19年后改善海外贷款管理

Widjanarko Widjanarko
{"title":"19年后改善海外贷款管理","authors":"Widjanarko Widjanarko","doi":"10.56971/jwi.v6i2.159","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini membahas pertimbangan Pemerintah dalam mempertahankan  pinjaman luar negeri  sebagai pelengkap   Surat Berharga Negara (SBN)  guna pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  Terdapat tiga pertimbangan untuk mempertahankan kebijakan pngadaan pinjaman luar negeri dalam pembiyaan defisit APBN. Pertama,  biayanya yang relatif murah. Kedua,  manfaatnya dalam mendukung  transfer tehnologi. Ketiga, pengungkit investasi (/multiplier effect).  Kajian ini menyimpulkan  bahwa   pengadaan pinjaman luar negeri belum  memenuhi  salah satu pertimbangan yaitu pembiayaan yang murah. Lambatnya pelaksanaan proyek di lapangan mengakibatkan sebagaian besar pencairan dana (slow disbursement) mengalami perpanjangan. Sebagai akibatnya Pemerintah harus menambah biaya komitment. Masalah klasik keterlambatan proyek pinjaman luar negeri telah berlangsung lama dan diperkirakan  akan terus terjadi. Keterlambatan disumbang oleh faktor faktor dalam tahap perencanaan; pengefektifan pinjaman, penganggaran, pelelangan, pencairan, dan pelaksanaan di lapangan. Belum diterapkannya model  three line of defense,  menjadi salah satu penyumbang gagalnya  mitigasi risiko proyek pinjaman luar negeri.  Terdapat persepsi bahwa penambahan utang untuk memerangi pandemic Covid 19 sebagai sesuatu yang wajar. Momentum pandemic Covid 19, menjadi tantangan untuk merubah paradigma lama. Bahwa biaya  pinjaman luar negeri, relatif mahal apalagi bila terlambat.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"256 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri Pasca Covid 19\",\"authors\":\"Widjanarko Widjanarko\",\"doi\":\"10.56971/jwi.v6i2.159\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kajian ini membahas pertimbangan Pemerintah dalam mempertahankan  pinjaman luar negeri  sebagai pelengkap   Surat Berharga Negara (SBN)  guna pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  Terdapat tiga pertimbangan untuk mempertahankan kebijakan pngadaan pinjaman luar negeri dalam pembiyaan defisit APBN. Pertama,  biayanya yang relatif murah. Kedua,  manfaatnya dalam mendukung  transfer tehnologi. Ketiga, pengungkit investasi (/multiplier effect).  Kajian ini menyimpulkan  bahwa   pengadaan pinjaman luar negeri belum  memenuhi  salah satu pertimbangan yaitu pembiayaan yang murah. Lambatnya pelaksanaan proyek di lapangan mengakibatkan sebagaian besar pencairan dana (slow disbursement) mengalami perpanjangan. Sebagai akibatnya Pemerintah harus menambah biaya komitment. Masalah klasik keterlambatan proyek pinjaman luar negeri telah berlangsung lama dan diperkirakan  akan terus terjadi. Keterlambatan disumbang oleh faktor faktor dalam tahap perencanaan; pengefektifan pinjaman, penganggaran, pelelangan, pencairan, dan pelaksanaan di lapangan. Belum diterapkannya model  three line of defense,  menjadi salah satu penyumbang gagalnya  mitigasi risiko proyek pinjaman luar negeri.  Terdapat persepsi bahwa penambahan utang untuk memerangi pandemic Covid 19 sebagai sesuatu yang wajar. Momentum pandemic Covid 19, menjadi tantangan untuk merubah paradigma lama. Bahwa biaya  pinjaman luar negeri, relatif mahal apalagi bila terlambat.\",\"PeriodicalId\":284440,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kewidyaiswaraan\",\"volume\":\"256 \",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kewidyaiswaraan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56971/jwi.v6i2.159\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kewidyaiswaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56971/jwi.v6i2.159","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究讨论了各国政府考虑保留海外贷款作为国家证券(SBN)的补充,为国家收入和支出预算赤字(APBN)融资。在APBN赤字的问题上,有三个因素需要考虑。首先,它相对便宜。其次,它对支持技术转移有好处。第三,投资影响力影响力。这项研究的结论是,外国贷款采购还没有满足其廉价融资的考虑。缓慢的地面项目导致大规模的资金分配被推迟。因此,政府必须增加承诺成本。长期和预计还将继续存在的经典问题。延迟是由规划阶段的因素因素决定的;贷款、预算、拍卖、清算和实地运作的消毒。目前还没有实施的三行防御模式,这是捐赠者未能缓解海外贷款项目风险的罪魁祸首之一。人们认为,增加债务以对抗共济会(Covid 19)是一种自然现象。19 . Covid pandemic Covid是改变旧模式的挑战。海外贷款成本相对较低,尤其是在到期时。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri Pasca Covid 19
Kajian ini membahas pertimbangan Pemerintah dalam mempertahankan  pinjaman luar negeri  sebagai pelengkap   Surat Berharga Negara (SBN)  guna pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  Terdapat tiga pertimbangan untuk mempertahankan kebijakan pngadaan pinjaman luar negeri dalam pembiyaan defisit APBN. Pertama,  biayanya yang relatif murah. Kedua,  manfaatnya dalam mendukung  transfer tehnologi. Ketiga, pengungkit investasi (/multiplier effect).  Kajian ini menyimpulkan  bahwa   pengadaan pinjaman luar negeri belum  memenuhi  salah satu pertimbangan yaitu pembiayaan yang murah. Lambatnya pelaksanaan proyek di lapangan mengakibatkan sebagaian besar pencairan dana (slow disbursement) mengalami perpanjangan. Sebagai akibatnya Pemerintah harus menambah biaya komitment. Masalah klasik keterlambatan proyek pinjaman luar negeri telah berlangsung lama dan diperkirakan  akan terus terjadi. Keterlambatan disumbang oleh faktor faktor dalam tahap perencanaan; pengefektifan pinjaman, penganggaran, pelelangan, pencairan, dan pelaksanaan di lapangan. Belum diterapkannya model  three line of defense,  menjadi salah satu penyumbang gagalnya  mitigasi risiko proyek pinjaman luar negeri.  Terdapat persepsi bahwa penambahan utang untuk memerangi pandemic Covid 19 sebagai sesuatu yang wajar. Momentum pandemic Covid 19, menjadi tantangan untuk merubah paradigma lama. Bahwa biaya  pinjaman luar negeri, relatif mahal apalagi bila terlambat.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信