{"title":"在传统市场的钻石蛋糕上,将污染物蘑菇隔离和鉴定","authors":"Hesty Maryatin","doi":"10.36418/jsi.v2i2.13","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia memiliki berbagai jenis kue tardisional. Kue wajik mengandung karbohidrat, lemak, serta konsentrasi gula yang tinggi, kandungan ini sangat cocok untuk pertumbuhan jamur. Kondisi negara Indonesia yang memiliki iklim tropis dimana tingkat kelembapan udara sangat tinggi mencapai 54-98% dan suhu antara 19°C-33°C sehingga berpotensi tumbuhnya fungsi dan keadaan lingkungan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya jamur kontaminan dan berapa persentase jamur kontaminan pada kue wajik di pasar tradisional kutabumi kota Tangerang. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi laboratorik yang bersifat deskriptif, yaitu pemeriksaan jamur pada penelitian ini dilakukan dengan sampel di isolasi menggunakan metode cawan gores (metode streack) dan di identifikasi tambahkan pewarnaan menggunakan LPCB (Lactophenol Cutton Blue). Penelitian ini menggunakan sampel kue wajik di Pasar Tradisional Kutabumi Kota Tangerang yang berjumlah 20 sampel. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari 20 sampel kue wajik dari 5 pasar yang telah diperiksa menunjukkan bahwa sebanyak 11 sampel kue wajik yang terkontaminasi jamur Aspergillus sp. sedangkan 9 sampel tidak ditemukan jamur pada kue wajik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan jamur komtaminasi 55% Aspergillus sp. pada kue wajik, sehingga itu disarankan kepada konsumen agar berhati-hati mengkonsumsi makanan olahan seperti kue wajik.","PeriodicalId":270791,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Isolasi dan Identifikasi Jamur Kontaminan pada Kue Wajik di Pasar Tradisional\",\"authors\":\"Hesty Maryatin\",\"doi\":\"10.36418/jsi.v2i2.13\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia memiliki berbagai jenis kue tardisional. Kue wajik mengandung karbohidrat, lemak, serta konsentrasi gula yang tinggi, kandungan ini sangat cocok untuk pertumbuhan jamur. Kondisi negara Indonesia yang memiliki iklim tropis dimana tingkat kelembapan udara sangat tinggi mencapai 54-98% dan suhu antara 19°C-33°C sehingga berpotensi tumbuhnya fungsi dan keadaan lingkungan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya jamur kontaminan dan berapa persentase jamur kontaminan pada kue wajik di pasar tradisional kutabumi kota Tangerang. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi laboratorik yang bersifat deskriptif, yaitu pemeriksaan jamur pada penelitian ini dilakukan dengan sampel di isolasi menggunakan metode cawan gores (metode streack) dan di identifikasi tambahkan pewarnaan menggunakan LPCB (Lactophenol Cutton Blue). Penelitian ini menggunakan sampel kue wajik di Pasar Tradisional Kutabumi Kota Tangerang yang berjumlah 20 sampel. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari 20 sampel kue wajik dari 5 pasar yang telah diperiksa menunjukkan bahwa sebanyak 11 sampel kue wajik yang terkontaminasi jamur Aspergillus sp. sedangkan 9 sampel tidak ditemukan jamur pada kue wajik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan jamur komtaminasi 55% Aspergillus sp. pada kue wajik, sehingga itu disarankan kepada konsumen agar berhati-hati mengkonsumsi makanan olahan seperti kue wajik.\",\"PeriodicalId\":270791,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)\",\"volume\":\"13 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36418/jsi.v2i2.13\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36418/jsi.v2i2.13","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Isolasi dan Identifikasi Jamur Kontaminan pada Kue Wajik di Pasar Tradisional
Indonesia memiliki berbagai jenis kue tardisional. Kue wajik mengandung karbohidrat, lemak, serta konsentrasi gula yang tinggi, kandungan ini sangat cocok untuk pertumbuhan jamur. Kondisi negara Indonesia yang memiliki iklim tropis dimana tingkat kelembapan udara sangat tinggi mencapai 54-98% dan suhu antara 19°C-33°C sehingga berpotensi tumbuhnya fungsi dan keadaan lingkungan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya jamur kontaminan dan berapa persentase jamur kontaminan pada kue wajik di pasar tradisional kutabumi kota Tangerang. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi laboratorik yang bersifat deskriptif, yaitu pemeriksaan jamur pada penelitian ini dilakukan dengan sampel di isolasi menggunakan metode cawan gores (metode streack) dan di identifikasi tambahkan pewarnaan menggunakan LPCB (Lactophenol Cutton Blue). Penelitian ini menggunakan sampel kue wajik di Pasar Tradisional Kutabumi Kota Tangerang yang berjumlah 20 sampel. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari 20 sampel kue wajik dari 5 pasar yang telah diperiksa menunjukkan bahwa sebanyak 11 sampel kue wajik yang terkontaminasi jamur Aspergillus sp. sedangkan 9 sampel tidak ditemukan jamur pada kue wajik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan jamur komtaminasi 55% Aspergillus sp. pada kue wajik, sehingga itu disarankan kepada konsumen agar berhati-hati mengkonsumsi makanan olahan seperti kue wajik.