{"title":"这是绿色基础设施利用研究,以降低斯克特盖松地区的地表温度","authors":"S. Nugraha, Hilwati Hindersah, Irland Fardhani","doi":"10.29313/PWK.V0I0.28819","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Urban heat island is a phenomenon of temperature changes caused by the concentration of building density which causes the temperature in the area to be higher than in areas with a lower density concentration. SWK Tegalega is the 1st most populous area among SWK in Bandung City according to the 2011-2031 RTRW data for Bandung City with a total population density in 2020 reaching 415 people / Ha, SWK Tegalega has at least 2.87 ha of RTH from a total area of 67.75 ha with The number of buildings is 7,683 units according to DPMPTSP (Department of Investment and One Stop Integrated Service) of Bandung City, and based on Bandung City Regulation No. 10 of 2015 the designation of the SWK Tegalega area is used as the Mediapolis area (creative industry). The data used in this research include Landsat 8 OLI satellite imagery, population density data and google earth image maps. From the processing of Landsat 8 OLI, it produces several data such as LST, SAVI and NDBI, which are used by each of these data to determine the priority areas for handling high temperature locations. After that, 4 locations were determined for handling the temperature of the area, with the use of trade & service land, corridors, less dense settlements and dense settlements. Based on the 3D location, the average high temperature of the 4 locations ranges from 30.25 - 32.20OC. After applying the green infrastructure concept from the 4 locations, the average temperature reduction of each concept used is obtained, including the tree canopy concept which has an average temperature reduction of 2.60OC, the bioswale concept of reducing the temperature from this concept is 1.30OC, then the green roof concept has an average temperature reduction of 0.65OC and the green wall concept has an average temperature drop of <0.30OC. Based on the results of the analysis that has been carried out, the tree canopy concept is the most effective concept in reducing the temperature at the study location \nAbstrak. Urban heat island adalah fenomena perubahan suhu yang diakibatkan oleh konsentrasi kepadatan bangunan yang menyebabkan suhu diwilayah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah yang memiliki konsentrasi kepadatan lebih rendah. SWK Tegalega merupakan wilayah terpadat ke-1 antara SWK di Kota Bandung menurut data RTRW Kota Bandung 2011-2031 dengan total kepadatan penduduk tahun 2020 mencapai 415 jiwa/Ha, SWK Tegalega memiliki setidaknya 2,87 ha RTH dari luas total 67,75 ha dengan jumlah bangunan 7.683 unit menurut DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kota Bandung, dan berdasarkan perda Kota Bandung no.10 tahun 2015 peruntukan kawasannya SWK Tegalega dijadikan sebagai wilayah Mediapolis (industri kreatif). Data yang digunakan dalam peneltian ini antara lain citra satelit Landsat 8 OLI, data kepadatan penduduk dan peta citra google earth. Dari pengolahan Landsat 8 OLI menghasilkan beberapa data seperti LST, SAVI dan NDBI, yang digunakan masing – masing data tersebut untuk mengetahui wilayah prioritas penanganan lokasi bersuhu tinggi. Setelah itu ditentukan 4 lokasi untuk penanganan suhu wilayah, dengan penggunaan lahan perdagangan & jasa, koridor, permukiman tidak padat dan permukiman padat. Berdasarkan 3D lokasi didapatkan suhu tinggi rata – rata ke-4 lokasi berkisar dari 30.25 – 32.20OC. Setelah diterapkan konsep green infrastruktur dari ke-4 lokasi tsb, maka didapatkan rata – rata penurunan suhu dari masing – masing konsep yang digunakan, antara lain konsep tree canopy memiliki rata – rata penurunan suhu sebesar 2.60OC, konsep bioswale penurunan suhu dari konsep ini sebesar 1.30OC, Kemudian konsep green roof memiliki rata – rata penurunan suhu 0.65OC dan Untuk konsep green wall memiliki rata – rata penurunan suhu < 0.30OC. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan konsep tree canopy menjadi konsep yang paling efektif dalam menurunkan suhu di lokasi studi.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"16 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kajian Penggunaan Green Infrastruktur dalam Upaya Penurunan Suhu Permukaan di Wilayah SWK Tegalega\",\"authors\":\"S. Nugraha, Hilwati Hindersah, Irland Fardhani\",\"doi\":\"10.29313/PWK.V0I0.28819\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Urban heat island is a phenomenon of temperature changes caused by the concentration of building density which causes the temperature in the area to be higher than in areas with a lower density concentration. SWK Tegalega is the 1st most populous area among SWK in Bandung City according to the 2011-2031 RTRW data for Bandung City with a total population density in 2020 reaching 415 people / Ha, SWK Tegalega has at least 2.87 ha of RTH from a total area of 67.75 ha with The number of buildings is 7,683 units according to DPMPTSP (Department of Investment and One Stop Integrated Service) of Bandung City, and based on Bandung City Regulation No. 10 of 2015 the designation of the SWK Tegalega area is used as the Mediapolis area (creative industry). The data used in this research include Landsat 8 OLI satellite imagery, population density data and google earth image maps. From the processing of Landsat 8 OLI, it produces several data such as LST, SAVI and NDBI, which are used by each of these data to determine the priority areas for handling high temperature locations. After that, 4 locations were determined for handling the temperature of the area, with the use of trade & service land, corridors, less dense settlements and dense settlements. Based on the 3D location, the average high temperature of the 4 locations ranges from 30.25 - 32.20OC. After applying the green infrastructure concept from the 4 locations, the average temperature reduction of each concept used is obtained, including the tree canopy concept which has an average temperature reduction of 2.60OC, the bioswale concept of reducing the temperature from this concept is 1.30OC, then the green roof concept has an average temperature reduction of 0.65OC and the green wall concept has an average temperature drop of <0.30OC. Based on the results of the analysis that has been carried out, the tree canopy concept is the most effective concept in reducing the temperature at the study location \\nAbstrak. Urban heat island adalah fenomena perubahan suhu yang diakibatkan oleh konsentrasi kepadatan bangunan yang menyebabkan suhu diwilayah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah yang memiliki konsentrasi kepadatan lebih rendah. SWK Tegalega merupakan wilayah terpadat ke-1 antara SWK di Kota Bandung menurut data RTRW Kota Bandung 2011-2031 dengan total kepadatan penduduk tahun 2020 mencapai 415 jiwa/Ha, SWK Tegalega memiliki setidaknya 2,87 ha RTH dari luas total 67,75 ha dengan jumlah bangunan 7.683 unit menurut DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kota Bandung, dan berdasarkan perda Kota Bandung no.10 tahun 2015 peruntukan kawasannya SWK Tegalega dijadikan sebagai wilayah Mediapolis (industri kreatif). Data yang digunakan dalam peneltian ini antara lain citra satelit Landsat 8 OLI, data kepadatan penduduk dan peta citra google earth. Dari pengolahan Landsat 8 OLI menghasilkan beberapa data seperti LST, SAVI dan NDBI, yang digunakan masing – masing data tersebut untuk mengetahui wilayah prioritas penanganan lokasi bersuhu tinggi. Setelah itu ditentukan 4 lokasi untuk penanganan suhu wilayah, dengan penggunaan lahan perdagangan & jasa, koridor, permukiman tidak padat dan permukiman padat. Berdasarkan 3D lokasi didapatkan suhu tinggi rata – rata ke-4 lokasi berkisar dari 30.25 – 32.20OC. Setelah diterapkan konsep green infrastruktur dari ke-4 lokasi tsb, maka didapatkan rata – rata penurunan suhu dari masing – masing konsep yang digunakan, antara lain konsep tree canopy memiliki rata – rata penurunan suhu sebesar 2.60OC, konsep bioswale penurunan suhu dari konsep ini sebesar 1.30OC, Kemudian konsep green roof memiliki rata – rata penurunan suhu 0.65OC dan Untuk konsep green wall memiliki rata – rata penurunan suhu < 0.30OC. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan konsep tree canopy menjadi konsep yang paling efektif dalam menurunkan suhu di lokasi studi.\",\"PeriodicalId\":208836,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota\",\"volume\":\"16 12\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/PWK.V0I0.28819\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/PWK.V0I0.28819","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要城市热岛是建筑密度集中引起的温度变化现象,导致该地区的温度高于密度浓度较低的地区。根据万隆市2011-2031年RTRW数据,SWK Tegalega是万隆市SWK人口最多的地区之一,2020年人口密度达到415人/公顷,SWK Tegalega总面积为67.75公顷,至少有2.87公顷的RTH,根据万隆市DPMPTSP(投资和一站式综合服务部门)的数据,建筑数量为7683套。根据2015年万隆市条例第10号,SWK Tegalega地区被指定为Mediapolis地区(创意产业)。本研究使用的数据包括Landsat 8 OLI卫星图像、人口密度数据和google earth图像地图。从Landsat 8 OLI的处理中,它产生了几个数据,如LST, SAVI和NDBI,这些数据被每个数据用来确定处理高温位置的优先区域。之后,确定了4个地点来处理该地区的温度,使用贸易和服务用地,走廊,低密度聚落和密集聚落。根据三维位置,4个地点的平均高温在30.25 - 32.20℃之间。在应用了4个地点的绿色基础设施概念后,得到了所使用的每个概念的平均降温量,其中树冠概念的平均降温量为2.60OC,生物湿地概念的平均降温量为1.30OC,那么绿色屋顶概念的平均降温量为0.65OC,绿色墙概念的平均降温量<0.30OC。根据已有的分析结果,树冠概念是降低研究地点温度最有效的概念。城市热岛现象:城市热岛现象;城市热岛现象;城市热岛现象;城市热岛现象;城市热岛现象;城市热岛现象;城市热岛现象;城市热岛现象;SWK Tegalega merupakan wilayah terpadat ke-1 antara SWK di Kota Bandung menurut数据RTRW Kota Bandung 2011-2031年dengan total kepadatan penduduk tahun 2020年mencapai 415个单位/Ha, SWK Tegalega memoriliki setidaknya 2,87个单位/Ha, RTH dengan jumlah bangunan 7,683个单位menurut DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kota Bandung, dan berdasarkan perda Kota Bandung no。2015年7月10日peruntukan kawasannya SWK Tegalega dijadikan sebagai wilayah Mediapolis(工业创新)。数据是由地球资源卫星Landsat 8 OLI提供的,数据是由谷歌地球提供的。达里pengolahan Landsat 8 OLI menghasilkan beberapa数据分离LST, SAVI dan NDBI, yang digunakan - massing数据集,但untuk mengetahui将优先考虑penanganan和lokasi bersuhu tinggi。Setelah itu ditentukan 4 lokasi untuk penanganan suhu wilayah, dengan penggunaan lahan perdagangan & jasa, koridor, permukiman tidak padat dan permukiman padat。Berdasarkan 3D lokasi didapatkan suhu tinggi rata - rata ke-4 lokasi berkisar dari 30.25 - 32.20OC。Setelah diiterapkan konsep绿色基础设施dari ke-4 lokasi tsb, maka didapatkan rata - rata penurunan suhu masing - masing konsep yang digunakan, antara lain konsep tree canopy memiliki rata - rata penurunan suhu sebesar 2.60OC, konsep bioswale penurunan suhu dari konsep ini sebesar 1.30OC, Kemudian konsep green roof memiliki rata - rata penurunan suhu 0.65OC, Untuk konsep green wall memiliki rata - rata penurunan suhu < 0.30OC。杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠,杨树冠。
Kajian Penggunaan Green Infrastruktur dalam Upaya Penurunan Suhu Permukaan di Wilayah SWK Tegalega
Abstract. Urban heat island is a phenomenon of temperature changes caused by the concentration of building density which causes the temperature in the area to be higher than in areas with a lower density concentration. SWK Tegalega is the 1st most populous area among SWK in Bandung City according to the 2011-2031 RTRW data for Bandung City with a total population density in 2020 reaching 415 people / Ha, SWK Tegalega has at least 2.87 ha of RTH from a total area of 67.75 ha with The number of buildings is 7,683 units according to DPMPTSP (Department of Investment and One Stop Integrated Service) of Bandung City, and based on Bandung City Regulation No. 10 of 2015 the designation of the SWK Tegalega area is used as the Mediapolis area (creative industry). The data used in this research include Landsat 8 OLI satellite imagery, population density data and google earth image maps. From the processing of Landsat 8 OLI, it produces several data such as LST, SAVI and NDBI, which are used by each of these data to determine the priority areas for handling high temperature locations. After that, 4 locations were determined for handling the temperature of the area, with the use of trade & service land, corridors, less dense settlements and dense settlements. Based on the 3D location, the average high temperature of the 4 locations ranges from 30.25 - 32.20OC. After applying the green infrastructure concept from the 4 locations, the average temperature reduction of each concept used is obtained, including the tree canopy concept which has an average temperature reduction of 2.60OC, the bioswale concept of reducing the temperature from this concept is 1.30OC, then the green roof concept has an average temperature reduction of 0.65OC and the green wall concept has an average temperature drop of <0.30OC. Based on the results of the analysis that has been carried out, the tree canopy concept is the most effective concept in reducing the temperature at the study location
Abstrak. Urban heat island adalah fenomena perubahan suhu yang diakibatkan oleh konsentrasi kepadatan bangunan yang menyebabkan suhu diwilayah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah yang memiliki konsentrasi kepadatan lebih rendah. SWK Tegalega merupakan wilayah terpadat ke-1 antara SWK di Kota Bandung menurut data RTRW Kota Bandung 2011-2031 dengan total kepadatan penduduk tahun 2020 mencapai 415 jiwa/Ha, SWK Tegalega memiliki setidaknya 2,87 ha RTH dari luas total 67,75 ha dengan jumlah bangunan 7.683 unit menurut DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kota Bandung, dan berdasarkan perda Kota Bandung no.10 tahun 2015 peruntukan kawasannya SWK Tegalega dijadikan sebagai wilayah Mediapolis (industri kreatif). Data yang digunakan dalam peneltian ini antara lain citra satelit Landsat 8 OLI, data kepadatan penduduk dan peta citra google earth. Dari pengolahan Landsat 8 OLI menghasilkan beberapa data seperti LST, SAVI dan NDBI, yang digunakan masing – masing data tersebut untuk mengetahui wilayah prioritas penanganan lokasi bersuhu tinggi. Setelah itu ditentukan 4 lokasi untuk penanganan suhu wilayah, dengan penggunaan lahan perdagangan & jasa, koridor, permukiman tidak padat dan permukiman padat. Berdasarkan 3D lokasi didapatkan suhu tinggi rata – rata ke-4 lokasi berkisar dari 30.25 – 32.20OC. Setelah diterapkan konsep green infrastruktur dari ke-4 lokasi tsb, maka didapatkan rata – rata penurunan suhu dari masing – masing konsep yang digunakan, antara lain konsep tree canopy memiliki rata – rata penurunan suhu sebesar 2.60OC, konsep bioswale penurunan suhu dari konsep ini sebesar 1.30OC, Kemudian konsep green roof memiliki rata – rata penurunan suhu 0.65OC dan Untuk konsep green wall memiliki rata – rata penurunan suhu < 0.30OC. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan konsep tree canopy menjadi konsep yang paling efektif dalam menurunkan suhu di lokasi studi.