbuhan benur Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dalam mengontrol bakteri Vibrio (Vibrio sp.)
Udang vaname (Litopenaeus vanamei) merupakan salah satu udang yang berasal dari Pantai Pasifik Timur dari Sanora (Meksiko Utara) hingga Amerika Tengah dan Selatan Tumbes Peru. Udang vaname mempunyai nilai ekonomi dan dapat dibudayakan di Indonesia. Udang tersebut mampu beradaptasi pada kisaran salinitas yang lebar dan dapat dibudidayakan dengan padat tebar yang tinggi, sehingga akibat dari padat tebar udang yang semakin tinggi dapat menyebabkan timbulnya penyakit oleh bakteri, salah satunya Vibrio sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian empon-empon dan prebiotik terbaik terhadap larva udang vaname stadium pots larva 1-post larva 8, dalam mengontrol bakteri vibrio (Vibrio sp.) di hatchery. Metode yang digunakan melalui pengukuran parameter yang meliputi tingkat kelangsungan hidup pertumbuhan panjang harian, kualitas air dan perhitungan Vibrio sp. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kelangsungan terbaik terdapat pada perlakuan D (Prebiotik 2 ppm + jahe 0,5 ppm + kunyit putih 0,5 ppm + jinten hitam 0,5 ppm) sebesar (75 %) dan E (Jahe 0,5 ppm + kunyit putih 0,5 ppm + jinten hitam 0,5 ppm) sebesar (76 %), pertumbuhan panjang harian tertinggi pada perlakuan E (Jahe 0,5 ppm + kunyit putih 0,5 ppm + jinten hitam 0,5 ppm) sebesar (0,47mm/hari), total bakteri vibrio terbaik terdapat pada perlakuan E (Jahe 0,5 ppm + kunyit putih 0,5 ppm + jinten hitam 0,5 ppm)sebesa (0,39 log CFU/ml). Kualitas air dari ke lima perlakuan tersebut menunjukan masih dalam kondisi normal mengikuti Standar Nasional Indonesia SNI 8037.1: 2014.