{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AZOLLA MICROPHYLLA DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN BURUNG PUYUH","authors":"Nurhaita Nurhaita","doi":"10.31317/embrio.v15i1.890","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum burung puyuh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah penggunaan tepung azolla microphylla yaitu, A= 0%, B= 2%, C= 4%, D= 6%, dan E=8%. Pakan yang digunakan terdiri dari jagung giling kuning, dedak padi, kosentrat ayam pedaging, tepung azolla microphylla, dan top-mix, dengan kandungan protein 23% dan energi metabolisme 2800 kkal/kg. Percobaan membutuhkan 200 ekor burung puyuh umur 15 hari, setiap unit percobaan berisi masing – masing dengan 10 ekor puyuh. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum (gram/ekor/hari), pertambahan bobot badan (gram/ekor/hari), dan konversi ransum. \nHasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum burung puyuh berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Konsumsi ransum berkisar antara 16,45 sampai 16,79 (gram/ekor/hari), pertambahan bobot badan berkisar antara 3,73sampai 3,75 (gram/ekor/hari) dan konversi ransum berkisar antara 4,38 sampai 4,49. Hal ini menunjukkan pakan memiliki kualitas gizi dan palatabilitas yang hampir sama. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung azolla microphylla sampai level 8% dalam ransum tidak mempengaruhi performan burung puyuh.","PeriodicalId":289973,"journal":{"name":"Jurnal Embrio","volume":"158 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Embrio","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31317/embrio.v15i1.890","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AZOLLA MICROPHYLLA DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN BURUNG PUYUH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum burung puyuh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah penggunaan tepung azolla microphylla yaitu, A= 0%, B= 2%, C= 4%, D= 6%, dan E=8%. Pakan yang digunakan terdiri dari jagung giling kuning, dedak padi, kosentrat ayam pedaging, tepung azolla microphylla, dan top-mix, dengan kandungan protein 23% dan energi metabolisme 2800 kkal/kg. Percobaan membutuhkan 200 ekor burung puyuh umur 15 hari, setiap unit percobaan berisi masing – masing dengan 10 ekor puyuh. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum (gram/ekor/hari), pertambahan bobot badan (gram/ekor/hari), dan konversi ransum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum burung puyuh berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Konsumsi ransum berkisar antara 16,45 sampai 16,79 (gram/ekor/hari), pertambahan bobot badan berkisar antara 3,73sampai 3,75 (gram/ekor/hari) dan konversi ransum berkisar antara 4,38 sampai 4,49. Hal ini menunjukkan pakan memiliki kualitas gizi dan palatabilitas yang hampir sama. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung azolla microphylla sampai level 8% dalam ransum tidak mempengaruhi performan burung puyuh.