{"title":"Analisis Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf terhadap Pengelolaan Aset Wakaf di Yayasan Pondok Pesantren Al-Munir Cinunjang Kabupaten Tasikmalaya","authors":"Irfan Farid","doi":"10.29313/bcsifl.v2i1.2473","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Wakaf is a part of Islamic law which is specifically regulated in Indonesia Law number 41 of 2004. In administering wakaf, nazhir (administrator) should manage and develop wakaf properties according to their goals, function and allocation based on Syari’ah principles. In fact, most of administration of wakaf land merely fits to the validity of Islamic Law, but it has not been suited with systematic administration as it should be managed by nazhir personally or institutionally. This case was also happened in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency. From the background, researcher developed 3 research questions: How is Islamic and Indonesia Law number 41 of 2004 viewpoints about mechanism of wakaf administration, how is mechanism of land wakaf administration in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency, and how is the suitability in administering wakaf land in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency with Islamic and Indonesia Law number 41 of 2004. The collected data of the research were qualitatively analysed. Afterwards, the result of analysed data was descriptively explained by the researcher to get more clearly and systematic portrayal for answering the research questions. The result of the research showed that the administration of wakaf land in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency was still managed conventionally. Nevertheless, there was a significant progress in using and administering wakaf land after the foundation had a notarial deed of establishment. It was revealed by the development of new educational institution under the foundation i.e SMP Terpadu Al-Munir (Al-Munir Integrated Junior High School). In summary, by this unsystematic management, the administration of wakaf land in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency had not optimally suited yet with Islamic and Indonesia Law number 41 of 2004. \nAbstrak. Wakaf merupakan bagian hukum Islam yang mendapat pengaturan secara khusus dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yaitu dalam Undang-Undang nomor 41 tahun 2004. Dalam pengelolaan wakaf, nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya sesuai prinsip syariah. Pada kenyataannya, pengelolaan tanah wakaf masih sebatas memenuhi syarat sah wakaf sesuai hukum Islam, namun belum dilaksanakan sesuai tata kelola sistematis yang seharusnya dilakukan oleh nazhir baik itu perorangan atau lembaga penerima wakaf, seperti yang terjadi di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya. Dari latar belakang permasalahan tersebut, diperoleh 3 rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pandangan hukum Islam dan Undang-Undang nomor 41 tahun 2004 tentang mekanisme pengelolaan wakaf, bagaimana mekanisme pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya dan bagaimana kesesuaian pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya dengan hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004. Data yang telah dihimpun dari penelitian ini dianalisis secara kualitatif. Selanjutnya, hasil analisis data dipaparkan secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan sistematis untuk menjawab rumusan masalah mengenai pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya masih dikelola secara konvensional. Namun demikian, ada perubahan yang cukup signifikan dalam tata kelola tanah wakaf setelah yayasan disahkan secara hukum oleh notaris. Hal ini terlihat dari dimanfaatkannya tanah wakaf untuk pembangunan lembaga pendidikan baru di bawah naungan yayasan yaitu SMP Terpadu Al Munir. Dengan pengelolaan yang belum sistematis ini, menjadikan tanah wakaf tersebut belum sepenuhnya optimal sesuai dengan Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf.","PeriodicalId":277868,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Islamic Family Law","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Islamic Family Law","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcsifl.v2i1.2473","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要。Wakaf是伊斯兰教法的一部分在印度尼西亚2004年第41号法律中有明确规定。在管理wakaf时,nazhir(管理员)应该根据伊斯兰教原则,根据wakaf的目标、功能和分配来管理和发展它们。事实上,瓦卡夫土地的大部分管理只是符合伊斯兰法律的有效性,但它不适合系统的管理,因为它应该由nazhir个人或机构管理。该病例也发生在Tasikmalaya县Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung街道。在此背景下,研究者提出了3个研究问题:2004年第41号伊斯兰法和印度尼西亚法对wakaf管理机制的看法如何? Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung街道Tasikmalaya县的土地wakaf管理机制如何? 2004年第41号伊斯兰法和印度尼西亚法在Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung街道Tasikmalaya县wakaf土地管理的适用性如何?对所收集的研究数据进行定性分析。之后,研究人员对分析数据的结果进行描述性解释,以获得更清晰、系统的描述来回答研究问题。研究结果表明,Tasikmalaya县Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung街道wakaf土地的管理仍然是传统的。然而,在基金会获得成立公证书后,在使用和管理wakaf土地方面取得了重大进展。在该基金会下的新教育机构SMP Terpadu Al-Munir (Al-Munir综合初中)的发展揭示了这一点。总之,由于这种不系统的管理,对Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung街道Tasikmalaya Regency的wakaf土地的管理还没有完全符合2004年第41号伊斯兰和印度尼西亚法。Abstrak。Wakaf merupakan bagian hukum Islam yang mendapat pengaturan secara khusus dalam peraturan perundang undangan di Indonesia yitu dalam undang undang nomor 2004年7月41日。Dalam pengelolaan wakaf, nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, funsi danperuntukannya sesuai prinsip伊斯兰教。我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人,我是肯尼亚人。(1)在2004年12月1日,我的朋友们在我的朋友们的帮助下,在我的朋友们的帮助下,在我的朋友们的帮助下,在我的朋友们的帮助下,在我的朋友们的帮助下,bagaimana mekanisme pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya dan bagaimana kesesuaian pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya dengan hukum Islam dan Undang-Undang 2004年7月41日。数据yang telah dihimpun dari penelitian ini分析secara质量。Selanjutnya, hasil,分析数据dipaparkan, secara, desktitifuntuk, mendapatkan, gambaran, yanglebih, jelas, sistematis, untuk, menjab, rumusan, masalah, mengeni, penelolaan, tanah, wakaf, Yayasan, Al-Munir, Cinunjang, Kecamatan, Gunungtanjung, Kabupaten, Tasikmalaya。Hasil penelitian成员perlihatkan bahwa pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya masih dikelola secara konvenional。Namun demikian, ada perubahan yang cuup signfikan dalam tata kelola tanah wakaf setelah yayasan disahkan secara hukum oleh公证。哈尔尼·特利哈达里·迪曼法特·坎尼亚·塔尼亚·瓦卡塔尼·蓬班古纳·伦巴加·彭迪迪坎·巴鲁·巴纳加·亚亚桑·伊图·特帕多·阿尔·穆尼尔。邓安,彭格洛拉安,杨,贝隆系统,menjadikan tanah wakaf tersebut belum sepenuhnya最优sesuai邓安Hukum Islam, Undang-Undang Nomor 41, tahun 2004, tenang wakaf。
Analisis Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf terhadap Pengelolaan Aset Wakaf di Yayasan Pondok Pesantren Al-Munir Cinunjang Kabupaten Tasikmalaya
Abstract. Wakaf is a part of Islamic law which is specifically regulated in Indonesia Law number 41 of 2004. In administering wakaf, nazhir (administrator) should manage and develop wakaf properties according to their goals, function and allocation based on Syari’ah principles. In fact, most of administration of wakaf land merely fits to the validity of Islamic Law, but it has not been suited with systematic administration as it should be managed by nazhir personally or institutionally. This case was also happened in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency. From the background, researcher developed 3 research questions: How is Islamic and Indonesia Law number 41 of 2004 viewpoints about mechanism of wakaf administration, how is mechanism of land wakaf administration in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency, and how is the suitability in administering wakaf land in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency with Islamic and Indonesia Law number 41 of 2004. The collected data of the research were qualitatively analysed. Afterwards, the result of analysed data was descriptively explained by the researcher to get more clearly and systematic portrayal for answering the research questions. The result of the research showed that the administration of wakaf land in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency was still managed conventionally. Nevertheless, there was a significant progress in using and administering wakaf land after the foundation had a notarial deed of establishment. It was revealed by the development of new educational institution under the foundation i.e SMP Terpadu Al-Munir (Al-Munir Integrated Junior High School). In summary, by this unsystematic management, the administration of wakaf land in Yayasan Al-Munir Cinunjang Gunungtanjung Subdistrict Tasikmalaya Regency had not optimally suited yet with Islamic and Indonesia Law number 41 of 2004.
Abstrak. Wakaf merupakan bagian hukum Islam yang mendapat pengaturan secara khusus dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yaitu dalam Undang-Undang nomor 41 tahun 2004. Dalam pengelolaan wakaf, nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya sesuai prinsip syariah. Pada kenyataannya, pengelolaan tanah wakaf masih sebatas memenuhi syarat sah wakaf sesuai hukum Islam, namun belum dilaksanakan sesuai tata kelola sistematis yang seharusnya dilakukan oleh nazhir baik itu perorangan atau lembaga penerima wakaf, seperti yang terjadi di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya. Dari latar belakang permasalahan tersebut, diperoleh 3 rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pandangan hukum Islam dan Undang-Undang nomor 41 tahun 2004 tentang mekanisme pengelolaan wakaf, bagaimana mekanisme pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya dan bagaimana kesesuaian pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya dengan hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004. Data yang telah dihimpun dari penelitian ini dianalisis secara kualitatif. Selanjutnya, hasil analisis data dipaparkan secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan sistematis untuk menjawab rumusan masalah mengenai pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Al-Munir Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya masih dikelola secara konvensional. Namun demikian, ada perubahan yang cukup signifikan dalam tata kelola tanah wakaf setelah yayasan disahkan secara hukum oleh notaris. Hal ini terlihat dari dimanfaatkannya tanah wakaf untuk pembangunan lembaga pendidikan baru di bawah naungan yayasan yaitu SMP Terpadu Al Munir. Dengan pengelolaan yang belum sistematis ini, menjadikan tanah wakaf tersebut belum sepenuhnya optimal sesuai dengan Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf.