{"title":"预测纤维分裂的方法是采用人造神经网络的方法","authors":"Syarif Iskandar, Valentinus Galih Vidia Putra, Hermansyah Hermansyah","doi":"10.59052/edufisika.v7i1.19543","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu memprediksi total end breakage per machine in 40 hrs benang kapas di mesin rotor spinning berdasarkan nomor benang (yarn count), kecepatan rotor (rotor speed), kecepatan opening roller (opening roller speed) dan residual trash content in draw frame sliver. Penelitian ini menggunakan metode jaringan saraf tiruan (JST) dalam memprediksi sebuah output yang diinginkan. Selanjutnya jaringan saraf tiruan dimodelkan dengan beberapa variasi permodelan. Dari beberapa permodelan dan pengujian yang dilakukan, mulai dari memvariasikan jumlah node, besarnya alpha, banyaknya hidden layer, jumlah iterasi dapat di peroleh bahwa hasil penggunaan jaringan saraf tiruan dengan 1 hidden layer, 3 node, alpha sebesar 0,3 dengan iterasi sebanyak 50.000 memiliki hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan yang lainnya karena output yang dihasilkan mendekati target dengan nilai R-squared sebesar 0,984968. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang besar atau erat antara variabel-variabel aktual dengan variabel-variabel pada jaringan saraf tiruan. Kebaruan penelitian ini adalah penggunaan JST untuk pertama kalinya dalam memprediksi total end breakage per machine in 40 hrs benang kapas di mesin rotor spinning. Metode ini dapat mempermudah top management dan khususnya bagian Quality Control dalam pengambilan keputusan untuk melakukan setting parameter mesin rotor guna meminimalisir terjadinya yarn end breakage per machine in 40 hrs.","PeriodicalId":406623,"journal":{"name":"EduFisika: Jurnal Pendidikan Fisika","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PREDIKSI END BREAKAGE BENANG KAPAS DI MESIN ROTOR SPINNING MENGGUNAKAN PENDEKATAN JARINGAN SARAF TIRUAN\",\"authors\":\"Syarif Iskandar, Valentinus Galih Vidia Putra, Hermansyah Hermansyah\",\"doi\":\"10.59052/edufisika.v7i1.19543\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini yaitu memprediksi total end breakage per machine in 40 hrs benang kapas di mesin rotor spinning berdasarkan nomor benang (yarn count), kecepatan rotor (rotor speed), kecepatan opening roller (opening roller speed) dan residual trash content in draw frame sliver. Penelitian ini menggunakan metode jaringan saraf tiruan (JST) dalam memprediksi sebuah output yang diinginkan. Selanjutnya jaringan saraf tiruan dimodelkan dengan beberapa variasi permodelan. Dari beberapa permodelan dan pengujian yang dilakukan, mulai dari memvariasikan jumlah node, besarnya alpha, banyaknya hidden layer, jumlah iterasi dapat di peroleh bahwa hasil penggunaan jaringan saraf tiruan dengan 1 hidden layer, 3 node, alpha sebesar 0,3 dengan iterasi sebanyak 50.000 memiliki hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan yang lainnya karena output yang dihasilkan mendekati target dengan nilai R-squared sebesar 0,984968. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang besar atau erat antara variabel-variabel aktual dengan variabel-variabel pada jaringan saraf tiruan. Kebaruan penelitian ini adalah penggunaan JST untuk pertama kalinya dalam memprediksi total end breakage per machine in 40 hrs benang kapas di mesin rotor spinning. Metode ini dapat mempermudah top management dan khususnya bagian Quality Control dalam pengambilan keputusan untuk melakukan setting parameter mesin rotor guna meminimalisir terjadinya yarn end breakage per machine in 40 hrs.\",\"PeriodicalId\":406623,\"journal\":{\"name\":\"EduFisika: Jurnal Pendidikan Fisika\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"EduFisika: Jurnal Pendidikan Fisika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59052/edufisika.v7i1.19543\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EduFisika: Jurnal Pendidikan Fisika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59052/edufisika.v7i1.19543","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PREDIKSI END BREAKAGE BENANG KAPAS DI MESIN ROTOR SPINNING MENGGUNAKAN PENDEKATAN JARINGAN SARAF TIRUAN
Tujuan penelitian ini yaitu memprediksi total end breakage per machine in 40 hrs benang kapas di mesin rotor spinning berdasarkan nomor benang (yarn count), kecepatan rotor (rotor speed), kecepatan opening roller (opening roller speed) dan residual trash content in draw frame sliver. Penelitian ini menggunakan metode jaringan saraf tiruan (JST) dalam memprediksi sebuah output yang diinginkan. Selanjutnya jaringan saraf tiruan dimodelkan dengan beberapa variasi permodelan. Dari beberapa permodelan dan pengujian yang dilakukan, mulai dari memvariasikan jumlah node, besarnya alpha, banyaknya hidden layer, jumlah iterasi dapat di peroleh bahwa hasil penggunaan jaringan saraf tiruan dengan 1 hidden layer, 3 node, alpha sebesar 0,3 dengan iterasi sebanyak 50.000 memiliki hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan yang lainnya karena output yang dihasilkan mendekati target dengan nilai R-squared sebesar 0,984968. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang besar atau erat antara variabel-variabel aktual dengan variabel-variabel pada jaringan saraf tiruan. Kebaruan penelitian ini adalah penggunaan JST untuk pertama kalinya dalam memprediksi total end breakage per machine in 40 hrs benang kapas di mesin rotor spinning. Metode ini dapat mempermudah top management dan khususnya bagian Quality Control dalam pengambilan keputusan untuk melakukan setting parameter mesin rotor guna meminimalisir terjadinya yarn end breakage per machine in 40 hrs.