研究早婚对离婚的影响。铆钉Kab。2016-2017年的Jepara

Suparno Suparno
{"title":"研究早婚对离婚的影响。铆钉Kab。2016-2017年的Jepara","authors":"Suparno Suparno","doi":"10.34001/istidal.v8i1.2601","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Underage marriage for women deals with a person's physical condition as a level of mental readiness that has not reached maturity including the formation of identity and social identity as a teenager who incidentally in the search period of identity. The objectives of this study were to identify divorce due to early marriage, early marriage and divorce factors, with two early preliminary variables, the second variable of divorce. To get the theoretical proposition and paradigm concerning divorce due to Early Marriage case study in KUA Keling Sub-district, Jepara District in 2017. Therefore, the thing that must be taken seriously by all KUA Keling Sub- district stakeholders is how to overcome the early marriage phenomenon that occurs with efforts to provide understanding to the community at that age. Directly why the case of divorce due to early marriage and divorce factors due to early marriage. The type of research used is field research with qualitative approach. The type of research the authors do is qualitative research using field research instruments. About what is experienced by the subject of research holistically and by way of description in the form of words and languages in a special context that is natural and by utilizing various scientific methods. (Tohirin, 2012: 30), namely: (1) Suspected of many early marriages, led to the divorce case study in KUA Keling Subdistrict (2) Suspected, early marriage factor became the main cause of divorce case study in KUA Kecamatan Keling. The results of research with qualitative approach based on the descriptions and research results, it can be concluded that the divorce in KUA subdistrict rivet of early marriage indicator factor. that most 29.30% of married couples who claim to be the reason they are divorced are economic factors and there is no responsibility resulting from the selfish attitudes of each marriage partner, mutual suspicion, disharmony in the household, disputes and infidelity and no hope of living in harmony in the household. Seeing the phenomenon that the number of divorce cases in Kecamatan Keling that has increased from year to year that early marriage is very vulnerable to divorce, it is appropriate and should be early marriage is minimized, or even banned.Pernikahan di bawah umur bagi wanita berhubungan dengan kondisi fisik seorang sebagai tingkatan kesiapan mental yang belum mencapai kematangan termasuk pembentukan identitas diri dan identitas sosial sebagai remaja yang notabene dalam masa pencarian identitas. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perceraian akibat pernikahan dini, faktor-faktor pernikahan dini dan perceraian, dengan dua variabel faktor awal pernikan dini, variabel kedua perceraian. Untuk mendapatkan proposisi teoritis dan paradigma yang menyangkut perceraian akibat Pernikahan Dini studi kasus di KUA Kecamatan Keling Kabupaten Jepara tahun 2017.Oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan secara serius oleh seluruh stakeholders KUA Kecamatan Keling adalah bagaimana mengatasi fenomena pernikahan dini yang terjadi dengan upaya memberikan pemahaman pada masyarakat pada usia tersebut. Secara langsung mengapa kasus perceraian akibat pernikahan dini dan faktor perceraian akibat pernikahan dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan instrumen penelitian lapangan. Tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkanberbagai metode ilmiah. (Tohirin, 2012 : 30), yaitu : (1) Diduga banyak pernikahan dini, menimbulkan terhadap perceraian studi kasus di KUA Kecamatan Keling (2) Diduga, faktor pernikahan dini menjadi penyebab utama perceraian studi kasus di KUA Kecamatan Keling. Hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif berdasarkan uraian-uraian dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perceraian yang ada di KUA kecamatan keling dari faktor indikator pernikahan dini. bahwa 29.30 % pasangan perkawinan yang menyatakan alasan mereka bercerai adalah faktor ekonomi dan tidak ada tanggungjawab yang diakibatkan sikap egois dari masing-masing pasangan perkawinan, saling curiga, ketidakharmonisan dalam rumah tangga, perselisihan dan perselingkuhan dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi didalam rumah tangga. Melihat fenomena bahwa banyaknya kasus perceraian di Kecamatan Keling yang telah meningkat dari tahun ketahun bahwa pernikahan dini yang sangat rentan dengan perceraian, maka sudah selayaknya dan seharusnya pernikahan dini diminimalisir, atau bahkan di larang.","PeriodicalId":406036,"journal":{"name":"Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Studi Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Perceraian di KUA Kec. Keling Kab. Jepara Tahun 2016-2017\",\"authors\":\"Suparno Suparno\",\"doi\":\"10.34001/istidal.v8i1.2601\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Underage marriage for women deals with a person's physical condition as a level of mental readiness that has not reached maturity including the formation of identity and social identity as a teenager who incidentally in the search period of identity. The objectives of this study were to identify divorce due to early marriage, early marriage and divorce factors, with two early preliminary variables, the second variable of divorce. To get the theoretical proposition and paradigm concerning divorce due to Early Marriage case study in KUA Keling Sub-district, Jepara District in 2017. Therefore, the thing that must be taken seriously by all KUA Keling Sub- district stakeholders is how to overcome the early marriage phenomenon that occurs with efforts to provide understanding to the community at that age. Directly why the case of divorce due to early marriage and divorce factors due to early marriage. The type of research used is field research with qualitative approach. The type of research the authors do is qualitative research using field research instruments. About what is experienced by the subject of research holistically and by way of description in the form of words and languages in a special context that is natural and by utilizing various scientific methods. (Tohirin, 2012: 30), namely: (1) Suspected of many early marriages, led to the divorce case study in KUA Keling Subdistrict (2) Suspected, early marriage factor became the main cause of divorce case study in KUA Kecamatan Keling. The results of research with qualitative approach based on the descriptions and research results, it can be concluded that the divorce in KUA subdistrict rivet of early marriage indicator factor. that most 29.30% of married couples who claim to be the reason they are divorced are economic factors and there is no responsibility resulting from the selfish attitudes of each marriage partner, mutual suspicion, disharmony in the household, disputes and infidelity and no hope of living in harmony in the household. Seeing the phenomenon that the number of divorce cases in Kecamatan Keling that has increased from year to year that early marriage is very vulnerable to divorce, it is appropriate and should be early marriage is minimized, or even banned.Pernikahan di bawah umur bagi wanita berhubungan dengan kondisi fisik seorang sebagai tingkatan kesiapan mental yang belum mencapai kematangan termasuk pembentukan identitas diri dan identitas sosial sebagai remaja yang notabene dalam masa pencarian identitas. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perceraian akibat pernikahan dini, faktor-faktor pernikahan dini dan perceraian, dengan dua variabel faktor awal pernikan dini, variabel kedua perceraian. Untuk mendapatkan proposisi teoritis dan paradigma yang menyangkut perceraian akibat Pernikahan Dini studi kasus di KUA Kecamatan Keling Kabupaten Jepara tahun 2017.Oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan secara serius oleh seluruh stakeholders KUA Kecamatan Keling adalah bagaimana mengatasi fenomena pernikahan dini yang terjadi dengan upaya memberikan pemahaman pada masyarakat pada usia tersebut. Secara langsung mengapa kasus perceraian akibat pernikahan dini dan faktor perceraian akibat pernikahan dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan instrumen penelitian lapangan. Tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkanberbagai metode ilmiah. (Tohirin, 2012 : 30), yaitu : (1) Diduga banyak pernikahan dini, menimbulkan terhadap perceraian studi kasus di KUA Kecamatan Keling (2) Diduga, faktor pernikahan dini menjadi penyebab utama perceraian studi kasus di KUA Kecamatan Keling. Hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif berdasarkan uraian-uraian dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perceraian yang ada di KUA kecamatan keling dari faktor indikator pernikahan dini. bahwa 29.30 % pasangan perkawinan yang menyatakan alasan mereka bercerai adalah faktor ekonomi dan tidak ada tanggungjawab yang diakibatkan sikap egois dari masing-masing pasangan perkawinan, saling curiga, ketidakharmonisan dalam rumah tangga, perselisihan dan perselingkuhan dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi didalam rumah tangga. Melihat fenomena bahwa banyaknya kasus perceraian di Kecamatan Keling yang telah meningkat dari tahun ketahun bahwa pernikahan dini yang sangat rentan dengan perceraian, maka sudah selayaknya dan seharusnya pernikahan dini diminimalisir, atau bahkan di larang.\",\"PeriodicalId\":406036,\"journal\":{\"name\":\"Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34001/istidal.v8i1.2601\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34001/istidal.v8i1.2601","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

未成年结婚对妇女来说是将一个人的身体状况作为一种尚未达到成熟的心理准备水平来处理的,包括作为一个偶然处于身份寻找时期的青少年形成身份和社会身份。本研究的目的是确定早婚导致的离婚、早婚和离婚的因素,用两个早期初步变量,第二个离婚变量。以2017年Jepara区KUA Keling街道为例,获得早婚离婚的理论命题和范式。因此,如何克服出现的早婚现象,努力为这个年龄段的社区提供理解,是所有大可岭街道利益相关者必须认真对待的事情。为什么会出现早婚导致离婚的案例以及早婚导致离婚的因素。使用的研究类型是定性方法的实地研究。作者所做的研究类型是使用实地研究工具的定性研究。关于研究对象的整体体验,通过在特定的自然环境中以文字和语言的形式进行描述,并利用各种科学方法。(Tohirin, 2012: 30),即:(1)怀疑早婚较多,导致KUA可岭街道的离婚案例研究;(2)怀疑早婚因素成为KUA可马坦可岭离婚案例研究的主要原因。基于对研究结果的定性分析和研究结果的描述,可以得出KUA街道离婚铆钉早婚的指标因素。29.30%的已婚夫妇声称离婚的原因是经济因素,由于婚姻双方的自私态度、相互猜疑、家庭不和谐、纠纷和不忠以及家庭和谐生活无望而导致的无责任。看到柯马坦柯林的离婚案件逐年增加的现象,早婚是非常容易导致离婚的,所以应该尽量减少早婚,甚至禁止早婚。Pernikahan di bawah umur bagi wanita berhubungan dengan kondisi fisik seorang sebagai tingkatan kesiapan精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的杨氏精神上的。Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pernikahan dini,因子-因子pernikahan dini dan perceran, dunan dua变量因子alnikahan dini,变量kedua perceran。Untuk mendapatkan建议是一个范例,yang menyangkut perceraian akibat Pernikahan Dini studi kasus di KUA Kecamatan Keling Kabupaten Jepara tahun 2017。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Secara langsung mengapa kasus perperaian akibat pernikahan dini dan factor for pernikahan dini。Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kalitatit。Jenis penelitian yang penelias lakukan adalah penelitian kualitatian dunan menggunakan仪器penelitian lapangan。tentenpa yang dialami oleh subyek penelitian secara holisk dandanan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata danbahasa paka suatu konteks khusus yang alamiah serva denan manmanfaat kanberbagai mede ilmiah。(中国农业科学,2012:30),(1)Diduga banyak pernikahan dini, menimbulkan terhadap perhadap研究kasus di KUA Kecamatan Keling (2) Diduga, factor for pernikahan dini menjadi penyebab utama peracamatan Keling。Hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif berdasarkan uraian-uraian danhasil penelitian, maka dapat dispulpulkan bahwa peraian yang ada di KUA kecamatan keling因素指标pernikahan dini。巴哈瓦29.30 % pasangan perkawinan Yang menyatakan alasan mereka berceri adalah经济学家dantiakakkan danggjawab Yang diakibatkan sikap egois dari masing-masing pasangan perkawinan, saling curiga, ketidakharmonisan dalam rumah tanga, perselishan danperselingkuhan dantidak Ada harapan akan hidup rukun lagi didalam rumah tanga。Melihat现象bahwa banyaknya kasus percerian di Kecamatan Keling yang telah meningkat dari tahun ketahun bahwa pernikahan dini yang sangat rentan dengan percerian, maka sudah selayaknya dan seharusnya pernikahan dini minimalisir, atau bahkan di larang。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Studi Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Perceraian di KUA Kec. Keling Kab. Jepara Tahun 2016-2017
Underage marriage for women deals with a person's physical condition as a level of mental readiness that has not reached maturity including the formation of identity and social identity as a teenager who incidentally in the search period of identity. The objectives of this study were to identify divorce due to early marriage, early marriage and divorce factors, with two early preliminary variables, the second variable of divorce. To get the theoretical proposition and paradigm concerning divorce due to Early Marriage case study in KUA Keling Sub-district, Jepara District in 2017. Therefore, the thing that must be taken seriously by all KUA Keling Sub- district stakeholders is how to overcome the early marriage phenomenon that occurs with efforts to provide understanding to the community at that age. Directly why the case of divorce due to early marriage and divorce factors due to early marriage. The type of research used is field research with qualitative approach. The type of research the authors do is qualitative research using field research instruments. About what is experienced by the subject of research holistically and by way of description in the form of words and languages in a special context that is natural and by utilizing various scientific methods. (Tohirin, 2012: 30), namely: (1) Suspected of many early marriages, led to the divorce case study in KUA Keling Subdistrict (2) Suspected, early marriage factor became the main cause of divorce case study in KUA Kecamatan Keling. The results of research with qualitative approach based on the descriptions and research results, it can be concluded that the divorce in KUA subdistrict rivet of early marriage indicator factor. that most 29.30% of married couples who claim to be the reason they are divorced are economic factors and there is no responsibility resulting from the selfish attitudes of each marriage partner, mutual suspicion, disharmony in the household, disputes and infidelity and no hope of living in harmony in the household. Seeing the phenomenon that the number of divorce cases in Kecamatan Keling that has increased from year to year that early marriage is very vulnerable to divorce, it is appropriate and should be early marriage is minimized, or even banned.Pernikahan di bawah umur bagi wanita berhubungan dengan kondisi fisik seorang sebagai tingkatan kesiapan mental yang belum mencapai kematangan termasuk pembentukan identitas diri dan identitas sosial sebagai remaja yang notabene dalam masa pencarian identitas. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perceraian akibat pernikahan dini, faktor-faktor pernikahan dini dan perceraian, dengan dua variabel faktor awal pernikan dini, variabel kedua perceraian. Untuk mendapatkan proposisi teoritis dan paradigma yang menyangkut perceraian akibat Pernikahan Dini studi kasus di KUA Kecamatan Keling Kabupaten Jepara tahun 2017.Oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan secara serius oleh seluruh stakeholders KUA Kecamatan Keling adalah bagaimana mengatasi fenomena pernikahan dini yang terjadi dengan upaya memberikan pemahaman pada masyarakat pada usia tersebut. Secara langsung mengapa kasus perceraian akibat pernikahan dini dan faktor perceraian akibat pernikahan dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan instrumen penelitian lapangan. Tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkanberbagai metode ilmiah. (Tohirin, 2012 : 30), yaitu : (1) Diduga banyak pernikahan dini, menimbulkan terhadap perceraian studi kasus di KUA Kecamatan Keling (2) Diduga, faktor pernikahan dini menjadi penyebab utama perceraian studi kasus di KUA Kecamatan Keling. Hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif berdasarkan uraian-uraian dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perceraian yang ada di KUA kecamatan keling dari faktor indikator pernikahan dini. bahwa 29.30 % pasangan perkawinan yang menyatakan alasan mereka bercerai adalah faktor ekonomi dan tidak ada tanggungjawab yang diakibatkan sikap egois dari masing-masing pasangan perkawinan, saling curiga, ketidakharmonisan dalam rumah tangga, perselisihan dan perselingkuhan dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi didalam rumah tangga. Melihat fenomena bahwa banyaknya kasus perceraian di Kecamatan Keling yang telah meningkat dari tahun ketahun bahwa pernikahan dini yang sangat rentan dengan perceraian, maka sudah selayaknya dan seharusnya pernikahan dini diminimalisir, atau bahkan di larang.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信