Ashifa Meyta Kristya, Laras Sitoayu, Rachmanida Nuzrina, Putri Ronitawati, Mertien Sapang
{"title":"PERILAKU FOOD TABOO PADA IBU HAMIL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI PUSKESMAS PAMARAYAN KABUPATEN SERANG, BANTEN","authors":"Ashifa Meyta Kristya, Laras Sitoayu, Rachmanida Nuzrina, Putri Ronitawati, Mertien Sapang","doi":"10.22435/JEK.V20I2.4669","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nFood taboo is a hereditary dietary taboo that is not necessarily true. The health problem that can occur due to the food taboo is the lack of nutrient intake for pregnant women. The prevalence of food taboo behavior at Pamarayan Health Center, Serang District, Banten in 2019 was 66%. The purpose of this study was to determine the relationship between food knowledge, education level, socio-cultural environment and history of health problems with food taboo behavior among pregnant women at Pamarayan Health Center. This study used a cross sectional study design by conducting interviews. The sample of this research was 136 pregnant women. Data was collected offline by implementing health protocols. Statistical test using the chi-square test. The results of the study show that pregnant women who behave in food taboo (64%), lack of food knowledge (72.8%), low education level (66.9%), good socio-cultural environment (59.6%) and a history of health problems (72.8%). Factors that have a relationship with food taboo behavior is food knowledge (OR=2,840), education level (OR=2,614), socio-cultural environment (OR=3,402) and a history of health problems (OR=2,428). The conclusiont is that there is a relationship between food taboo behavior with food knowledge, education level, socio-cultural environment and a history of health problems at Pamarayan Health Center. Suggestions for conducting counseling about the food taboo by involving local community leaders. \nKeywords: Food Taboo, Pregnant, Women \n  \nABSTRAK \nFood taboo merupakan suatu pantangan makanan terutama pada ibu hamil, secara turun temurun dan belum tentu kebenarannya, sehingga  menyebabkan kurangnya asupan zat gizi. Prevalensi perilaku food taboo di Puskesmas Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten tahun 2019 yaitu 66%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan makanan, tingkat pendidikan, lingkungan sosial budaya dan riwayat gangguan kesehatan dengan perilaku food taboo pada ibu hamil di Puskesmas Pamarayan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan melakukan wawancara. Sampel penelitian ini yaitu 136 ibu hamil. Pengambilan data dilakukan secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan, ibu hamil yang berperilaku food taboo (64%), pengetahuan makanan kurang (72,8%), tingkat pendidikan rendah (66,9%), lingkungan sosial budaya baik (59,6%) dan riwayat gangguan kesehatan (72,8%). Faktor yang memiliki hubungan dengan perilaku food taboo ialah pengetahuan makanan (OR=2,840), tingkat pendidikan (OR=2,614), lingkungan sosial budaya (OR=3,402), dan riwayat gangguan kesehatan (OR=2,428). Kesimpulan ada hubungan antara perilaku food taboo dengan pengetahuan makanan, tingkat pendidikan, lingkungan sosial budaya dan riwayat gangguan kesehatan di Puskesmas Pamarayan. Saran melakukan penyuluhan mengenai food taboo dengan melibatkan tokoh masyarakat sekitar. \nKata kunci: Tabu Makanan, Ibu Hamil","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/JEK.V20I2.4669","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

摘要食物禁忌是一种遗传的饮食禁忌,不一定是正确的。由于食物禁忌而可能出现的健康问题是孕妇营养摄入不足。2019年万丹市雪朗区帕玛拉扬卫生中心食物禁忌行为的患病率为66%。本研究的目的是确定帕玛拉扬健康中心孕妇食物知识、教育水平、社会文化环境和健康问题史与食物禁忌行为之间的关系。本研究采用横断面研究设计,进行访谈。这项研究的样本是136名孕妇。通过实施健康协议离线收集数据。统计检验采用卡方检验。研究结果显示,有饮食禁忌行为的孕妇(64%)、缺乏饮食知识的孕妇(72.8%)、受教育程度低的孕妇(66.9%)、良好的社会文化环境孕妇(59.6%)和有健康问题史孕妇(72.8%)。影响饮食禁忌行为的因素有:饮食知识(OR=2,840)、文化程度(OR=2,614)、社会文化环境(OR=3,402)和健康问题史(OR=2,428)。结论是,食物禁忌行为与食物知识、教育水平、社会文化环境和在Pamarayan健康中心的健康问题史之间存在关系。建议由当地社区领导参与有关食物禁忌的咨询。摘要食物禁忌merupakan suatu pantangan makanan terutama paada ibu hamil, secara turun temurun dan belum tenu kebenarannya, sehinga menyebabkan kurangnya asupan zat gizi。Prevalensi peraku food taboo di Puskesmas Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten tahun 2019 yitu 66%。图juan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan makanan, tingkat pendidikan, lingkungan社会budaya dan riwayat gangguan kesehatan dengan peraku食物禁忌pada ibu hamil di Puskesmas Pamarayan。Penelitian ini menggunakan desain Penelitian横截面dengan melakukan wanancara。样品在yyitu 136 ibu hamil。彭甘比兰的数据、数据、数据、数据、数据、数据、数据和数据。宇治统计,梦古纳坎,宇治卡方。Hasil penelitian menunjukan, ibu hamil yang berperperaku食物禁忌(64%),pengetahuan makanan kurang (72,8%), tingkat pendidikan rendah (66,9%), lingkungan社会budaya baik (59.6%), dan riwayat gangguan kesehatan(72,8%)。Faktor yang memiliki hubungan dengan perakaku food禁忌iala pengetahuan makanan (OR=2,840), tingkat pendidikan (OR=2,614), lingkungan social budaya (OR=3,402), dan riwayat gangguan kesehatan (OR=2,428)。kespulan ada hubungan antara peraku食物禁忌dengan pengetahuan makanan, tingkat pendidikan, lingkungan社会budaya dan riwayat gangguan kesehatan di Puskesmas Pamarayan。Saran melakukan penyuluhan mengenai食物禁忌dengan melibatkan tokoh masyarakat sekitar。Kata kunci: Tabu Makanan, Ibu Hamil
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PERILAKU FOOD TABOO PADA IBU HAMIL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI PUSKESMAS PAMARAYAN KABUPATEN SERANG, BANTEN
ABSTRACT Food taboo is a hereditary dietary taboo that is not necessarily true. The health problem that can occur due to the food taboo is the lack of nutrient intake for pregnant women. The prevalence of food taboo behavior at Pamarayan Health Center, Serang District, Banten in 2019 was 66%. The purpose of this study was to determine the relationship between food knowledge, education level, socio-cultural environment and history of health problems with food taboo behavior among pregnant women at Pamarayan Health Center. This study used a cross sectional study design by conducting interviews. The sample of this research was 136 pregnant women. Data was collected offline by implementing health protocols. Statistical test using the chi-square test. The results of the study show that pregnant women who behave in food taboo (64%), lack of food knowledge (72.8%), low education level (66.9%), good socio-cultural environment (59.6%) and a history of health problems (72.8%). Factors that have a relationship with food taboo behavior is food knowledge (OR=2,840), education level (OR=2,614), socio-cultural environment (OR=3,402) and a history of health problems (OR=2,428). The conclusiont is that there is a relationship between food taboo behavior with food knowledge, education level, socio-cultural environment and a history of health problems at Pamarayan Health Center. Suggestions for conducting counseling about the food taboo by involving local community leaders. Keywords: Food Taboo, Pregnant, Women   ABSTRAK Food taboo merupakan suatu pantangan makanan terutama pada ibu hamil, secara turun temurun dan belum tentu kebenarannya, sehingga  menyebabkan kurangnya asupan zat gizi. Prevalensi perilaku food taboo di Puskesmas Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten tahun 2019 yaitu 66%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan makanan, tingkat pendidikan, lingkungan sosial budaya dan riwayat gangguan kesehatan dengan perilaku food taboo pada ibu hamil di Puskesmas Pamarayan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan melakukan wawancara. Sampel penelitian ini yaitu 136 ibu hamil. Pengambilan data dilakukan secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan, ibu hamil yang berperilaku food taboo (64%), pengetahuan makanan kurang (72,8%), tingkat pendidikan rendah (66,9%), lingkungan sosial budaya baik (59,6%) dan riwayat gangguan kesehatan (72,8%). Faktor yang memiliki hubungan dengan perilaku food taboo ialah pengetahuan makanan (OR=2,840), tingkat pendidikan (OR=2,614), lingkungan sosial budaya (OR=3,402), dan riwayat gangguan kesehatan (OR=2,428). Kesimpulan ada hubungan antara perilaku food taboo dengan pengetahuan makanan, tingkat pendidikan, lingkungan sosial budaya dan riwayat gangguan kesehatan di Puskesmas Pamarayan. Saran melakukan penyuluhan mengenai food taboo dengan melibatkan tokoh masyarakat sekitar. Kata kunci: Tabu Makanan, Ibu Hamil
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信