{"title":"对蚕虫培养的介质配方进行分析,以提高生产率","authors":"A. Setiadi, Djumbuh Rukmono, Sinung Rahardjo","doi":"10.24198/jaki.v8i1.40497","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cacing sutera merupakan pakan alami untuk ikan lele yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap dengan kandungan protein mencapai 57%. Cacing sutera hidup di media dengan substrat yang mengandung bahan organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui formulasi media yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kandungan nutrisi cacing sutera. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan dengan variabel uji perbedaan formulasi media diantaranya: A (ampas tahu 100%), B (ampas tahu 90%, dedak padi 5 %, tepung ikan 5%), C (ampas tahu 80%, dedak padi 10 %, tepung ikan 10%) dan D (ampas tahu 70%, dedak padi 15 %, tepung ikan 15%). Parameter yang diukur adalah biomassa, produktivitas, populasi dan kandungan nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C memiliki pertumbuhan biomassa rata-rata tertinggi yaitu sebesar 447,00±27,07d g/m2, produktivitas 3725,00±225,37d g/m2/30 hari, populasi 45029±3509d ekor dengan kandungan nutrien seperti protein 10,98%, lemak 6,20%, karbohidrat kasar 0,13%, bahan ekstrak tanpa nitrogen 1,39%, abu 1,12% dan air 80,18%. Cacing sutera dari seluruh perlakuan tidak mengandung bakteri Salmonella sp. maupun bakteri Escherichia coli. Parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu air berkisar 26,15 – 29,830C, oksigen terlarut yaitu 3,9 – 4,8 mg/L, pH 6,15 – 7,63, amoniak 0,041 - 0,829 mg/L, nitrit 0,022 – 6,200 mg/L dan nitrat 1,546 – 8,911 mg/L. Hasil uji analysis of variance menyatakan bahwa keempat perlakuan tersebut berbeda secara signifikan.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"201 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Formulasi Media Pada Budidaya Cacing Sutera (Tubifex sp.) Untuk Meningkatkan Produktivitas\",\"authors\":\"A. Setiadi, Djumbuh Rukmono, Sinung Rahardjo\",\"doi\":\"10.24198/jaki.v8i1.40497\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Cacing sutera merupakan pakan alami untuk ikan lele yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap dengan kandungan protein mencapai 57%. Cacing sutera hidup di media dengan substrat yang mengandung bahan organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui formulasi media yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kandungan nutrisi cacing sutera. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan dengan variabel uji perbedaan formulasi media diantaranya: A (ampas tahu 100%), B (ampas tahu 90%, dedak padi 5 %, tepung ikan 5%), C (ampas tahu 80%, dedak padi 10 %, tepung ikan 10%) dan D (ampas tahu 70%, dedak padi 15 %, tepung ikan 15%). Parameter yang diukur adalah biomassa, produktivitas, populasi dan kandungan nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C memiliki pertumbuhan biomassa rata-rata tertinggi yaitu sebesar 447,00±27,07d g/m2, produktivitas 3725,00±225,37d g/m2/30 hari, populasi 45029±3509d ekor dengan kandungan nutrien seperti protein 10,98%, lemak 6,20%, karbohidrat kasar 0,13%, bahan ekstrak tanpa nitrogen 1,39%, abu 1,12% dan air 80,18%. Cacing sutera dari seluruh perlakuan tidak mengandung bakteri Salmonella sp. maupun bakteri Escherichia coli. Parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu air berkisar 26,15 – 29,830C, oksigen terlarut yaitu 3,9 – 4,8 mg/L, pH 6,15 – 7,63, amoniak 0,041 - 0,829 mg/L, nitrit 0,022 – 6,200 mg/L dan nitrat 1,546 – 8,911 mg/L. Hasil uji analysis of variance menyatakan bahwa keempat perlakuan tersebut berbeda secara signifikan.\",\"PeriodicalId\":323710,\"journal\":{\"name\":\"Akuatika Indonesia\",\"volume\":\"201 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Akuatika Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24198/jaki.v8i1.40497\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Akuatika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jaki.v8i1.40497","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Formulasi Media Pada Budidaya Cacing Sutera (Tubifex sp.) Untuk Meningkatkan Produktivitas
Cacing sutera merupakan pakan alami untuk ikan lele yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap dengan kandungan protein mencapai 57%. Cacing sutera hidup di media dengan substrat yang mengandung bahan organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui formulasi media yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kandungan nutrisi cacing sutera. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan dengan variabel uji perbedaan formulasi media diantaranya: A (ampas tahu 100%), B (ampas tahu 90%, dedak padi 5 %, tepung ikan 5%), C (ampas tahu 80%, dedak padi 10 %, tepung ikan 10%) dan D (ampas tahu 70%, dedak padi 15 %, tepung ikan 15%). Parameter yang diukur adalah biomassa, produktivitas, populasi dan kandungan nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C memiliki pertumbuhan biomassa rata-rata tertinggi yaitu sebesar 447,00±27,07d g/m2, produktivitas 3725,00±225,37d g/m2/30 hari, populasi 45029±3509d ekor dengan kandungan nutrien seperti protein 10,98%, lemak 6,20%, karbohidrat kasar 0,13%, bahan ekstrak tanpa nitrogen 1,39%, abu 1,12% dan air 80,18%. Cacing sutera dari seluruh perlakuan tidak mengandung bakteri Salmonella sp. maupun bakteri Escherichia coli. Parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu air berkisar 26,15 – 29,830C, oksigen terlarut yaitu 3,9 – 4,8 mg/L, pH 6,15 – 7,63, amoniak 0,041 - 0,829 mg/L, nitrit 0,022 – 6,200 mg/L dan nitrat 1,546 – 8,911 mg/L. Hasil uji analysis of variance menyatakan bahwa keempat perlakuan tersebut berbeda secara signifikan.