{"title":"Strategi Kader BKR Dalam Penanggulangan Kenakalan Remaja Mabuk Samcodin Di Desa Padang Berangin Bengkulu Selatan","authors":"Muhamad Dany Kurniawan, Linda Safitra","doi":"10.36085/idea.v1i1.4147","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) dalam penanggulangan kenakalan remaja mabuk samcodin di Desa Padang Berangin Kecamatan Kota Manna Bengkulu Selatan. Guna untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan study kasus, informan penelitian ditentukan melalui teknik snowball sampling (bola salju) data penelitian dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan pengumpulan dokumen. Kemudian dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data,danpenarikan kesimpulan. Analisis hasil penelitian mengacu pada Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons Konsep AGIL. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 4 Strategi yang dilakukan Kader BKR Desa Padang Berangin dalam penanggulangan kenakalan remaja mabuk samcodin di Desa Padang Berangin yaitu dengan: 1.) Melakukan pendekatan kepada keluarga remaja, 2.) Bekerjasama dengan masyarakat Desa Padang Berangin, 3.) Melakukan kegiatan edukasi bahaya mengkonsumsi obat-obatan terlarang kepada remaja,4.) Melakukan kegiatan patroli keliling desa bersama masyarakat, aparat pemerintah desa,danPOLMASDES. Dengan menggunakan Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsonskonsep AGIL dapat di analisis bahwa pada proses adaptasi yang dilakukan kader BKR dalam menjalankan keempat strategi ada yang berjalan baik dan ada yang tidak berjalan dengan baik, seperti pada strategi ketiga dimana adaptasi yang dilakukan kader BKR dengan remajaitu kurang berjalan dengan baik sehingga kader melakukan pola tambahan yaitu dengan meminta bantuan dari orang tua remaja dan melakukan pendekatan dengan remaja. \n Kata Kunci: Strategi, Kader Bina Keluarga Remaja (BKR), Kenakalan Remaja","PeriodicalId":368110,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH IDEA","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL ILMIAH IDEA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36085/idea.v1i1.4147","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
这项研究的目的是了解Kader Bina family of youth (BKR)在南班古鲁镇(Manna Bengkulu village)的风风地区青少年犯罪的战略。为了达到这项研究的目的,研究人员采用定性研究方法,采用案例研究方法,通过采访、观察、文档和文件收集等数据收集技术确定研究信息源。然后通过数据还原阶段、数据展示和推论进行分析。研究结果分析参考了Talcott Parsons的结构职能理论AGIL的概念。研究结果显示,有四种策略可以帮助风村应对宿醉青少年犯罪,即:1。接近青少年家庭,2)与风村人合作,3)从事教育活动危害青少年服用违禁药物,4)做社区和村庄巡逻活动,政府官员,danPOLMASDES村庄。用理论结构Fungsionalisme Talcott Parsonskonsep AGIL可以做干部的分析,在改编过程中BKR经营的四个战略的顺利和有不顺利,就像第三战略适应做的地方干部和remajaitu BKR不顺利,所以干部做额外的模式,即父母的求助于青少年和青少年的方法。关键词:策略、青年干部创造家庭(BKR)青少年
Strategi Kader BKR Dalam Penanggulangan Kenakalan Remaja Mabuk Samcodin Di Desa Padang Berangin Bengkulu Selatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) dalam penanggulangan kenakalan remaja mabuk samcodin di Desa Padang Berangin Kecamatan Kota Manna Bengkulu Selatan. Guna untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan study kasus, informan penelitian ditentukan melalui teknik snowball sampling (bola salju) data penelitian dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan pengumpulan dokumen. Kemudian dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data,danpenarikan kesimpulan. Analisis hasil penelitian mengacu pada Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons Konsep AGIL. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 4 Strategi yang dilakukan Kader BKR Desa Padang Berangin dalam penanggulangan kenakalan remaja mabuk samcodin di Desa Padang Berangin yaitu dengan: 1.) Melakukan pendekatan kepada keluarga remaja, 2.) Bekerjasama dengan masyarakat Desa Padang Berangin, 3.) Melakukan kegiatan edukasi bahaya mengkonsumsi obat-obatan terlarang kepada remaja,4.) Melakukan kegiatan patroli keliling desa bersama masyarakat, aparat pemerintah desa,danPOLMASDES. Dengan menggunakan Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsonskonsep AGIL dapat di analisis bahwa pada proses adaptasi yang dilakukan kader BKR dalam menjalankan keempat strategi ada yang berjalan baik dan ada yang tidak berjalan dengan baik, seperti pada strategi ketiga dimana adaptasi yang dilakukan kader BKR dengan remajaitu kurang berjalan dengan baik sehingga kader melakukan pola tambahan yaitu dengan meminta bantuan dari orang tua remaja dan melakukan pendekatan dengan remaja.
Kata Kunci: Strategi, Kader Bina Keluarga Remaja (BKR), Kenakalan Remaja