{"title":"姐妹城市as -德语在建造气候居住方面的合作作用","authors":"Nagari Yanottami, Diva Livia, Dyah Estu Kurniawati","doi":"10.26593/sentris.v3i1.5474.61-73","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fenomena yang disebut “paradiplomacy” ini digunakan untuk mempercepat pelibatan kerjasama internasional dengan memberikan akses yang lebih besar di samping pemerintah Negara. Oleh karena itu, negara tidak lagi menjadi satu-satunya aktor, tetapi aktor lokal mulai mengambil alih dan berpartisipasi dalam kegiatan hubungan internasional untuk kepentingan aktor masing-masing. Konsep Sister City atau Twinning atau sering juga disebut kota kembar, merupakan kerjasama antar kota, yang secara formal disepakati dan mengikat sebagai sister city jangka panjang. Dalam konsep ini, isu apapun bisa menjadi tema kerjasama, termasuk isu lingkungan dan bencana. Perdebatan besar tentang paradiplomasi dalam studi IR muncul di sekolah Realis dan Konstruktivisme. Artikel ini mengkaji perspektif lain dalam hubungan internasional, yaitu Paradiplomacy dan Sister city, serta keterkaitan antara konsep-konsep kunci tersebut dengan meninjau artikel-artikel yang telah ditulis sebelumnya. Artikel ini dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, pengenalan bagaimana isu perubahan iklim dan konsep sister city di perkotaan dapat menjadi alternatif tindakan adaptasi dan mitigasi. Kemudian metodologi dan sumber data yang digunakan dalam makalah ini dijelaskan. Selanjutnya temuan-temuan tersebut akan dibahas dengan mengacu pada latar belakang teori. Terakhir, makalah ini menjabarkan beberapa kesimpulan dan implikasi kebijakan untuk peran sister city di AS-Jerman agar menjadi kota yang tahan dan tangguh dalam menghadapi risiko perubahan iklim. \nKata Kunci: paradiplomasi; kota kembar; perubahan lingkungan","PeriodicalId":263620,"journal":{"name":"Jurnal Sentris","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERAN KOLABORASI SISTER CITY AS-JERMAN DALAM MEMBANGUN CLIMATE RESILIENCE\",\"authors\":\"Nagari Yanottami, Diva Livia, Dyah Estu Kurniawati\",\"doi\":\"10.26593/sentris.v3i1.5474.61-73\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fenomena yang disebut “paradiplomacy” ini digunakan untuk mempercepat pelibatan kerjasama internasional dengan memberikan akses yang lebih besar di samping pemerintah Negara. Oleh karena itu, negara tidak lagi menjadi satu-satunya aktor, tetapi aktor lokal mulai mengambil alih dan berpartisipasi dalam kegiatan hubungan internasional untuk kepentingan aktor masing-masing. Konsep Sister City atau Twinning atau sering juga disebut kota kembar, merupakan kerjasama antar kota, yang secara formal disepakati dan mengikat sebagai sister city jangka panjang. Dalam konsep ini, isu apapun bisa menjadi tema kerjasama, termasuk isu lingkungan dan bencana. Perdebatan besar tentang paradiplomasi dalam studi IR muncul di sekolah Realis dan Konstruktivisme. Artikel ini mengkaji perspektif lain dalam hubungan internasional, yaitu Paradiplomacy dan Sister city, serta keterkaitan antara konsep-konsep kunci tersebut dengan meninjau artikel-artikel yang telah ditulis sebelumnya. Artikel ini dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, pengenalan bagaimana isu perubahan iklim dan konsep sister city di perkotaan dapat menjadi alternatif tindakan adaptasi dan mitigasi. Kemudian metodologi dan sumber data yang digunakan dalam makalah ini dijelaskan. Selanjutnya temuan-temuan tersebut akan dibahas dengan mengacu pada latar belakang teori. Terakhir, makalah ini menjabarkan beberapa kesimpulan dan implikasi kebijakan untuk peran sister city di AS-Jerman agar menjadi kota yang tahan dan tangguh dalam menghadapi risiko perubahan iklim. \\nKata Kunci: paradiplomasi; kota kembar; perubahan lingkungan\",\"PeriodicalId\":263620,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sentris\",\"volume\":\"51 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sentris\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26593/sentris.v3i1.5474.61-73\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sentris","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26593/sentris.v3i1.5474.61-73","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERAN KOLABORASI SISTER CITY AS-JERMAN DALAM MEMBANGUN CLIMATE RESILIENCE
Fenomena yang disebut “paradiplomacy” ini digunakan untuk mempercepat pelibatan kerjasama internasional dengan memberikan akses yang lebih besar di samping pemerintah Negara. Oleh karena itu, negara tidak lagi menjadi satu-satunya aktor, tetapi aktor lokal mulai mengambil alih dan berpartisipasi dalam kegiatan hubungan internasional untuk kepentingan aktor masing-masing. Konsep Sister City atau Twinning atau sering juga disebut kota kembar, merupakan kerjasama antar kota, yang secara formal disepakati dan mengikat sebagai sister city jangka panjang. Dalam konsep ini, isu apapun bisa menjadi tema kerjasama, termasuk isu lingkungan dan bencana. Perdebatan besar tentang paradiplomasi dalam studi IR muncul di sekolah Realis dan Konstruktivisme. Artikel ini mengkaji perspektif lain dalam hubungan internasional, yaitu Paradiplomacy dan Sister city, serta keterkaitan antara konsep-konsep kunci tersebut dengan meninjau artikel-artikel yang telah ditulis sebelumnya. Artikel ini dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, pengenalan bagaimana isu perubahan iklim dan konsep sister city di perkotaan dapat menjadi alternatif tindakan adaptasi dan mitigasi. Kemudian metodologi dan sumber data yang digunakan dalam makalah ini dijelaskan. Selanjutnya temuan-temuan tersebut akan dibahas dengan mengacu pada latar belakang teori. Terakhir, makalah ini menjabarkan beberapa kesimpulan dan implikasi kebijakan untuk peran sister city di AS-Jerman agar menjadi kota yang tahan dan tangguh dalam menghadapi risiko perubahan iklim.
Kata Kunci: paradiplomasi; kota kembar; perubahan lingkungan