{"title":"可能在印尼国防部使用WHATSAPP进行间谍活动","authors":"","doi":"10.33172/pa.v8i2.1454","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Globalisasi telah merubah segala aspek kehidupan salah satunya cara berkomunikasi. Saat ini aktivitas berkomunikasi menjadi lebih mudah, jarak yang jauh pun bisa dijangkau meski beda negara. Kemudahan berkomunikasi ini disebabkan oleh adanya jaringan internet, smartphone, serta platform media sosial dan perpesanan instan. Salah satu aplikasi perpesanan instan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah aplikasi WhatsApp. Namun kekurangan WhatsApp yang paling disoroti adalah sistem keamanan data dan akses masuk. Pasalnya dari kelemahan sistem keamanan tersebut memicu banyaknya track record praktik cyber crime yang dapat merugikan pengguna WhatsApp di Indonesia salah satunya yaitu praktek spionase. Negara Indonesia pada dasarnya pernah mengalami serangan spionase melalui penyadapan telepon, sehingga potensi WhatsApp sebagai salah satu media berkomunikasi juga rentan terhadap praktik spionase yang dilakukan melalui jaringan internet dan pembobolan sistem. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan mengenai spionase dan perkembangan aplikasi WhatsApp di Indonesia, serta potensi spionase terhadap pengguna WhatsApp dan strategi penanganannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur seperti jurnal, artikel, berita serta website terkait spionase dan WhatsApp. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama spionase merupakan cyber crime yang digunakan sebagai strategi militer untuk pencurian informasi politik, ekonomi dan militer. Kedua, WhatsApp menjadi salah satu aplikasi perpesanan instan yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia dan menempati posisi kedua tertinggi penggunaannya. Ketiga, potensi spionase dalam aplikasi WhatsApp yaitu penanaman spyware, pembobolan melalui panggilan, format video MP4, link URL, fitur filter foto serta malware yang ditanam melalui nomor telepon yang disebut spyware Pegasus. Spyware Pegasus menyerang sistem zero-day dari sistem iOS dan android serta aplikasi smartphone, salah satunya aplikasi WhatsApp yang saat ini juga digunakan di instansi pemerintahan Indonesia sebagai media berkomunikasi dan bekerja. Keempat, pencegahan yang dapat dilakukan yaitu melindungi informasi, keamanan eksisting, perencanaan resiko dan ancaman","PeriodicalId":286338,"journal":{"name":"Peperangan Asimetris (PA)","volume":"390 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"POTENSI SPIONASE TERHADAP PENGGUNAAN WHATSAPP DALAM BIDANG PERTAHANAN INDONESIA\",\"authors\":\"\",\"doi\":\"10.33172/pa.v8i2.1454\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Globalisasi telah merubah segala aspek kehidupan salah satunya cara berkomunikasi. Saat ini aktivitas berkomunikasi menjadi lebih mudah, jarak yang jauh pun bisa dijangkau meski beda negara. Kemudahan berkomunikasi ini disebabkan oleh adanya jaringan internet, smartphone, serta platform media sosial dan perpesanan instan. Salah satu aplikasi perpesanan instan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah aplikasi WhatsApp. Namun kekurangan WhatsApp yang paling disoroti adalah sistem keamanan data dan akses masuk. Pasalnya dari kelemahan sistem keamanan tersebut memicu banyaknya track record praktik cyber crime yang dapat merugikan pengguna WhatsApp di Indonesia salah satunya yaitu praktek spionase. Negara Indonesia pada dasarnya pernah mengalami serangan spionase melalui penyadapan telepon, sehingga potensi WhatsApp sebagai salah satu media berkomunikasi juga rentan terhadap praktik spionase yang dilakukan melalui jaringan internet dan pembobolan sistem. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan mengenai spionase dan perkembangan aplikasi WhatsApp di Indonesia, serta potensi spionase terhadap pengguna WhatsApp dan strategi penanganannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur seperti jurnal, artikel, berita serta website terkait spionase dan WhatsApp. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama spionase merupakan cyber crime yang digunakan sebagai strategi militer untuk pencurian informasi politik, ekonomi dan militer. Kedua, WhatsApp menjadi salah satu aplikasi perpesanan instan yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia dan menempati posisi kedua tertinggi penggunaannya. Ketiga, potensi spionase dalam aplikasi WhatsApp yaitu penanaman spyware, pembobolan melalui panggilan, format video MP4, link URL, fitur filter foto serta malware yang ditanam melalui nomor telepon yang disebut spyware Pegasus. Spyware Pegasus menyerang sistem zero-day dari sistem iOS dan android serta aplikasi smartphone, salah satunya aplikasi WhatsApp yang saat ini juga digunakan di instansi pemerintahan Indonesia sebagai media berkomunikasi dan bekerja. Keempat, pencegahan yang dapat dilakukan yaitu melindungi informasi, keamanan eksisting, perencanaan resiko dan ancaman\",\"PeriodicalId\":286338,\"journal\":{\"name\":\"Peperangan Asimetris (PA)\",\"volume\":\"390 5\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Peperangan Asimetris (PA)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33172/pa.v8i2.1454\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Peperangan Asimetris (PA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33172/pa.v8i2.1454","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
POTENSI SPIONASE TERHADAP PENGGUNAAN WHATSAPP DALAM BIDANG PERTAHANAN INDONESIA
Globalisasi telah merubah segala aspek kehidupan salah satunya cara berkomunikasi. Saat ini aktivitas berkomunikasi menjadi lebih mudah, jarak yang jauh pun bisa dijangkau meski beda negara. Kemudahan berkomunikasi ini disebabkan oleh adanya jaringan internet, smartphone, serta platform media sosial dan perpesanan instan. Salah satu aplikasi perpesanan instan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah aplikasi WhatsApp. Namun kekurangan WhatsApp yang paling disoroti adalah sistem keamanan data dan akses masuk. Pasalnya dari kelemahan sistem keamanan tersebut memicu banyaknya track record praktik cyber crime yang dapat merugikan pengguna WhatsApp di Indonesia salah satunya yaitu praktek spionase. Negara Indonesia pada dasarnya pernah mengalami serangan spionase melalui penyadapan telepon, sehingga potensi WhatsApp sebagai salah satu media berkomunikasi juga rentan terhadap praktik spionase yang dilakukan melalui jaringan internet dan pembobolan sistem. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan mengenai spionase dan perkembangan aplikasi WhatsApp di Indonesia, serta potensi spionase terhadap pengguna WhatsApp dan strategi penanganannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur seperti jurnal, artikel, berita serta website terkait spionase dan WhatsApp. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama spionase merupakan cyber crime yang digunakan sebagai strategi militer untuk pencurian informasi politik, ekonomi dan militer. Kedua, WhatsApp menjadi salah satu aplikasi perpesanan instan yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia dan menempati posisi kedua tertinggi penggunaannya. Ketiga, potensi spionase dalam aplikasi WhatsApp yaitu penanaman spyware, pembobolan melalui panggilan, format video MP4, link URL, fitur filter foto serta malware yang ditanam melalui nomor telepon yang disebut spyware Pegasus. Spyware Pegasus menyerang sistem zero-day dari sistem iOS dan android serta aplikasi smartphone, salah satunya aplikasi WhatsApp yang saat ini juga digunakan di instansi pemerintahan Indonesia sebagai media berkomunikasi dan bekerja. Keempat, pencegahan yang dapat dilakukan yaitu melindungi informasi, keamanan eksisting, perencanaan resiko dan ancaman