{"title":"在Tahfidhul Qur的更新信息中记住古兰经的方法是背诵古兰经","authors":"Ika Romika Mawaddati Mawaddati","doi":"10.31537/EJ.V5I1.419","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banyak penghafal al-Qur’an mudah menghafal namun sulit menjaga hafalannya. Itu sebabnya menghafal memerlukan metode, pembimbing dan tempat khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode menghafal yang diterapkan santri dan bentuk evaluasi yang dilaksanakan pesantren. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif, jenis deskriptif. Pengumpulan data dengan; Observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Analisis data melalui beberapa tahap; pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dengan teknik member check, triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian adalah metode menghafal yang diterapkan santri berbeda- beda sesuai dengan kemampuan dan program yang diikuti santri. Untuk menambah hafalan, metode yang dipakai adalah kitabah, sema’an/tasmi’, yaqro’ dan tikrar. Metode menyetorkan hafalan adalah musyafahah. Evaluasi dilaksanakan dengan lisan, menggunakan metode sima’an dibagi tiga terminal; juz satu sampai sepuluh, juz satu sampai duapuluh dan juz satu sampai tiga puluh. Bermacam-macam metode yang diterapkan santri dalam menambah hafalan merupakan implementasi pesantren dalam memegang prinsip perbedaan individual dalam pembelajaran. Diharapkan pesantren lebih sering mengadakan kegiatan motivasi untuk meningkatkan dan menjaga semangat santri dalam menghafal al-Qur’an.","PeriodicalId":110370,"journal":{"name":"Education Journal : Journal Educational Research and Development","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Metode Menghafal Al-Qur’an Di Pesantren Tahfidhul Qur’an Nahdlatut Thalabah Kesilir Wuluhan Jember\",\"authors\":\"Ika Romika Mawaddati Mawaddati\",\"doi\":\"10.31537/EJ.V5I1.419\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Banyak penghafal al-Qur’an mudah menghafal namun sulit menjaga hafalannya. Itu sebabnya menghafal memerlukan metode, pembimbing dan tempat khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode menghafal yang diterapkan santri dan bentuk evaluasi yang dilaksanakan pesantren. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif, jenis deskriptif. Pengumpulan data dengan; Observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Analisis data melalui beberapa tahap; pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dengan teknik member check, triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian adalah metode menghafal yang diterapkan santri berbeda- beda sesuai dengan kemampuan dan program yang diikuti santri. Untuk menambah hafalan, metode yang dipakai adalah kitabah, sema’an/tasmi’, yaqro’ dan tikrar. Metode menyetorkan hafalan adalah musyafahah. Evaluasi dilaksanakan dengan lisan, menggunakan metode sima’an dibagi tiga terminal; juz satu sampai sepuluh, juz satu sampai duapuluh dan juz satu sampai tiga puluh. Bermacam-macam metode yang diterapkan santri dalam menambah hafalan merupakan implementasi pesantren dalam memegang prinsip perbedaan individual dalam pembelajaran. Diharapkan pesantren lebih sering mengadakan kegiatan motivasi untuk meningkatkan dan menjaga semangat santri dalam menghafal al-Qur’an.\",\"PeriodicalId\":110370,\"journal\":{\"name\":\"Education Journal : Journal Educational Research and Development\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-03-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Education Journal : Journal Educational Research and Development\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31537/EJ.V5I1.419\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Education Journal : Journal Educational Research and Development","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31537/EJ.V5I1.419","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Metode Menghafal Al-Qur’an Di Pesantren Tahfidhul Qur’an Nahdlatut Thalabah Kesilir Wuluhan Jember
Banyak penghafal al-Qur’an mudah menghafal namun sulit menjaga hafalannya. Itu sebabnya menghafal memerlukan metode, pembimbing dan tempat khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode menghafal yang diterapkan santri dan bentuk evaluasi yang dilaksanakan pesantren. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif, jenis deskriptif. Pengumpulan data dengan; Observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Analisis data melalui beberapa tahap; pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dengan teknik member check, triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian adalah metode menghafal yang diterapkan santri berbeda- beda sesuai dengan kemampuan dan program yang diikuti santri. Untuk menambah hafalan, metode yang dipakai adalah kitabah, sema’an/tasmi’, yaqro’ dan tikrar. Metode menyetorkan hafalan adalah musyafahah. Evaluasi dilaksanakan dengan lisan, menggunakan metode sima’an dibagi tiga terminal; juz satu sampai sepuluh, juz satu sampai duapuluh dan juz satu sampai tiga puluh. Bermacam-macam metode yang diterapkan santri dalam menambah hafalan merupakan implementasi pesantren dalam memegang prinsip perbedaan individual dalam pembelajaran. Diharapkan pesantren lebih sering mengadakan kegiatan motivasi untuk meningkatkan dan menjaga semangat santri dalam menghafal al-Qur’an.