{"title":"Fungsi Kalimat Tanya Dalam Surat An-Nazi'at (Kajian Semantik)","authors":"Fajar Agustian","doi":"10.31314/ajamiy.12.1.102-118.2023","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menurut Ibnu Jinni seorang ahli bahasa Arab memberikan definisi bahasa adalah bunyi-bunyi yang diucapkan oleh setiap kelompok masyarakat untuk menyampaikan maksud mereka. Al-Qur'an merupakan alat komunikasi antara Allah dengan hambanya, sehingga setiap ayat yang ada didalam al-Qur'an baik itu berbentuk itu berbentuk perintah, larangan, kisah, ataupun bentuk lainnya yang ada didalam al-Qur'an itu berfungsi sebagai sebuah pelajaran, petunjuk, serta suri tauladan bagi manusia. Kalimat tanya merupakan kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang kepada pendengar atau pembaca. Kalimat ini sering disebut dengan kalimat interogatif. Dengan tujuan untuk mengetahui bentuk dan makna kalimat tanya dalam surat an-Nazi'at. Dengan itu, dapat disimpulkan bahwa didalam surat an-Nazi'at ini, terdapat 6 (enam) ayat dari kata tanya yaitu pada ayat 10, 11, 15, 18, 27, 42. Kata tanya tersebut adalah ayat 10 adalah hamzah (apakah?), ayat 11 adalah hamzah (apakah?), ayat 15 hal (apakah?), ayat 18 adalah hal (apakah?), ayat 27 adalah hamzah (apakah?) dan ayat 42 adalah ayyᾱna (kapan?). Dan makna dinamika kebahasaan kalimat istifhᾱm majazi didalamnya, yaitu al-isti'bᾱd (menganggap kejadian itu tidak mungkin terjadi), al-inkᾱri sebuah penolakan. at-tasliyatu (menghibur). at-taqrῑr (peringatan), keras atau penegasan), at-taubῑh (menjelekkan). al-inkᾱr (penolakan). At-ta'dzῑm (mengagungkan). at-tahqῑr (meremehkan)","PeriodicalId":417978,"journal":{"name":"`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31314/ajamiy.12.1.102-118.2023","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Fungsi Kalimat Tanya Dalam Surat An-Nazi'at (Kajian Semantik)
Menurut Ibnu Jinni seorang ahli bahasa Arab memberikan definisi bahasa adalah bunyi-bunyi yang diucapkan oleh setiap kelompok masyarakat untuk menyampaikan maksud mereka. Al-Qur'an merupakan alat komunikasi antara Allah dengan hambanya, sehingga setiap ayat yang ada didalam al-Qur'an baik itu berbentuk itu berbentuk perintah, larangan, kisah, ataupun bentuk lainnya yang ada didalam al-Qur'an itu berfungsi sebagai sebuah pelajaran, petunjuk, serta suri tauladan bagi manusia. Kalimat tanya merupakan kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang kepada pendengar atau pembaca. Kalimat ini sering disebut dengan kalimat interogatif. Dengan tujuan untuk mengetahui bentuk dan makna kalimat tanya dalam surat an-Nazi'at. Dengan itu, dapat disimpulkan bahwa didalam surat an-Nazi'at ini, terdapat 6 (enam) ayat dari kata tanya yaitu pada ayat 10, 11, 15, 18, 27, 42. Kata tanya tersebut adalah ayat 10 adalah hamzah (apakah?), ayat 11 adalah hamzah (apakah?), ayat 15 hal (apakah?), ayat 18 adalah hal (apakah?), ayat 27 adalah hamzah (apakah?) dan ayat 42 adalah ayyᾱna (kapan?). Dan makna dinamika kebahasaan kalimat istifhᾱm majazi didalamnya, yaitu al-isti'bᾱd (menganggap kejadian itu tidak mungkin terjadi), al-inkᾱri sebuah penolakan. at-tasliyatu (menghibur). at-taqrῑr (peringatan), keras atau penegasan), at-taubῑh (menjelekkan). al-inkᾱr (penolakan). At-ta'dzῑm (mengagungkan). at-tahqῑr (meremehkan)