Yusuf Willem Sawaki
{"title":"Istilah Toponimi Tabui dan Humli pada Masyarakat Yali di Papua: Sebuah Kajian Semantik dan Pragmatik","authors":"Yusuf Willem Sawaki","doi":"10.26499/li.v41i2.450","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara semantik dan pragmatik pada dua kata toponomi humli ‘dingin’ dan tabui ‘panas’ yang menjadi dasar pemaknaan kehidupan masyarakat Yali yang hidup di Pegunungan Tengah Papua bagian timur. Wilayah ini secara topografis merupakan wilayah yang bergunung-gunung dan curam dengan lembah yang sempit dan sungai-sungai yang besar serta tingkat kesulitan wilayah yang sangat tinggi. Dengan kondisi wilayah geografis yang demikian, masyarakat Yali memiliki pengetahuan mengenai kondisi topografi dan distribusi masyarakatnya pada wilayah topografis yang berbeda tersebut. Wilayah topografi yang dikenal oleh masyarakat Yali dinamakan humli dan tabui. Merujuk pada wilayah topografi, sufiks -mu/-mo/-ma, yang merupakan variasi alofonik, melekat pada kata, yaitu tabui-mu dan humli-mu untuk memberikan makna ‘tempat/lokasi,’ yang bermakna ‘tempat panas/hangat’ dan ‘tempat dingin/sejuk.’ Hubungan semantik, morfologi, dan sintaksis membuat kata dasar humli dan tabui memiliki aksesibilitas untuk mendapat imbuhan atau konstituen lain yang juga berkontribusi pada perluasan makna secara internal tetapi tidak mengubah kata dasar. Pada tataran pragmatik, makna kata humli dan tabui juga diperluas mengingat sistem tatanan hidup masyarakat Yali yang rumit dan abstrak. Dengan menggunakan konsep pragmatik common ground dan perangkat konteks, kedua kata ini dimaknai berdasarkan konteks penggunaannya yang bersumber dari faktor-faktor non-linguistik seperti pengetahuan geografis/topografis, botani, dan zoology, serta konsep manusia yang kemudian membentuk konsep ideologi dan religi.","PeriodicalId":221379,"journal":{"name":"Linguistik Indonesia","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Linguistik Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/li.v41i2.450","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本文的目的是用“冷”和“热”这两个词来语义和实用地研究生活在巴布亚东部山区的Yali人的生活。这一地区在地形上是一个多山和陡峭的地区,有狭窄的山谷和巨大的河流,以及非常高的地形困难。在这样的地理环境下,Yali社区对地形条件和人口分布在不同的地形地区有知识。雅利人所知道的地形叫做胡利和塔布。根据地形,你的苏菲,这是一种变体,它与“地方”和“藏身之处”的意思结合在一起,意思是“温暖的地方”和“凉爽的地方”。“语义、形态和句法的关系使词根humli和tabui能够获得灵活性,获得排他性或其他组成部分,这些元素也有助于内在的扩展,但不会改变词根。”由于雅利社会复杂、抽象的生活秩序体系,“humli”和“tabui”的实际含义也得到了扩大。使用实用的公共土地概念和上下文工具,这两个词的使用是基于它的非语言因素的来源,如地理知识/地形,植物学和动物学,以及后来形成意识形态和宗教概念的人类概念。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Istilah Toponimi Tabui dan Humli pada Masyarakat Yali di Papua: Sebuah Kajian Semantik dan Pragmatik
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara semantik dan pragmatik pada dua kata toponomi humli ‘dingin’ dan tabui ‘panas’ yang menjadi dasar pemaknaan kehidupan masyarakat Yali yang hidup di Pegunungan Tengah Papua bagian timur. Wilayah ini secara topografis merupakan wilayah yang bergunung-gunung dan curam dengan lembah yang sempit dan sungai-sungai yang besar serta tingkat kesulitan wilayah yang sangat tinggi. Dengan kondisi wilayah geografis yang demikian, masyarakat Yali memiliki pengetahuan mengenai kondisi topografi dan distribusi masyarakatnya pada wilayah topografis yang berbeda tersebut. Wilayah topografi yang dikenal oleh masyarakat Yali dinamakan humli dan tabui. Merujuk pada wilayah topografi, sufiks -mu/-mo/-ma, yang merupakan variasi alofonik, melekat pada kata, yaitu tabui-mu dan humli-mu untuk memberikan makna ‘tempat/lokasi,’ yang bermakna ‘tempat panas/hangat’ dan ‘tempat dingin/sejuk.’ Hubungan semantik, morfologi, dan sintaksis membuat kata dasar humli dan tabui memiliki aksesibilitas untuk mendapat imbuhan atau konstituen lain yang juga berkontribusi pada perluasan makna secara internal tetapi tidak mengubah kata dasar. Pada tataran pragmatik, makna kata humli dan tabui juga diperluas mengingat sistem tatanan hidup masyarakat Yali yang rumit dan abstrak. Dengan menggunakan konsep pragmatik common ground dan perangkat konteks, kedua kata ini dimaknai berdasarkan konteks penggunaannya yang bersumber dari faktor-faktor non-linguistik seperti pengetahuan geografis/topografis, botani, dan zoology, serta konsep manusia yang kemudian membentuk konsep ideologi dan religi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信