{"title":"分析Puskesmas帮助日惹构建的医疗记录文件的编号原因","authors":"Andrias Feri Sumadi, Fadia Sulaiman, Tri Haryanti","doi":"10.47638/admmirasi.v8i1.234","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan meningkatkan kualitas pendokumentasian rekam medis. Penggunaan sistem penomoran unit seharusnya dapat menjamin tersedianya satu gambaran lengkap tentang riwayat penyakit dan pengobatan pasien, karena informasi media terdahulu dapat dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan oleh dokter atas tindakan yang akan dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataan di Puskesmas Banguntapan II masih terdapat duplikasi nomor rekam medis, dimana satu pasien memiliki nomor rekam medis lebih dari satu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengolahan rekam medis, mengetahui faktor penyebab terjadinya duplikasi penomoran, dan mengetahui SOP penomoran berkas rekam medis di Puskesmas Banguntapan II.Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang berupa pernyataan tertulis atau lisan dari petugas pendaftaran, petugas filing, dan penanggung jawab rekam medis. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara kepada petugas. Data diperoleh dari berkas rekam medis dan diperoleh sampel sebanyak 100 berkas, untuk subjeknya dua staff yang sudah lama bekerja di rekam medis dan satu petugas rekam medis lulusan D3 Rekam Medis. Penyajian data dalam bentuk teks narasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan prosedur pengolahan rekam medis dari sistem penomorannya, di Puskesmas Banguntapan II menggunakan sistem penomoran unit. Sistem penyimpanan berkas rekam medis menggunakan sistem penyimpanan sentralisasi. Sistem penjajaran menggunakan sistem penjajaran straight numberical filing. Faktor penyebab duplikasi nomor rekam medis berasal dari internal Puskesmas yaitu sumber daya manusia yang kurang teliti dalam mendaftar pasien dan juga berasal dari eksternal Puskesmas, yaitu pasien yang kurang mengetahui fungsi kartu berobat dan penulisan identitas yang kurang lengkap. SOP penomoran berkas rekam medis di Puskesmas Banguntapan II belum ada sehingga membuat petugas melakukan penomoran pasien tidak sesuai dengan SOP.","PeriodicalId":345793,"journal":{"name":"Jurnal Admmirasi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Penyebab Duplikasi Penomoran Berkas Rekam Medis di Puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta\",\"authors\":\"Andrias Feri Sumadi, Fadia Sulaiman, Tri Haryanti\",\"doi\":\"10.47638/admmirasi.v8i1.234\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan meningkatkan kualitas pendokumentasian rekam medis. Penggunaan sistem penomoran unit seharusnya dapat menjamin tersedianya satu gambaran lengkap tentang riwayat penyakit dan pengobatan pasien, karena informasi media terdahulu dapat dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan oleh dokter atas tindakan yang akan dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataan di Puskesmas Banguntapan II masih terdapat duplikasi nomor rekam medis, dimana satu pasien memiliki nomor rekam medis lebih dari satu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengolahan rekam medis, mengetahui faktor penyebab terjadinya duplikasi penomoran, dan mengetahui SOP penomoran berkas rekam medis di Puskesmas Banguntapan II.Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang berupa pernyataan tertulis atau lisan dari petugas pendaftaran, petugas filing, dan penanggung jawab rekam medis. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara kepada petugas. Data diperoleh dari berkas rekam medis dan diperoleh sampel sebanyak 100 berkas, untuk subjeknya dua staff yang sudah lama bekerja di rekam medis dan satu petugas rekam medis lulusan D3 Rekam Medis. Penyajian data dalam bentuk teks narasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan prosedur pengolahan rekam medis dari sistem penomorannya, di Puskesmas Banguntapan II menggunakan sistem penomoran unit. Sistem penyimpanan berkas rekam medis menggunakan sistem penyimpanan sentralisasi. Sistem penjajaran menggunakan sistem penjajaran straight numberical filing. Faktor penyebab duplikasi nomor rekam medis berasal dari internal Puskesmas yaitu sumber daya manusia yang kurang teliti dalam mendaftar pasien dan juga berasal dari eksternal Puskesmas, yaitu pasien yang kurang mengetahui fungsi kartu berobat dan penulisan identitas yang kurang lengkap. SOP penomoran berkas rekam medis di Puskesmas Banguntapan II belum ada sehingga membuat petugas melakukan penomoran pasien tidak sesuai dengan SOP.\",\"PeriodicalId\":345793,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Admmirasi\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Admmirasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47638/admmirasi.v8i1.234\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Admmirasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47638/admmirasi.v8i1.234","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Penyebab Duplikasi Penomoran Berkas Rekam Medis di Puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta
Salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan meningkatkan kualitas pendokumentasian rekam medis. Penggunaan sistem penomoran unit seharusnya dapat menjamin tersedianya satu gambaran lengkap tentang riwayat penyakit dan pengobatan pasien, karena informasi media terdahulu dapat dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan oleh dokter atas tindakan yang akan dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataan di Puskesmas Banguntapan II masih terdapat duplikasi nomor rekam medis, dimana satu pasien memiliki nomor rekam medis lebih dari satu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengolahan rekam medis, mengetahui faktor penyebab terjadinya duplikasi penomoran, dan mengetahui SOP penomoran berkas rekam medis di Puskesmas Banguntapan II.Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang berupa pernyataan tertulis atau lisan dari petugas pendaftaran, petugas filing, dan penanggung jawab rekam medis. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara kepada petugas. Data diperoleh dari berkas rekam medis dan diperoleh sampel sebanyak 100 berkas, untuk subjeknya dua staff yang sudah lama bekerja di rekam medis dan satu petugas rekam medis lulusan D3 Rekam Medis. Penyajian data dalam bentuk teks narasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan prosedur pengolahan rekam medis dari sistem penomorannya, di Puskesmas Banguntapan II menggunakan sistem penomoran unit. Sistem penyimpanan berkas rekam medis menggunakan sistem penyimpanan sentralisasi. Sistem penjajaran menggunakan sistem penjajaran straight numberical filing. Faktor penyebab duplikasi nomor rekam medis berasal dari internal Puskesmas yaitu sumber daya manusia yang kurang teliti dalam mendaftar pasien dan juga berasal dari eksternal Puskesmas, yaitu pasien yang kurang mengetahui fungsi kartu berobat dan penulisan identitas yang kurang lengkap. SOP penomoran berkas rekam medis di Puskesmas Banguntapan II belum ada sehingga membuat petugas melakukan penomoran pasien tidak sesuai dengan SOP.