慢性疼痛对认知功能衰退的影响

Fahreza Arraisyi, Yudhisman Imran
{"title":"慢性疼痛对认知功能衰退的影响","authors":"Fahreza Arraisyi, Yudhisman Imran","doi":"10.22236/sanus.v3i1.8525","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nyeri merupakan gejala yang sering dikeluhkan masyarakat, Di Indonesia sendiri nyeri kronik adalah alasan paling umum pasien untuk berkunjung ke klinik rawat jalan. Nyeri kronik merujuk pada nyeri yang berkelanjutan lebih dari tiga bulan. Penyebab nyeri kronik tersering adalah nyeri punggung bawah kronik, diikuti oleh nyeri leher kronik, migrain, osteoartritis, gangguan muskuloskeletal lainnya, nyeri kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan, dan polineuropati diabetikum \nPrevalensi nyeri kronik meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Nyeri kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, mempengaruhi 19% orang dewasa Eropa dan 20,4% di Amerika Serikat.  \nKeluhan subjektif pasien nyeri kronik dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa nyeri kronik dikaitkan dengan defisit kognitif. Pada pasien nyeri kronik terjadi interaksi antara nyeri dan fungsi kognitif secara lebih kompleks. Hal ini menyebabkan gangguan fungsi otak yang berkembang mengikuti progresi dari nyeri kronik. Pada nyeri kronik dijumpai aktifitas neuron yang berlebihan, disfungsi jaringan dan pengurangan volume grey matter. Kehilangan grey matter dijumpai dalam amigdala, korteks entorinal girus hipokampus, girus singulata anterior, thalamus dan insula. \nHubungan antara nyeri kronik dan penurunan fungsi kognitif selayaknya diperhatikan lebih lanjut dikarenakan memiliki implikasi terhadap fungsi dan kualitas hidup individu. Berbagai penelitian menunjukkan hasil hubungan signifikan terbalik penurunan dari atensi, memori, proses informasi dan fungsi eksekutif pada pasien dengan nyeri kronik.","PeriodicalId":414987,"journal":{"name":"Sanus Medical Journal","volume":"141 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Nyeri Kronik dalam Penurunan Fungsi kognitif\",\"authors\":\"Fahreza Arraisyi, Yudhisman Imran\",\"doi\":\"10.22236/sanus.v3i1.8525\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Nyeri merupakan gejala yang sering dikeluhkan masyarakat, Di Indonesia sendiri nyeri kronik adalah alasan paling umum pasien untuk berkunjung ke klinik rawat jalan. Nyeri kronik merujuk pada nyeri yang berkelanjutan lebih dari tiga bulan. Penyebab nyeri kronik tersering adalah nyeri punggung bawah kronik, diikuti oleh nyeri leher kronik, migrain, osteoartritis, gangguan muskuloskeletal lainnya, nyeri kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan, dan polineuropati diabetikum \\nPrevalensi nyeri kronik meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Nyeri kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, mempengaruhi 19% orang dewasa Eropa dan 20,4% di Amerika Serikat.  \\nKeluhan subjektif pasien nyeri kronik dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa nyeri kronik dikaitkan dengan defisit kognitif. Pada pasien nyeri kronik terjadi interaksi antara nyeri dan fungsi kognitif secara lebih kompleks. Hal ini menyebabkan gangguan fungsi otak yang berkembang mengikuti progresi dari nyeri kronik. Pada nyeri kronik dijumpai aktifitas neuron yang berlebihan, disfungsi jaringan dan pengurangan volume grey matter. Kehilangan grey matter dijumpai dalam amigdala, korteks entorinal girus hipokampus, girus singulata anterior, thalamus dan insula. \\nHubungan antara nyeri kronik dan penurunan fungsi kognitif selayaknya diperhatikan lebih lanjut dikarenakan memiliki implikasi terhadap fungsi dan kualitas hidup individu. Berbagai penelitian menunjukkan hasil hubungan signifikan terbalik penurunan dari atensi, memori, proses informasi dan fungsi eksekutif pada pasien dengan nyeri kronik.\",\"PeriodicalId\":414987,\"journal\":{\"name\":\"Sanus Medical Journal\",\"volume\":\"141 4\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sanus Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22236/sanus.v3i1.8525\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sanus Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22236/sanus.v3i1.8525","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

疼痛是一种经常被忽视的症状,在印度尼西亚,慢性疼痛是患者参观门诊最常见的原因。慢性疼痛指的是持续的疼痛超过三个月。慢性疼痛最常见的原因是慢性背痛,其次是慢性颈痛、偏头痛、骨关节炎、其他肌肉骨骼疾病、过量服药引起的头部疼痛、以及随年龄增长而增加的糖尿病多糖色谱。慢性疼痛是世界各地的一个健康问题,影响着19%的欧洲成年人和美国204%的成年人。各种研究对慢性疼痛患者的主观抱怨表明慢性疼痛与认知缺陷有关。慢性疼痛患者与认知功能之间的相互作用要复杂得多。这导致慢性疼痛导致大脑功能失调。在慢性疼痛中,发现神经元过度活动、组织功能障碍和灰质体积减少。淀粉在扁桃体、海马内肌、前角膜、丘脑和胰岛素中表现出灰质损失。慢性疼痛和认知功能下降之间的关系应该进一步考虑,因为它对个人生活的功能和质量有影响。研究表明,慢性疼痛患者的注意力、记忆、信息处理和执行功能明显相反。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pengaruh Nyeri Kronik dalam Penurunan Fungsi kognitif
Nyeri merupakan gejala yang sering dikeluhkan masyarakat, Di Indonesia sendiri nyeri kronik adalah alasan paling umum pasien untuk berkunjung ke klinik rawat jalan. Nyeri kronik merujuk pada nyeri yang berkelanjutan lebih dari tiga bulan. Penyebab nyeri kronik tersering adalah nyeri punggung bawah kronik, diikuti oleh nyeri leher kronik, migrain, osteoartritis, gangguan muskuloskeletal lainnya, nyeri kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan, dan polineuropati diabetikum Prevalensi nyeri kronik meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Nyeri kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, mempengaruhi 19% orang dewasa Eropa dan 20,4% di Amerika Serikat.  Keluhan subjektif pasien nyeri kronik dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa nyeri kronik dikaitkan dengan defisit kognitif. Pada pasien nyeri kronik terjadi interaksi antara nyeri dan fungsi kognitif secara lebih kompleks. Hal ini menyebabkan gangguan fungsi otak yang berkembang mengikuti progresi dari nyeri kronik. Pada nyeri kronik dijumpai aktifitas neuron yang berlebihan, disfungsi jaringan dan pengurangan volume grey matter. Kehilangan grey matter dijumpai dalam amigdala, korteks entorinal girus hipokampus, girus singulata anterior, thalamus dan insula. Hubungan antara nyeri kronik dan penurunan fungsi kognitif selayaknya diperhatikan lebih lanjut dikarenakan memiliki implikasi terhadap fungsi dan kualitas hidup individu. Berbagai penelitian menunjukkan hasil hubungan signifikan terbalik penurunan dari atensi, memori, proses informasi dan fungsi eksekutif pada pasien dengan nyeri kronik.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信